Note :
beb part ini panjang, jadi goalsnya 150 vote, 500 komen.
.
.(Part mengandung MC 🚫)
Recommend to Listen :
Ogryzek - Empire
The Knife - Marble House~•○•~
Tantangan pada kartu pertama sedang dilakukan. Kubu sudah tak berlaku, karena Ludoc maju sendiri dan Damian hanya menonton. Ludoc dan Segre sudah berada di atas matras untuk melakukan gulat, tepatnya wrestling panas.
Semua peserta menatap ke arah mereka. Ekspresi para peserta pun bermacam-macam, ada yang terlihat excited untuk melihat siapa pemenangnya. Ada yang terlihat datar dan biasa saja seperti Theo dan Damian. Ada juga yang tidak mau menatapnya, karena... ya tidak suka saja, salah satunya Liam. Sementara Haery⸺
Wanita itu larut dalam permainannya.
Haery menikmati setiap gerakan yang dilakukan Ludoc dan Serge. Haery tidak excited menunggu siapa pemenangnya. Haery hanya merasa puas melihat Serge dan Ludoc harus melawan satu sama lain dan melakukan hal yang menurut mereka sangat menjijikkan. Apalagi Haery tahu Ludoc adalah homophobia (benci terhadap homoseksual).
Mungkin Haery terlihat jahat sebab ia menikmati penderitaan Ludoc. Karena bagaimana pun juga Ludoc menjadi homophobia semenjak Ibu Haery⸺ dulu ⸺menjual Ludoc pada pria hidung belang untuk mendapat uang. Tak hanya terluka secara fisik, Ludoc mungkin juga terluka secara psikis. Namun di sisi lain Haery merasa dirinya tidak jahat. Derita yang diberikan Ludoc pada Haery jauh lebih menyakitkan dibanding derita yang dialami Ludoc sekarang. Pria itu pantas mendapatkannya, bukan?
Iya, Ludoc harus menerima karmanya.
"Akh!"
Ludoc meringis sakit. Ia melihat ke arah Haery yang sedang menatapnya tanpa ekspresi apa pun. Haery seolah-olah sedang bertukar posisi dengannya, karena selama ini Ludoc sering menonton Haery disiksa dan disetubuhi tanpa ampun oleh para pembeli produknya. Mata Ludoc sudah merah, penuh urat dan air mata. Tatapannya mengisyaratkan banyak luka dan penderitaan.
Tubuh Ludoc dalam posisi telungkup, pergerakannya dikunci. Serge sedang melakukan penetrasi padanya.
"A-akh⸺" Ludoc memejamkan matanya dengan kuat. Tenaganya kalah telak, karena dirinya sedang cedera akibat Damian mencabut alat di punggungnya. Sekarang tak ada pilihan lain untuknya. Siksaannya makin gila. Pria itu dihancurkan, trauma-trauma masa lalu kembali mengungkungnya dengan sangat menyakitkan.
"Argh...." Wajah Ludoc merah padam. Ia masih menatap ke arah Haery.
Serge menekan punggung Ludoc yang penuh darah. Serge menguatkan rahangnya, menambah kecepatan pinggulnya. Sebenarnya Serge juga tak mau, tak sudi melakukan hal seperti ini. Namun jika ia tidak menang, maka Theo akan membunuhnya.
Sama halnya Ludoc, posisi Serge benar-benar terdesak. Serge merasa sangat kacau, karena dirinya juga bukan penikmat sesama jenis. Ini adalah pertama kalinya untuknya dan ia harus mencapai puncak rangsangan agar bisa menumpahkan spermanya. Jadi Serge mencoba memaksa dirinya sendiri untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengannya.
"Akh!" Ludoc memekik tanpa henti.
Ludoc meremas lengan Serge dengan kuat. Tumbukannya semakin brutal, cepat. Darah Ludoc menetes keluar. Rasanya tak karuan, perih seluruhnya. Rongganya dipaksa untuk melebar dan dihantap tanpa ampun sampai Ludoc tak bisa menahannya. Bagi Ludoc, penyiksaan ini jauh lebih menyakitkan dibanding Damian mencabut alat tadi dari punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FERAL GAME ✔
FanficM | BTS Fanfiction Dark Romance . . . Istilah Feral Game sudah tak asing di kalangan elit keturunan Korea yang bertempat tinggal di Italia. Feral Game adalah sebuah permainan dadu yang banyak memakan korban. Awalnya permainan ini dibuat hanya untuk...