05.00 [RETAKNYA ASA]

158 26 62
                                    

Jangan lupa follow akun terlebih dahulu ya! Di tunggu votmennya Momol.

05.- Alergi.

"Ketika hidup memiliki ribuan alasan untuk menangis, kamu harus memiliki setidaknya satu alasan untuk tersenyum.
-Zaula Zevanya Andela-

დ .•*""*• 𝑎 𝑛𝑜𝑣𝑒𝑙 𝑏𝑦 𝑎𝑏𝑦𝑦𝑙𝑎𝑡𝑡𝑒 •*""*•.დ

★ ★ ★

Perlahan, mata hazel itu mengerjab, menyesuaikan cahaya lampu yang menusuk indra penglihatannya. Langit-langit ruangan berwarna putih yang pertama kali Zaula lihat. Netranya bergulir ke samping ketika mendengar suara pintu terbuka dan langkah seseorang yang memasuki ruang UKS.

"N-nagara?"

"Sagara," koreksi cowok tersebut seraya meletakkan kantong hitam yang dibawanya di atas meja.

Zaula menunduk, ia berpikir Nagara lah yang menjenguknya. Ternyata Sagara. Zaula berharap terlalu jauh bahwa Nagara akan peduli dengannya.

"Sagara ngapain di sini? Nagara di mana?" tanya Zaula masih tidak mau menatap wajah Sagara. Kemiripan mereka membuat Zaula merindukan Nagara-nya.

"Kamu tadi pingsan, Sagara yang turun dan membantu menggendong kamu ke UKS," jawab petugas PMR yang baru Zaula sadari kehadirannya. Setelah memastikan keadaan Zaula lebih baik, petugas tersebut meninggalkan Zaula dan Sagara di UKS.

Mata Zaula beralih menatap Sagara. "Makasih, Sagara. Udah nolongin Zaula." ujarnya disertai senyuman manis.

Sagara membalasnya dengan senyuman kecil. "Lo kenapa?"

Zaula terdiam beberapa saat. "Cuma kecapean aja," alibi Zaula. Tidak mungkin Zaula mengatakan yang sebenarnya.

Sagara menatap Zaula lama. Meneliti luka dan lebam yang ada pada wajah dan lengan gadis itu. Sagara mengangguk lalu mengambil kantong plastik hitam yang tadi dibawanya dan memberikan kepada Zaula.

"Ini apa?" tanya Zaula.

"Nasi goreng."

Zaula menggeleng cepat. "Zaula nggak laper kok, ini buat Sagara aja," tolak Zaula. Bohong kalau ia mengatakan tidak lapar setelah hampir dua hari tidak makan. Namun, Zaula tidak ingin merepotkan siapa pun. Terutama Sagara, mereka baru saja kenal kemarin.

"Nggak repot, tadi gue beli dan kelebihan satu," balas Sagara seakan tahu alasan Zaula menolak makanan darinya.

"Makan," ujar Sagara mengambil alih kantong hitam tersebut dan mengeluarkan sekotak nasi goreng.

"Tenang nggak ada racunnya," imbuh Sagara meletakkan nasi goreng tersebut di atas paha Zaula.

Zaula melihat telur di nasi goreng itu. Ia alergi telur, tapi tidak mungkin menolak pemberian Sagara yang sudah membelikan nasi goreng ini. Namun, jika Zaula tetap memakannya sudah pasti alerginya akan kambuh.

Zaula tampak ragu. "Tapi-"

"Perlu gue suapin?" tawar Sagara tanpa ekspresi yang langsung dibalas dengan gelengan oleh Zaula.

"Eh jangan! Zaula bisa sendiri!" Gadis itu langsung memakan nasi gorengnya.

"Makasih, Sagara. Nanti kalau ada uang Zaula bakal teraktir Sagara," ujar Zaula di tengah acara makannya.

Sagara hanya mengangguk.

Nasi gorengnya sudah habis setengah. Zaula terdiam menahan rasa gatal di tubuhnya. Namun, wajah memerah gadis itu disadari oleh Sagara.

RETAKNYA ASA [ZAUGARA] : (Slow Up!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang