28. MASA DEPAN

79 8 5
                                    

Sasuke tidak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya. Dia tidak kembali ke dunianya tetapi terdampar di dimensi yang lain. Namun, mengetahui siapa nama orangtua Inosuke membuatnya lega.

"Kachan bilang tousan hilang sebelum aku lahir. Aku ingin sekali melihat wajah tousan, tapi kachan selalu menangis setiap kali aku ingin melihat fotonya. Aku tidak ingin melihat kachan menangis lagi, jadi aku memendam kerinduanku pada tousan."

Sasuke terharu, matanya memerah karena menahan air mata. Kali ini dia yakin dia berada di dimensi yang sama dengan Ino, namun dia terdampar di masa depan.

"Jisan, sebaiknya kita pulang. Wajah jisan sangat pucat," ajak Inosuke.

"Bagaimana dengan ibumu?" tanya Sasuke. Meski dia ingin sekali melihat Ino, tetapi dia tidak mau membuat wanitanya terkejut.

"Kachan pasti senang membantumu. Ayo!" Bocah sepuluh tahun itu menarik tangan Sasuke.

Sasuke berpikir sejenak, tiba-tiba dia ragu. Bagaimana jika Ino sudah menikah dengan pria lain. "Kau tinggal dengan ibumu saja?"

Inosuke mengangguk. "Obasan meminta kami untuk tinggal dengannya, tapi kachan selalu menolak. Dia tidak mau meninggalkan rumah tousan."

Jawaban Inosuke membuat Sasuke lega. Itu artinya Ino masih menunggunya. "Ayo!" ucap Sasuke.

***

Sasuke kembali ke kediaman Uchiha. Banyak perubahan, tetapi dia lega karena rumahnya masih ada di sana. Berbeda dengan dunia yang dia kunjungi sebelumnya. Meskipun Sasuke tidak bisa pulang, namun setidaknya dia lega karena dia masih tinggal dengan Ino.

"Tadaima!" teriak Inosuke.

"Suke, aku sudah bi—" kalimat Ino berhenti tatkala dia melihat pria dewasa yang berdiri di samping putranya. "Sa-sasuke?" Mata Ino berkaca-kaca dan tak lama kemudian dia menangis. Ino memaksa kakinya untuk mendekati Sasuke, kemudian dia meraba wajah Sasuke. "I-Ini benaran kamu, kan? Ka-kamu suamiku, kan?"

Sasuke tidak memiliki keraguan lagi. Dia langsung memeluk istrinya. Sasuke menangis meskipun tidak mengeluarkan suara.

"Kenapa kamu meninggalkanku, Sasuke? Aku sendirian dan aku sangat tersiksa."

Sasuke tidak peduli dengan waktu. Entah masa lalu atau masa depan, dia tidak memikirkannya. Yang pasti dia hanya ingin memeluk wanitanya. "Aku sangat merindukanmu," lirih Sasuke.

Bocah kecil pemilik rambut pirang itu hanya diam. Dia tidak mengerti mengapa ibunya memeluk pria asing itu.

"Kachan," panggil Inosuke.

Ino melepaskan pelukannya. Dia menarik Inosuke dan memeluknya. "Suke, kau selalu bertanya tentang ayahmu, kan?"

Inosuke mengangguk dalam dekapan ibunya.

"Dia sudah kembali."

Inosuke memindai Sasuke dari atas sampai bawah, kemudian dia memukul perut ayahnya. "Baka! Kenapa kau baru kembali? Kau membuat kachan selalu menangis!"

Sasuke merasakan sakit, dia tidak menyangka pukulan bocah itu begitu kuat.

"Suke, kenapa kau memukul tousan?" Ino menegur putranya.

"Dia membuat kachan selalu menangis."

Ino tertawa dan memeluk putranya lagi. "Jangan lakukan itu lagi, Nak. Tousan tidak sengaja melakukannya dan dia pasti melakukan banyak cara untuk kembali."

Sasuke melihat rumah mereka. Tidak ada yang berubah, namun tak ada satu pun fotonya di rumah itu. Sasuke mengambil foto Ino dengan Inosuke. Putranya tertawa lebar di pangkuan Ino.

STAY WITH ME (Sasuino)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang