Thirty Two

2K 177 26
                                    







" Mau langsung kembali ke hotel atau pergi berkeliling lagi?"

Keduanya baru saja keluar dari sebuah restoran yang menyajikan makanan khas eropa di tengah pusat kota paris menyelesaikan makan malam yang mereka nikmati dengan nyaman.

"Ke hotel saja ya? aku sudah sedikit mengantuk" jujur Nayana, makanan yang enak memang selalu membuat efek mengantuk pada Nayana apalagi jika itu adalah makan malam , maka bisa dipastikan tidurnya akan nyenyak atau jika tidak berlebihan mimpi indah malam itu akan menjadi sebuah pelengkap untuk menutup hari ini.

Tautan keduanya kini tak pernah terlewatkan, bahkan sepanjang makan malam tadi. Posisi keduanya yang saling berhadapan tak membuat tautan itu hilang begitu saja, ketika Nathan menahan tangan Nayana untuk terus berada di atas meja membuat kedua tangan mereka saling bertumpu disana.

Mata Nayana kini salah fokus ketika melihat sebuah kedai ice cream pinggir jalan yang masih buka, bahkan terdapat beberapa orang yang mengantri disana.

"Kamu mau?" tanya Nathan , pria itu sungguh tau apa yang sedang wanita itu inginkan apalagi ketika menyadari langkah Nayana yang terasa berat di belakangnya.

Nayana mengangguk, mata yang tadi terlihat berat karena mengantuk itu kini menatap ke arah Nathan dengan penuh keinginan dan hal itu tentu saja membuat Nathan mana tega untuk menolaknya bukan?

Binar dalam tatapan Nayana tak bisa di tutupi ketika ice cream dengan rasa Cappucino dan Vanila itu berpindah ke tangannya ketika Nathan membayar pesanan mereka. Nayana terlihat tidak tahan untuk segera mencipipinya walau ia tak bisa begitu saja melakukannya karena sendok yang seharusnya juga berpindah ke tangannya tak ikut di berikan Nathan padanya. Mungkin saja suaminya itu lupa.

"Kenapa tidak di makan Nay? sudah tidak mau, hm?"

Nayana menggeleng, bibirnya mengerucut. "Sendoknya masih sama kamu Nath" rengek Nayana membuat Nathan menepuk keningnya pelan, melupakan pentingnya alat makan yang malah tertahan di tangannya itu.

Bibir yang tadinya mengerucut kini telah kembali tersenyum ketika suapan pertama berhasil masuk ke dalam indera pengecap Nayana, rasa manis dan sedikit pahit yang bersatu di dalam mulutnya itu berpadu dengan indahnya walau matanya harus sedikit menyipit ketika rasa dingin yang juga menjalar.

"Wow"

Satu kata itu keluar begitu saja dari mulut Nayana dengan wajah yang begitu takjub, Nathan percaya bahwa Nayana begitu menyukai rasanya.

"Enak?"

"Banget, kamu harus coba" dengan begitu semangat Nayana membawa satu-satunya sendok yang mereka dapat dan berada dalam tangannya itu mengarah pada Nathan tepat ke depan mulut Nathan di sebelahnya.

Tak begitu sadar walau Nathan sempat terdiam sebentar, hingga akhirnya suapan yang sempat tertahan itu kini menghilang secara sempurna ketika Nathan menyambutnya.

"Gimana?"

"Enak kok, tapi rasanya terlalu manis"

"Huh? tidak kok, yang Cappucino ini sedikit pahit Nath, coba kamu coba lagi" ucap Nayana tak terima, tangannya kini kembali membawa suapan penuh ice cream berwarna sedikit kecoklatan itu untuk kembali masuk kedalam suapan Nathan.

"Tetap Manis"

"Ih Nathh, masa manis sih"

"Manis Nay, sangat manis bahkan"

Nayana menatap Nathan dengan sedikit kesal, bagaimana bisa rasanya jadi berbeda begitu. Nathan yang melihat kekesalan Nayana mengusak pucuk kepala wanitanya itu gemas, wanitanya itu ternyata tak paham maksudnya.

Mr.Tjoe 's mine 🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang