Jangan lupa follow akun terlebih dahulu ya! Di tunggu votmennya Momol.
08.- Sagara dan Nagara.
"Gimana rasanya mempunyai orang tua yang bisa mengerti perasaan anaknya?"
-Sagara and Nagara-დ .•*””*• 𝑎 𝑛𝑜𝑣𝑒𝑙 𝑏𝑦 𝑎𝑏𝑦𝑦𝑙𝑎𝑡𝑡𝑒 •*””*•.დ
★ ★ ★
Suara decitan pintu terbuka mengalihkan perhatian sekelompok laki-laki yang tengah bergurau di dalamnya. Posisi mereka kini tengah berada di tempat tongkrongan disaat mereka bolos sekolah.
"Gar? Tumben lo ke sini? Nggak takut diamuk nyokap lo?" ujar salah satu siswa dengan headband dikepalanya, Galaksi. Cowok itu meminum es teh yang sebelumnya sudah ia beli.
"Nggak bakal," balas Nagara seraya membaringkan tubuhnya pada sofa yang tersedia di sana. Menarik sebatang rokok milik temannya yang tersampir di telinga.
"Woi, setan! Lo kalau mau beli sendiri dong," ketus Denta kesal. Siapa yang tidak kesal? Rokok hasil kerja keras untuk mendapatkannya malah diambil begitu saja oleh Nagara. Walaupun mendapatkan rokok itu hasil dari memalak adik kelas sih.
Nagara menyesap rokok yang sudah ia bakar, menghembuskan asap rokoknya pada wajah kesal Denta. "Emang ini rokok lo beli?"
Denta berdecak kesal. "Ya hasil malak sih. Tapi gue juga pakai tenaga malaknya, ya! Enak aja lo main ambil gitu aja."
"Udah, malah ribut kalian. Btw, Gar, gue tadi lihat lo narik tangan Zaula ke rooftop, terus kenapa lo malah turun sendiri?" tanya Bagas setelah melerai kedua manusia yang tidak pernah akur itu.
Nagara mengubah posisinya menjadi duduk. "Biasa, gue habis ngasih dia pelajaran."
"Pelajaran? Lo ngasarin dia lagi?" tanya Aldo, lelaki yang duduk tidak jauh dari Bagas. Ia sedang sibuk bermain game, tetapi tetap mendengarkan pembahasan teman-temannya.
Nagara membalas dengan deheman, Aldo berdecak sebal. "Gila sih, dia cewek, Gar. Fisiknya nggak sekuat lo. Sampai kapan lo perlakuin dia kaya gitu? Masa sama cewek sendiri kaya gitu." Aldo menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan pola pikir seorang Nagara.
Nagara menatap sengit Aldo, melempar puntung rokok yang berada di asbak pada wajah cowok itu. "Bacot lo. Suka-suka gue. Kenapa? Lo suka sama cewek freak itu?" tudung Nagara.
"Bukan suka, anjing, tapi kasihan. Gue penasaran aja kenapa Zaula bisa nerima lo jadi pacarnya. Lo nyantet dia?"
"Kurang kerjaan banget gue nyantet cewek modelan dia." Nagara berdiri dari duduknya, menginjak sisa rokok miliknya yang masih menyala, lalu tersenyum kecil. "Zaula itu samsak favorit gue, nggak pernah rusak. Dia itu cewek tergoblok yang pernah gue temui. Udah disakitin bisa-bisanya nggak ngebalas."
"Bukan nggak ngebalas, dia secinta itu sama lo dan lo malah nyia-nyiain dia," timpal Bagas.
"Bulol," balas Nagara, bulol sendiri adalah singkatan dari 'bucin tolol' yang Nagara tunjukkan pada Zaula.
"Mau ke mana lo? Baru juga sampai udah pergi aja!" seru Denta yang melihat Nagara berjalan menjauh meninggalkan tempat tongkrongan mereka.
Tanpa menghentikkan langkahnya, Nagara berteriak, "Kepo!" Mendengar itu, teman-temannya malah menertawakan Denta yang terlihat kesal, ingin sekali cowok itu memukuli wajah tampan Nagara hingga babak belur.
★ ★ ★
Nagara melanjukan motornya dengan kecepatan tinggi. Cowok itu buru-buru pulang karena mendapatkan pesan dari sang bunda yang mengetahui dirinya bolos sekolah. Dipastikan setelah ini ia akan diamuk habis-habisan oleh Lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETAKNYA ASA [ZAUGARA] : (Slow Up!)
Teen Fiction"Di saat aku sudah selesai dengan lukaku, kenapa kalian baru datang memberikan pelukan?" Berdamai dengan trauma itu sulit. Zaula dipaksa kuat, menahan luka mendalam dari keluarga dan orang-orang yang seharusnya memberikan kasih sayang. Dihancurkan o...