Bab 1

3.3K 147 18
                                    

Salsa Mandaya adalah perempuan Cantik dan Mandiri. Bekerja disalah satu Perusahan Terkenal di Jakarta.

"Sa, lu tau gak katanya perusahaan ini bakal di Akusisi sama perusahan lain"

"Lah, kok bisa? kan perusahaan kita baik baik aja"

"Katanya karena Pak Alex sudah tida mau lagi mengurus perusahaan dia mau  pindah ke desa nya dia mau hidup jadi orang biasa untuk menikmati masa tuanya, Jadi perusahaan ini di beli sama PT GLobal Adijaya ya masih cucunya deh kayaknya, tapi bukan cucu kandung karena Pak Alex kan gak punya anak apalagi cucu"

"Ohhh, jadi kita bos baru dong"

"iya Sa, mungkin Hari ini atau besok bos kita yang baru bakalan datang"

Begitulah percakapan pagi kedua sahabat sambil menikmati Kopi di pantry perusahaan.

"Adijaya, Kayak gak asing" batin Salsa.

Salsa berusia 28 Tahun, Umur yang cukup Matang untuk seorang perempuan menikah, Hanya saja ada permasalahan yang membuat Salsa belum bisa menjalin hubungan sama seorang Pria. Ia cukup menikmati kehidupannya sekarang, disibukkan dengan Bekerja.

"Salsa, Nadia kalian gue cariin ternyata ada disini" ucap Lio yang mengatur pernafasannya karena kelelahan berlari.

"Lu kenapa io, kayak dikejar setan" Tanya Salsa bingung melihat sahabatnya kelelahan berlari

"buruan ke Lobby, bos baru akan datang"

"Lah baru saja kita omongin Sa, udah dateng aja hari ini"

****

"Itu bos baru sudah datang we"
"sama istrinya"
"Gilaa, ganteng bangett"
"Tapi udah ada istrinya ya"

Suara karyawan yang sedang berkumpul disana memenuhi Loby ketika bos baru mereka tiba keluar dari mobil mewah bersama seorang perempuan yang ia gandeng dengan mesra.

Salsa masih cuek sehingga tidak terlalu memperhatikan siapa bos barunya, ia masih sibuk dengan aplikasi online shop yang ada di HPnya.

"Mari kita sambut Bapak Lian Dinata Adijaya Pemilik baru Perusahan anugrah Perkasa yang sudah berganti menjadi PT Global Adijaya Group" suara Dari Manajer itu berhasil membuat Salsa langsung melihat ke objek yang sedang di perbincangkan teman teman kerjanya itu.

Namanya, Nama yang baru saja di ucapkan Manajernya membuat Salsa kaget dan penasaran siapakah sosok di balik nama yang tidak asing untuk dia.

deg.

Salsa terbujur kaku melihat sosok laki laki dan perempuan yang baru datang menyalami satu per satu karyawan yang ada disana.

"Selamat datang pak, ibuk"
"Selamat pagi Bapak Lian"
"Selamat Datang"

sehingga tiba lah sepasang manusia itu mengulurkan jabatan tangannya ke arah Salsa. Sementara Salsa masih terdiam bingung.

"Sa" Nadia menyenggol lengan sahabatnya yang masih bengong itu.

"Eh, Selamat datang Pak, ibuk" Salsa menerima jabatan tangan mereka.

Sapaan Salsa hanya dibalas dengan anggukan dan senyuman oleh sepasang suami istri itu.

******

"Terimakasih atas sambutannya rekan rekan semua, saya sangat tersanjung telah disambut semeriah ini, Perkenalkan nama saya Lian Dinata Adijaya dan perempuan disamping saya ini adalah Chesi pricilia beliau adalah istri saya, saya berharap kita semua bisa bekerja sama untuk lebih meningkatkan dan memajukan perusahaan ini kedepannya, Dan saya minta tolong kepada Pak Doni untuk membawa Semua data data karyawan ke ruangan saya, agar saya tau siapa siapa yang akan bekerja sama dengan saya"

"Baik pak" Jawab Pak doni

"Baik lah, boleh bubar dan melanjutkan Pekerjaannya"

Semua karyawan bubar dan kembali keruangan masing masing.

"Sa, lu kenapa sih dari tadi bengong aja"

"Eh gak apa apa Nad, ayok keruangan"

Salsa dan Nadia kembali keruangan mereka.

***

"Ya udah li aku pergi dulu ya, kan aku udah jalani peran sebagai istri yang baik nemenin Suami kerja pagi ini, Sekarang waktunya aku mau main sama sama temen aku" ucap Chesie

"Kamu itu gak pernah betah ya kalau nemenin aku kerja Ches, bingung aku maunya main terus sama teman teman kamu itu"

"lah kenapa sih, aku aja gak pernah larang larang kamu untuk pergi kemana pun kamu pergi"

"Udah deh, pergi aja kalau kamu mau pergi jangan rusak mood aku baru pertama masuk ke perusahaan ini"

"ya udah deh, bye sayang semangat kerjanya ya suami ku tercinta"

Chesi pun memilih untuk meninggalkan Lian yang maaih berkutat dengan Berkas berkas karyawannya.
Chesi dan Lian menikah sudah berjalan selama 3 tahun tetapi mereka belum memiliki anak karena Chesi yang menunda memiliki momongan dengan alasan takut kalau ia akan repot dan adanya perubahan di tubuhnya.

"Pak doni, saya akan rombak sedikit posisi karyawan ya, untuk nama nama ini, tolong informasikan untuk ikut meeting satu jam lagi, di ruangan saya saja cuma 5 orang juga kan"

"Baik pak, saya akan informasikan kepada mereka untuk ikut meeting satu jam lagi pak"

"Terimakasih pak"

"Saya pamit dulu pak Lian"

Lian mengangguk menjawab ucapan dari pak doni.

Masih cantik ternyata Batin Lian ketika melihat foto di salah satu biodata karyawannya.

Selamat siang guyss,
aku ada cerita baru nih..
semoga menyenangkan ya. kalau kalian tertarik koment nya dong.

Orang Ketiga ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang