4. Unromantic

1.3K 211 247
                                    

Note :
hai, terima kasih yang sudah menunggu Feral Game up ♡ goals part 100 vote dan 200 komen aja

.
.
.

[Part mengandung MC🚫]

Recommend to Listen :
Two Feet - I want you dead

~•○•~

"Nyonya berpenampilan baik hari ini."

"Tuan⸻" Haery mencoba menjauhkan tangan Theo yang terus bermain di putingnya. "S-sebenarnya aku ingin bertemu Tuan Damian untuk berbincang saja. Aku... a-aku tidak mau memberikan pelayanan lebih. T-Tuan Damian juga sudah setuju dengan hal itu." Jujur, Haery takut sekali.

"Jadi Nyonya berharap apa?"

Wanita itu tak bisa menjawab.

"Aku bukan Damian." "

Mata Haery berkaca-kaca. "T-tapi... Tuan D-Damian yang berbicara pada suamiku."

"Jadi Nyonya pikir, jika aku tidak bicara dengan suamimu, maka aku tidak bisa menggantikan Damian?"

Haery diam.

"Nyonya perlu tahu satu hal." Theo sedikit membungkuk dan berbicara di dekat telinga Haery. "Apa yang didapat Damian akan menjadi hak milikku," bisiknya serak. "Produk apa pun yang dibeli Damian, akan menjadi produkku." Ia kembali menaikkan tali gaun Haery, lalu menjauh satu langkah.

Theo segera mengambil ponsel dan menghubungi Ludoc saat itu juga.

"Ludocio Shocaza."

"Ya, Theo? Ada apa? Kau butuh sesuatu? Maaf, aku sedang ada urusan tiga hari ini. Tapi kalau kau butuh sesuatu yang mendesak, aku bisa terbang ke Roma sekarang juga."

Meski ini adalah pertemuan pertama Haery dan Theo, Haery tak heran kenapa Theo memiliki nomor Ludoc dan mengapa Ludoc terlihat seperti 'tunduk' dengan Theo. Selama ini Ludoc juga sering bercerita tentang siapa dan bagaimana berkuasanya Cantheo VeenSon. Bahkan Ludoc juga sering bercerita kalau ia ingin dekat dengan Theo untuk menunjang keberhasilan bisnisnya.

Theo menatap Haery. "Aku bersama istrimu."

Hening. Ludoc malah diam.

"Damian tidak bisa menjemputnya, jadi aku yang menjemputnya."

Ludoc masih diam.

"Dia berpenampilan baik, jadi aku mau dia ikut bersamaku."

"T-Theo, bisa kit⸻"

Theo tak mau menunggu Ludoc menyelesaikan kalimatnya. Ia menutup panggilannya dan kembali menatap Haery. "Aku sudah bicara pada suamimu."

Haery langsung menoleh ke arah bodyguard Ludoc yang berdiri tak jauh darinya. Ludoc meneleponnya dan pria itu cepat-cepat menuju bagasi mobil untuk mengambil tas kotak bewarna coklat. Pria itu segera membuka tas kotak itu dan memperlihatkan isinya pada Theo.

Haery juga melihat isinya, di mana isinya adalah 'hal' yang sama seperti 'hal' yang ada di dalam kotak putih yang sangat dibenci Haery. Di sana terdapat beberapa botol kecil berisi cairan putih dan bening, kemudian ada beberapa jarum suntik serta alat-alat lainnya. Lutut Haery langsung lemas. Dengan diberikannya tas kotak coklat itu, maka Ludoc setuju jika Theo membawa Haery hari ini.

Theo tak bertanya apa pun, hanya menatap isi tas itu selama beberapa detik lalu mengangguk. "Letakkan di mobil."

"Baik, Tuan."

FERAL GAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang