Anggota Bondowoso Squad kembali bersatu, beberapa hari lalu kamu jadi admin sekaligus satu-satunya anggota di grub karena ketiga temanmu ngambek setelah dikenalkan dengan Tahu-chan . Sekarang nambah lagi satu personel. Haje alias Hwang Hyunjin.
Kemarin pas jam olahraga si pangeran pirang itu main bola, satu tim sama Seungmin, Hanjis, Ayen. Ternyata dia jago banget main bolanya, membawa kemenangan untuk ketiga temanmu yang sebelumnya gak pernah menang gara-gara Hanjis sering kasih bolanya ke lawan. Dia lebih memilih mengalah dengan oper ke lawan daripada dikepung.
Kalau gitu gak usah main bola, Jis. Mending main gundu aja.
Sejak itu Haje jadi akrab sama kalian dan mulai kelihatan bobroknya. Ntah karena itu sifat aslinya atau karena temanan sama kalian. Ayen yang sering jadi korban nyimeng, maksudnya Haje suka banget ngendus kepalanya si maknae. Bau roti, katanya.
Itu awalnya juga dari Hanjis. Dia sering ngendus rambut orang yang dikenal kalau ada di sampingnya dan akan berlanjut nanya pakai sampo apa. Saking sudah pakar soal aroma rambut, dia bisa nebak terakhir kali orang itu keramas cuma dari nyium aroma rambutnya. Sebuah bakat yang tidak berbakat. Ilmunya itu diwariskan pada Haje.
Kalian bertiga yang biasa makan bekal kali ini ditraktir Haje makan di kantin. Lagi asiknya melamun sambil nunggu pesanan datang, ada Felix baru datang dan ngobrol sama temannya. Dia di seberangmu, terhalang tiga baris meja.
"Kalian percaya kekuatan telepati?" tanya Ayen. Padahal tadi empat cowok di sebelahmu itu baru aja bahas tentang gaji tendik dan nakes di negara konoha yang terlalu bercanda. Topik begitu cepat berganti dari ekonomi ke psikologi. "Katanya kalau kita manggil orang dalam hati terus dia nengok, bisa jadi dia suka sama kita."
*Tendik : Tenaga Pendidik
*Nakes : Tenaga KesehatanKamu yang tadinya gak terlalu ikut nimbrung jadi pengen nyobain. Felix yang jadi korban. Kamu menyipitkan mata ke cowok yang gantengnya unreal nan jauh di sana, manggil namanya dalam hati.
Felix! Felix! Feliiiiixxxx!!
Pesanan datang. Mangkok bakso dioperkan Seungmin ke depanmu. "Nah, punya nuna." Dia perhatikan sorot pandangmu fokus ke orang lain.
Diam-diam teman di sebelahmu itu ngambil 2 pentol dari mangkokmu. Ngajak lainnya juga. Jadi di mangkokmu sisa mie dua kali suapan sama pentol separuh cuma sebiji. Kamu masih gak nyadar karena fokus ngasih telepati untuk si rambut biru.
Felix--
Kamu langsung tunduk karena gak sengaja kontak mata sama cowok yang daritadi dijampi-jampi. Apakah telepati berhasil? Saat itu juga kamu baru menyadari sesuatu di mangkokmu. "Kok punyaku cuma ini?"
Ketiga temanmu itu langsung ngakak kenceng. Haje sampai terbatuk-batuk karena keselek kuah pedas baksonya, berlagak tercekik dan pingsan, kepalanya disenderkan di bahu Ayen. Dramatis banget dia padahal cuma keselek kuah doang.
"Kalian ini, ya! Hm ...."
"Eh, nuna! Aku cuma ambil separuh aja tadi!" protes Hanjis karena kamu langsung merampok tiga pentolnya.
"Itu somay mau kumakan terakhir!" Ayen juga merasakan ketidakadilan.
Haje si kang receh masih bengek sambil tepuk tangan. Seungmin berdiri berjauhan gak lupa bawa mangkoknya, takut jatah makan siangnya kamu ambil juga.
Kamu sedikit melirik, lihat keberadaan Felix. Ternyata di luar dugaan, cowok itu malah bawa nampan makan siangnya ke arah meja kalian.
"Boleh gabung sini, gak?"
"Hey, Felix!" sapa Haje. Mereka adalah teman baik sejak lama. Bahkan dari Felix lah awalnya si gondrong pangeran Versace tau sekolah bergengsi ini.
Kamu tersenyum menyapa Felix meski sebenarnya salting brutal dan pengen kayang apalagi cowok rambut biru itu duduk tepat berhadapan sama kamu. Ayen, Seungmin, dan Hanjis yang tau tentangmu berbarengan berdeham.
"Kenapa kalian, hm? Keselek buldoser?" tegurmu ketus. Saking gugupnya kamu daritadi gak bisa buka tutup botol air mineral. "Ini disegel pakai Hakke Fuin apa gimana, sih?" gerutumu.
*Hakke Fuin adalah jutsu segel Minato untuk mengurung monster rubah ekor sembilan di tubuh anaknya, Naruto.
"Sini aku bantu," ucap Felix santun.
Kamu tergemap, berkedip beberapa kali, loading sebentar. "Hah? Oh, hum." Mendadak kamu jadi gagu.
"Halah, sok lemah di depan crush. Padahal di rumah juga kuat masang kusen," cibir Seungmin pelan.
"Diem!" tegurmu tanpa suara, cuma gerak bibir sambil melotot ke teman sebelahmu.
"Hahahanjir, masang kusen." Si Hanjis kang receh humornya cetek banget. Cocok dipasangin sama Haje.
Felix memutar penutup botol. Ternyata dia juga agak kesusahan. Mukanya sampai tertekuk dan memerah karena sekuat tenaga buka tutup botol yang tampak disegel pakai kekuatan spiritual sama penjualnya.
"Nah, hehe." Felix nyodorin botol yang udah terbuka, napasnya sampai terengah-engah, keringatnya bercucuran. Se-effort itu dia demi bukain botol air lucknut buatmu.
Sambil menyantap, obrolan kalian mengalir gitu aja. Felix orang yang humble, bisa dibilang dia adalah tipe social butterfly. Tapi kamu gak terlalu bisa ngilangin rasa baper dan senyum senangmu, bahkan suka curi-curi pandang sama cowok di depanmu itu.
"Makan lo dikit banget, Lix," tegur Hanjis. Kamu juga baru nyadar kalau porsinya Felix setengah dari punya kalian.
"Hm? Aku sudah kenyang tadi sebelumnya makan roti," ucap Felix beralasan.
Padahal dia memang gak bisa makan banyak. Menjaga bentuk badan karena dia seorang model. Lebih tepatnya takut kalau nanti berat badannya naik.
Dia mengidap anoreksia.
Gangguan makan di mana penderitanya terobsesi memiliki tubuh yang kurus, memiliki rasa takut terhadap kenaikan berat badan, serta memiliki persepsi yang salah mengenai berat badan.
(Siloam Hospital, 2023)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Universe
Fanfiction❝Ingat, lukanya jangan lama-lama, ya. Dunia ini memang terlalu berisik, jangan dengarkan, jangan lihat, jangan pedulikan dan teruslah melangkah❞ Comedy | Psychological | Friendship | Romance Kamu adalah HEALER SOUL dan PROTECTOR Semenjak masuk SMA...