19. Married? (Ending)

919 191 462
                                    

Note :
sampai di ending yaa, yuhu. abis part ending masih ada 1 part bonus. untuk ke part bonus, goals di part ini 150 vote + 450 komen.

.
.
.

(Part mengandung MC🚫)

Recommend to Listen :
Bernth, Ivory - Waterworks

~•○•~

5 bulan kemudian.

Haery berbalik, ia tidur dalam posisi miring dan sedikit meringkuk. Telapak tangannya mengusap sprei yang lembut. Ia sedikit memajukannya, karena ia ingin memegang dada Theo yang tidur di sampingnya. Ia butuh kehangatan dan kenyamanannya. Namun, sisi sampingnya terasa dingin dan kosong. Wanita itu langsung membuka matanya.

Haery bangun dari posisinya setelah sadar kalau Theo tak lagi tidur di sampingnya.

Sekarang jam menunjukkan pukul 2 pagi. Tadi sekitar pukul 1 pagi, Theo sempat menuntun dan menemani Haery ke kamar mandi ketika wanita itu ingin buang air kecil. Tatapannya langsung menuju ke arah kamar mandi di dalam kamar. Tapi lampunya mati, Theo tidak ada di sana.

"Sayang?" panggil Haery pelan.

Theo memang mengalami gangguan tidur. Kadang saat larut malam, pria itu suka merokok di ruang tamu, balkon, atau ruang kerjanya. Beberapa kali Haery juga sempat memergoki Theo sedang mengonsumsi kokain untuk menenangkan dirinya yang akhir-akhir ini sering gelisah.

"Cantheo!"

Biasanya Theo langsung masuk kamar ketika Haery memanggilnya dengan kencang. Namun kali ini, pria itu tidak kunjung datang. Apa dia sedang teler habis mengonsumsi kokain lagi?

Perasaan Haery jadi tidak enak, mengingat saat ini mansion Theo sedang diawasi ketat oleh beberapa bawahan Joxa.

Kemarin Haery sudah melakukan tes DNA untuk janinnya, hasilnya keluar tiga hari kemudian. Namun Alan takut kalau Theo sampai bertindak yang macam-macam jika janin tersebut adalah janinnya Damian. Itulah mengapa Alan mengirim bawahannya untuk mengawasi Theo dan Haery. Sebenarnya Haery tidak nyaman, tapi di sisi lain Alan melakukan hal ini untuk kebaikan janin itu sebab Theo tidak bisa ditebak.

Haery menuruni ranjang dengan perlahan. Wanita itu terus memegangi perutnya yang sudah membesar. Kata dokter, anak yang dikandungnya kembar sehingga kandungannya terlihat seperti kandungan 9 bulan, padahal usianya masih 5 bulan.

Wanita itu keluar kamar tidak memakai alas kaki. Ia berjalan menyusuri ruangan dan koridor untuk mencari Theo.

"Cantheo!"

Mansion itu kosong karena para pelayan sudah tidur dan para penjaga hanya berjaga di luar. Tapi mobil-mobil hitam yang mengangkut para bawahan Joxa tetap menunggu di luar gerbang.

Haery kembali berjalan dengan perlahan, tanpa tahu ada seseorang yang mengikutinya di belakang. Orang itu berpakaian serba hitam dan tertutup, membawa sebuah pistol siap tembak. Dilihat dari posturnya yang tinggi dan gagah, sepertinya orang tersebut berjenis kelamin laki-laki. Orang itu tidak tahu arah jalan di mansion Theo sehingga ia harus mengikuti Haery, karena ia juga sedang mencari keberadaan Theo.

Haery berhenti di depan pintu ruangan yang terbuka lebar.

Orang yang mengikuti Haery juga berhenti, ia menatap ke arah Haery yang berdiri di depan pintu. Ruang lain dan koridor mansion gelap. Orang itu baru bisa melihat wajah Haery setelah wanita itu menghadap ke satu ruangan dengan cahaya yang sangat-sangat terang.

Ini adalah pertama kalinya orang itu melihat Haery. Matanya sampai tak berkedip sama sekali. Ia terpesona begitu melihat kecantikan wajah Haery dari samping. Kemudian, keningnya mengernyit. Ia merasakan sesuatu yang aneh di dalam dirinya. Jantungnya berdetak lebih kencang dan kepalnya agak pening. Ia menggelengkan kepalanya, mencoba fokus lagi.

FERAL GAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang