13. RUMOR

167 17 27
                                    

Berkat bantuan Sasuke, Naruto, dan Rock Lee, akhirnya tim Shizune bisa menemukan akar masalah yang terjadi di desa.

Namun, selesainya misi justru membuat pria pemilik rambut pantat ayam menjadi diam seribu bahasa.

"Suke," panggil Ino saat membuka pintu kamar. Sang kekasih tidak menjawab, membuat Ino masuk ke dalam.

Ino menghampiri Sasuke yang berdiri di dekat jendela. Pria itu sedang memperhatikan anak-anak yang sedang bermain bersama Naruto, Rock Lee, dan Tenten.

Sasuke merasakan dua tangan melingkar di perutnya dan wajah Ino bersandar di punggungnya.

"Kamu tidak mendengarku?" tanya Ino.

Sasuke mengubah posisi mereka, sekarang dia yang memeluk Ino dari belakang. Sasuke meletakkan dagunya di bahu sang kekasih.

"Kita akan berpisah lagi. Aku tidak menyukainya," ucap Sasuke.

Ino terkekeh, tangannya terangkat untuk mengusap wajah Sasuke. "Lalu, apa yang kamu inginkan?"

"Bisakah kamu ikut aku saja? Biarkan mereka pulang ke Konoha. Aku tidak akan kesepian bila kamu menemani perjalanan terakhirku."

Yamanaka Ino juga menginginkan hal itu, namun dia masih memiliki seorang ibu. Ino berbalik tetapi kedua tangan Sasuke masih di pinggangnya. Dia mengalungkan kedua tangannya di leher Sasuke, aquamarine-nya bertemu dengan onyx. "Aku ingin sekali melakukannya tapi bagaimana dengan kasan? Dia akan sendirian, Sasuke. Bisakah kamu bersabar sebentar lagi? Kita akan menikah setelah kamu menyelesaikan misi penebusan dosa ini."

Sasuke menempelkan bibirnya ke kening Ino. Dulu, Sakura rela meninggalkan keluarganya asalkan Sasuke mengajaknya pergi. Namun, wanita yang berdiri di depannya sekarang berbeda. "Maafkan aku. Aku hampir bertindak egois. Aku tidak akan memintamu untuk meninggalkan ibumu."

Inilah yang Sasuke kagumi dari Ino. Wanitanya tidak mau meninggalkan keluarganya demi dirinya. Status mereka masih pacaran, tentu Ino masih memprioritaskan ibunya. Sasuke yakin jika kelak Ino pun akan melakukan hal yang sama padanya dan anak-anak mereka. Keluarga adalah prioritas.

"Aku janji, setelah kita menikah, aku akan ikut ke mana pun kamu pergi. Aku akan memprioritaskanmu, sama seperti kasan yang memprioritaskan tousan," ucap Ino.

"Tidak, sayang. Kita akan tinggal di Konoha. Ibumu tidak punya siapa-siapa selain dirimu. Aku tidak akan melakukan hal itu. Inilah alasan kenapa aku menyetujui permintaan Kakashi untuk menyelesaikan misi penebusan dosa ini."

Ino memeluk Sasuke, membenamkan wajahnya di dada bidang pria itu. "Terima kasih, Sasuke. Aku senang sekali."

Sasuke adalah pria egois, tidak peduli dengan sekitar, namun dia akan berubah bila hal itu berhubungan dengan Ino, satu-satunya keluarga yang dia punya.

"Kamu mau punya anak berapa?" tanya Sasuke sambil membelai rambut panjang Ino.

"Anak?" Ino mendongak, wajahnya merona membayangkan mereka akan memiliki anak-anak.

"Mengepang rambut anak perempuan pasti menyenangkan, tapi aku juga menginginkan anak laki-laki. Dia akan tampan sepertimu."

"Aku tahu dia akan tampan sepertiku, tapi aku harap dia tidak menjadi pusat perhatian. Menjadi idola para gadis sangat melelahkan."

"Benarkah?" Ino melipat tangannya di bawah dadanya. "Aku tidak percaya padamu, Uchiha. Yang aku lihat, kamu sangat menikmati ketika gadis-gadis itu histeris karena kamu."

"Aku menikmatinya karena ada gadis bodoh di antara mereka."

Ino mengernyit, tiba-tiba otaknya menjadi lamban. "Siapa gadis bodoh yang kamu maksud? Kamu menyukai perempuan lain?"

STAY WITH ME (Sasuino)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang