17.00 [RETAKNYA ASA]

95 7 2
                                    

Jangan lupa follow akun dulu ya! Abyylatte_

17.- Zaula sakit.

"Terkadang alam lebih mengerti perasaan kita di banding manusia."
-Retaknya Asa-

დ .•*""*• 𝑎 𝑛𝑜𝑣𝑒𝑙 𝑏𝑦 𝑎𝑏𝑦𝑦𝑙𝑎𝑡𝑡𝑒_•*""*•.დ

★ ★ ★

Di dalam sebuah rumah mewah, seseorang dengan hoodie dan masker yang menutupi sebagian wajahnya sedang memandangi sekeliling kamar Zaula. Wajahnya terlihat tegang, rahangnya mengeras, dan tangannya mengepal erat. Sudah hampir dua puluh menit ia habiskan untuk mencari keberadaan Zaula, namun tak kunjung jumpa.

Ia kembali ke mobil, mengeluarkan laptopnya dan memeriksa GPS yang sempat ia pasang di tas sekolah Zaula. Dahinya mengernyit saat tahu di mana keberadaan Zaula.

"Kenapa dia masih berada di sekolah?!" Entah membentak siapa, orang itu langsung mematikan laptopnya. Mobilnya melesat membelah jalanan yang malam ini diguyur oleh hujan. Sejak tadi sore, hujan belum berhenti membasahi bumi.

Orang itu memarkirkan mobilnya di depan gerbang SMA Biangkara. Ia langsung turun dan mengeluarkan payung. Memandangi area sekolah yang sudah sangat sepi dan gelap. Ia langsung mengambil ancang-ancang melompati tembok di samping gerbang utama. Untung saja tembok itu tidak terlalu tinggi, mempermudah dirinya.

Ia memasuki sekolah. Langkahnya terhenti di depan pintu kelas Zaula yang terkunci. Ia mencoba mendengarkan dengan seksama. Suara tangisan yang terdengar begitu pelan dari dalam sana.

"Zaula! Zaula! Kamu di dalam, 'kan?!" teriaknya sambil menendang pintu dengan keras.

Di dalam, Zaula membuka matanya perlahan, mulutnya terasa lemas untuk sekedar menjawab. Zaula berharap orang itu akan membukakan pintu untuknya.

"Sial! Harus bagaimana ini?" gumamnya sambil menarik napas dalam. Ia kemudian menendang pintu itu lagi dengan kuat. Kali ini, pintu itu bergoyang sedikit. Dengan sekuat tenaga, ia menendang pintu itu sekali lagi.

BRAK!

Pintu terbuka dengan keras. Dia mengeluarkan senter, menyenteri seisi kelas hingga senternya berhenti pada tubuh Zaula yang meringkuk di samping meja guru.

"Zaula!" teriaknya berlari ke arah Zaula. Ia langsung memeluk Zaula erat-erat. Tubuhnya sangat dingin, namun keringat tetap membasahi dahi gadis itu.

"Zaula ... mau pulang ... se-sesak ..." lirih Zaula, bibirnya bergetar.

"Ayo berdiri, kita pulang." Orang itu menggendong tubuh lemah Zaula ala bridal style. Namun, baru membalikkan badan, ia dikejutkan dengan kehadiran Sagara di depan pintu dalam keadaan yang acak-acakan. Perlahan, ia menurunkan Zaula kembali.

Sagara yang baru saja tiba di pintu kelas melihat adegan itu, rahangnya seketika menegang.

"Lo apain Zaula, anjing?!" teriak Sagara berlari dan menendang kuat badan orang itu.

Bugh!

Tubuhnya terhuyung mundur karena tendangan Sagara. Ia menatap Sagara dengan tatapan tajam.

"Lo siapa?!" tanya Sagara dengan nada tinggi.

Orang itu tersenyum dibalik maskernya. "Kamu tidak perlu tahu siapa saya, tujuan saya ke sini untuk menyelamatkan milik saya."

RETAKNYA ASA [ZAUGARA] : (Slow Up!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang