11. SYAL

165 22 24
                                    

Sebenarnya bab ini kemarin udah ada, tapi ngerasa kurang greget. jadinya hapus dan ketik ulang beberapa scene. Moga ga ngebosenin ya....

Happy reading.....

Dua pria dari tim delapan, Sakura, beserta Temari dan Kankuro tiba di restoran yang ada di perbatasan. Hanya berjarak dua jam dengan jalan kaki namun suasananya sangat berbeda dengan Suna. Tempat itu ASRI, banyak bunga dan pepohonan.

"Selamat datang kembali," sapa pemilik restoran. Dia sudah hafal dengan wajah pelanggan tetap di restorannya.

"Teman-teman kami dari Konohakagure ingin makan di sini. Bisakah kami mendapatkan makanan yang terbaik?" tanya Kankuro, tentu saja pemilik restoran itu tidak keberatan.

"Dengan senang hati kami akan melayani Anda dan teman-teman Anda." Pria yang tak muda lagi itu memanggil pelayan Restoran dan memintanya untuk menyiapkan makanan-makanan terbaik di restorannya.

"Jadi, kalian berasal dari Konohagakure?" Pemilik restoran memastikan sekali lagi.

"Benar, paman," jawab Sakura untuk mewakili kedua temannya.

"Ah, itu artinya kalian berasal dari desa yang sama dengan Tuan Uchiha."

"Tuan Uchiha?" Minat besar tiba-tiba menguasai Sakura, dia ingin mengetahuinya lebih jauh. "Ja-jadi benar Sasuke sering ke sini?"

"Ya, dia selalu mampir ke sini setiap kali dia ingin mengunjungi Suna. Aku tidak akan melupakannya karena dia pernah membantu restoranku."

"Sasuke membantu restoran Anda?"

"Benar sekali. Saat itu perampok datang dan Tuan Uchiha menolong kami. Dia baik dan sangat kuat. Sejak saat itu dia menjadi pelanggan tetap kami."

Sakura melihat bunga Sakura yang ada di depan restoran. Bunga itu belum mekar karena belum musimnya.

"Apa benar kalau Sasuke sering memperhatikan bunga Sakura itu?" Gadis bersurai merah muda itu tak bisa lagi menahan rasa penasarannya. Dia hanya ingin memiliki harapan meskipun sedikit.

"Benar sekali. Dia mengatakan bunga Sakura mengingatkannya pada seorang gadis dan dia selalu tersenyum saat melihatnya. Aku penasaran siapa gadis itu. Dia pasti sangat cantik."

"Sakura, kau dengar, kan? Aku tidak bohong," ujar Kankuro, membuat Temari di sebelahnya mendengus kesal. Meskipun Temari belum mengetahui hubungan Sasuino namun entah mengapa dia tidak menyukai adiknya yang terlalu heboh membicarakan hubungan orang lain.

"Oh, jadi kau gadis itu?" Pemilik restoran menyimpulkan. "Namamu Sakura?" tanyanya untuk memastikan.

"Haruno Sakura," balas Sakura dengan canggung. Keraguan masih bersemayam di hatinya namun dia menyukai situasi ini. Euforia ini seperti obat yang bisa mengobati luka di hatinya.

"Wah, pantas saja Tuan Uchiha selalu memikirkanmu. Kau sangat cantik." Pemilik restoran itu salah paham. Dia pikir Sasuke melihat bunga Sakura karena kekasihnya bernama Sakura.

"Aku lapar. Bisakah kalian berhenti membicarakan itu?" kesal Temari.

***

Sakura dan dua pria dari tim delapan telah menghabiskan dua Minggu di Suna. Banyak hal yang mereka lakukan di sana. Tanpa Shino dan Kiba ketahui, Sakura sering mengunjungi restoran itu seorang diri. Tentu saja dia harus melepaskan banyak chakra untuk mempersingkat waktu perjalanannya.

"Bisakah Anda menceritakannya lagi? Aku ingin dengar apa saja yang Sasuke lakukan di sini." Sakura bertanya pada pelayan restoran.

***

"Di mana Sakura?" tanya Kiba pada Shino Dia baru saja memanggil Sakura di kamar tetapi gadis musim semi itu tidak ada di sana.

"Hari ini akademi libur, jadi dia ingin istirahat. Memangnya dia tidak di kamar?"

STAY WITH ME (Sasuino)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang