13. Repurchase

1.3K 235 963
                                    

Note :
karena ini partnya panjang, goalsnya 150 vote dan 600 komen 😏

.
.
.
.

(Part mengandung MC 🚫)

Recommend to Listen :
The Neighbourhood - How
Billie Eilish - Chihiro

~•○•~

Damian tak bisa membendung emosinya. Ini adalah pertama kalinya Damian marah pada Theo dan tak peduli dengan apa yang dirasakan Theo. Pria itu keluar dari kamar dengan kaus tipis putih, celana jeans hitam longgar, dan sepatu hitam. Ia melangkah dengan tergesa, kemudian menuruni tangga sambil memakai jaket bomber hitamnya.

Dirinya menuju ke teras. Asisten Theo sudah menunggu di sana dan memberikan helm serta kunci motor pada Damian. Damian segera mengambilnya tanpa menghentikan langkahnya. Ia langsung keluar dari area teras, memakai helm, dan menaiki motor Harley Davidson hitam yang disewa salah satu bodyguard untuk mengawal mobil Theo.

Damian mengunci helm dan segera menyalakan mesin. Tangannya mengenggam stang dengan kuat, ia sengaja memutar-mutar tanganya selama beberapa kali agar suara mesin motor makin kencang dan memecah kesunyian malam. Mesin telah siap, Damian langsung mengendarai motornya menuju gerbang yang terbuka lebar.

Sementara Theo masih berada di balkon. Ia menatap Damian yang mengendarai motor dengan kecepatan hampir mendekati maksimal. Wajah Theo tetap datar, namun gerak bola matanya tampak gelisah. Damian memang bisa mengendarai motor, bahkan dulu sering melakukan touring dengan Cedro ketika kuliah di UK. Tapi di Costa Rica, Damian hanyalah turis. Damian tidak tahu medan jalan dan kondisi di sana. Hal ini bisa membahayakannya, apalagi Damian mengendarai motor saat malam hari dan saat dirinya sedang emosi.

Theo menggenggam dadu itu lebih kuat. Ia menguatkan rahangnya dan terlihat kesal oleh keadaan. Ternyata yang dikatakan Antonio benar. Wanita memang selalu membuat kekacauan.

Di sisi lain, Damian tetap fokus ke depan. Dari kejauhan, ia sudah melihat mobil yang dikendarai Ludoc. Damian menambah kecepatan motornya di titik maksimal. Jalan sudah sepi, hanya tersisa mobil Ludoc, dua mobil lain, dan motor Damian yang berusaha menyalip dua mobil di depannya.

Ludoc melirik ke kaca spion. Ia tahu Damian mengikutinya dan segera mempercepat laju mobilnya. Haery reflek memegang pegangan di atas. Jarum speedometer mobil Ludoc bergerak ke titik paling maksimal.

Saat SMA, Ludoc sering mengikuti balap mobil liar yang diadakan remaja kalangan elit di Milan. Tak heran Ludoc bisa mengendarai mobil dengan apik di saat kecepatan mobilnya sudah melampaui batas.

Haery menatap ke kaca spion. Wanita itu baru sadar kalau Damian berusaha mengejar mobil Ludoc menggunakan Harley Davidson-nya. Ludoc tidak mengambil jalan utama, ia mengendarai mobilnya melewati jalan yang sepi dan lebih panjang agar Damian tak bisa mengejarnya.

Kecepatan mobilnya tak juga diturunkan. Mobil Ludoc belok ke sana kemari hingga sampai di jalan panjang yang sepi.

Damian sudah tak terlihat lagi di belakang. Barulah Ludoc sedikit demi sedikit menurunkan kecepatan mobilnya. Haery terlihat memejamkan mata untuk mengatur napas. Jujur, ini adalah pertama kalinya Haery menaiki mobil secepat itu. Jantung wanita itu hampir melompat keluar.

Wanita itu agak lega, tapi juga mencemaskan Damian. Motor Damian melaju dengan cepat. Haery takut terjadi sesuatu pada Damian.

Ludoc melirik istrinya dan tahu kalau istrinya ketakutan. Ia mengambil botol mineral, kemudian meletakkanya di pangkuan Haery. "Minum biar tenang." Sembari mengucapkan kalimatnya, matanya melirik spion. Takutnya Damian berhasil mengejar atau menyalipnya.

FERAL GAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang