Bab 16

1.1K 148 13
                                    

Setelah Kejadian Itu, Lian sudah jarang sekali masuk ke kantor, Ia lebih banyak memilih untuk pergi kekantor Cabang yang ada di bogor, Sementara pernikahan Lian dan Chesi semakin hari semakin hambar karena hampir 1 bulan Lian tidak bertemu sama sekali dengan Chesi karena mereka sama sama  yang sibuk Lian menyibukkan dirinya dengan kerja, Chesi yang masih sibuk dengan kegiatan Sosialitanya itu.

"jadi lu dianggurin dong Sa"Ucap Nadia

"Maksud lu?"

" iya kan posisi lu skretaris pak Lian, tpi udah sebulan Pak lian malah ngantornya dikantor cabang, Jablay dong hahaha"

" enak aja loe, lu kira gue apaan, lagian biarin lh kan kantor cabang memang lagi sibuk"

"hoyyy, gue ada gosipp"  ucap lio datang dan bergabung bersama salsa dan

"Lu laki laki tapi rempong juga ya Li" Ucap Nadia

"Ihhh gosip kali ini hot banget tau"

"Gosip apaan?" tanya Salsa

"Ternyata selama ini pernikahan Pak Lian dan buk Chessi tidak seharmonis kalian tau"

"Sembarangan lu"

"Ih gak percaya lu tau gak, udah satu bulan lebih mereka gak seranjang bahkan gak serumah lagi, waktu itu aja ada OB bilang kalau hampir 2 minggu Pak Lian tidur dikantor gak pulang kerumah"

"Hah masaa, pantesan waktu kita zumba kita lihat Pak Lian disini ya sa, mana berantakan banget kayak gak keurus, tuh kan bner dugaan gue paati dia ada masalah sama istrinya" Ucap Nadia mengingat kejadian berapa waktu lalu.

"Tau ah, kalian ini ngegosip atasan gak baik tau"

"Yeeee ini mah berita nya seru buat diinformasikan tau Sa, siapa tau sebentar lagi Pak Lian jadi Duda, kan ada peluang buat jadi istri pemilik perusahaan ini"

"Halu lu, udah ah gue dichat pak doni disuruh keruangannya"
Salsa pun meninggalkan kedua sahabatnya .

****

"Jadi kamu siap siap ya Sa, kita akan ke kantor Cabang buat peresmiannya" Ucap Pak doni

"Baik pak, Saya keruangan saya dulu pak buat ambil berkas berkasnya"

Sejak mendengarkan berita dari Lio, Salsa selalu memikirkan Kondisi Lian, Tidak dipungkiri ia cukup rindu dengan Laki laki yang sudab menjadi Mantan nya.

kini mereka tiba di di kantor Cabang, Pak Doni mengajak Salsa langsung ke ruangan Lian yang sudah menunggu pak doni dari tadi, sebenarnya Lian hanya meminta Pak Doni yang datang, tetapi dengan inisiatif Pak Doni yang menganggap pasti Lian akan banyak sekali  kerjaan dan tentunya Salsa bisa memudahkan pekerjaannya.

Tok tok tok

"Permis Pak" ucap Pak Doni

"Pak Doni, Masuk Pak"Lian

"Ayo mbak Salsa kita masuk"

Lian langsung mengangkat kepalanya dan menatap perempuan yang baru saja melangkah masuk kedalam ruangannya.

"Silahkan duduk Pak, Salsa"  Ucap Lian meminta Pak doni dan Salsa untuk duduk disofa.

Lian membuka pembicaraan Pertemuan mereka siang itu.

"Sa, Kamu yang kirimkan emailnya ke semua undangan nya ya" ucap Lian

"Iya pak"

"nanti kalian menginap di hotel samping kantor aja"

Pertemuan kali ini agak sedikit mencair, Lian dan Salsa sudah banyak berkomunikasi, meskipun semua masih tentang pekerjaan tetapi setidaknya mereka sudah mulai ada pembicaraan baik baik setelah perdebatan lalu.

Kali ini hanya Ada Salsa dan Lian saja didalam ruangan nya, Pak doni sedang melakukan koordinasi dengan karyawan lainnya.

"Apakabar sa?" tanya Lian dengan suara agak pelang

"Baik" jawab salsa masih gugup jika harus berhadapan Berdua saja dengan Lian saat ini.

"Aku bersyukur ternyata kamu sehat aja ya Sa"

"Iya, gak kayak kamu udah kayak bapak bapak, Kumisnya udah tumbuh" ucap Salsa
Dijawab Lian dengan terkekeh kecil.

"Cukur lah Li, biar pas peresmian besok agak kelihatan Fresh"

"Iya nanti aku cukur, kamu mau temenin?" Tanya Lian ragu

"Iya boleh"

"Serius Sa kamu mau?" Lian memastikan kembali

"Hmmm" Salsa mengangguk

yess

Lian semakin bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaannya agar bisa keluar bersama Salsa.

Berhubungan Baik sebagai teman tidak ada yang salah pikir Salsa.

Hai hai aku UP lagi.
Terabas aja lah ya guyss.
kan judulnya aja Orang ketiga?
upssss.

Orang Ketiga ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang