Chapter 31 "Bad News"

144 65 2
                                    

Keesokan harinya....

Lyana pun mengajak Felix untuk segera kembali ke rumah mereka masing-masing. Dikarenakan nanti pagi dijam 11.00 WIB, mereka akan ada kelas. Felix yang berat hati untuk meninggalkan rumah sakit saat itu....
"Bisa ga sih, untuk saat ini aja. Ga usah ada jam mata kuliah" monolog batinnya yang kesal.

Lyana yang melihat, Felix hanya diam saja dan sesekali mengernyitkan keningnya....
"Ayo fel" ajaknya

Felix yang tersadar, lantas dengan langkah dan berberat hati, berlalu dari sana. Ketika Felix berlalu dari sana, ia berjalan menghampiri Sam yang saat itu tengah duduk bersebrangan dengan dirinya dan....
"Jaga jarak lo" ketusnya

Sam yang mendengar hal itu, lantas menatap Felix "gue? Lo suruh jaga jarak?" Batinnya yang sedikit kesal setelah mendengar hal tersebut.

Dan setelah mengatakan hal itu, Felix dan Lyana pun pergi meninggalkan rumah sakit tersebut.

Sesudah Lyana dan Felix berlalu dari sana....
"Dasar manusia prik. Gue disuruh jaga jarak, seharusnya dia yang jaga jarak sama calon istri gue. Bukannya gue" geram monolognya.

***

Setibanya Felix dirumah, setelah menghantarkan Lyana kembali ke rumahnya...
"Anjir, kenapa perasaan gue jadi ga tenang begini ya" batinnya yang gelisah

Felix terus saja merasa tak nyaman hati, meninggalkan sang Tuan Putri di rumah sakit bersama dengan Sam. Pikirnya terus saja tertuju pada sang Tuan Putrinya, hingga....
"Shit lah, hati gue ga tentram sama sekali ini mah" kesalnya

Dan Felix pun segera meraih ponselnya yang ia letakkan di atas laci lemari disamping kamarnya, dan menghubungi seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Sam, saingannya sendiri.

Ketika dirinya hendak menelepon Sam, "kalo bukan karna kegelisahan hati ini, ogah banget gue ngehubungi manusia kampret satu ini" kesalnya. Dan setelah itu Felix menekan nomor tersebut untuk menyambungkan panggilannya pada nomor Sam.

***

Dirumah sakit...

Sam yang saat itu tengah menemani Xyeln yang belum sadarkan diri didalam ruang kamarnya, lantas mendapati ponselnya bergetar.

Sam pun mengeluarkan ponselnya tersebut, dari dalam saku celananya. Sesudah ia mengeluarkan ponselnya itu "lah? Si bocah tengik" monolognya

Ia yang mendapati, saingannya menghubungi dirinya, merasa sedikit terkejut "ada apa nih bocah tengik, nelponin gue" lanjut monolognya yang penasaran dan ia pun mengangkat panggilan tersebut.

Sam:
"Kenapa?"

Felix:
"Gimana keadaan Tuan Putri gue?"

Sam yang mendengarnya, lantas menatap layar ponselnya dan "Kepo amat sih lo jadi manusia. Kalo bukan karna sahabatnya calon istri gue, ga akan mau gue bersaing sama bocah tengik kek lo" monolog gumamnya.

Felix yang tak mendapati jawaban dari Sam "Hallo?" Teriaknya, "baik, gue ga budek ya" timpal Sam dengan nada yang sedikit sewot

Felix yang mendengarnya jawaban itu "lah, lu kenapa jadi sewot sih. Kan gue nanya baik-baik soal keadaan Tuan Putri gue" timpalnya yang kesal

Sam yang mendengarnya, lantas kembali menatap layar ponselnya dan "ya jelas gue sewot lah, dia udah calon istri gue. Lo masih aja usaha" kesalnya dalam batin.

Felix yang lagi, lagi, tak mendapatkan jawaban "untung gue sabar" batinnya.

Setelah itu "yauda, ada lagi yang mau lo tanyain ga?" Ketus Sam

Friendzone? In Childhood Memories S2 『ON GOING』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang