16.00 [RETAKNYA ASA]

60 5 0
                                    

Jangan lupa follow akun sebelum membaca ya! Abyylatte_

16.-Terkurung.

"Rasa sakit adalah cara hidup mengajarkan tentang apa itu bertahan, bukan menyerah."
-Author-

დ .•*""*• 𝑎 𝑛𝑜𝑣𝑒𝑙 𝑏𝑦 𝑎𝑏𝑦𝑦𝑙𝑎𝑡𝑡𝑒•*""*•.დ

★ ★ ★

Setelah mendapatkan kursi mereka masing-masing, semua peserta termasuk Zaula, mengeluarkan ponsel mereka dan mengumpulkan ke depan selama sesi seleksi dilaksanakan.

Selesai dengan ponsel, Bu Patma menginstruksikan para murid untuk membuka lembar soal di depan mereka. Yang sudah terdapat lima puluh soal. "Silahkan kerjakan semua soal yang sudah ada pada lembar soal, waktunya dimulai dari sekarang dan akan berhenti saat bel istirahat nanti berbunyi."

"Di mulai dari sekarang."

Zaula mulai mengerjakan soal di depannya. Begitu pula dengan murid yang lain. Ruangan seketika hening. Mereka harus fokus agar terpilih menjadi perwakilan tahun ini.

Empat puluh menit berlalu, beberapa murid telah selesai mengerjakan lembar soal mereka dengan begitu cepat. Setelah mengumpulkan ke depan, murid yang telah selesai di persilahkan keluar salah satunya adalah Zaula.

"Ibu yakin, kamu pasti akan menjadi perwakilan SMA kita lagi tahun ini." Zaula hanya menanggapi dengan senyuman ucapan Bu Patma sebelum dirinya keluar dari ruangan.

Zaula melangkah keluar dari ruangan tes seleksi Olimpiade Matematika. Sedikit lega karena tes yang menegangkan itu akhirnya selesai. Jam istirahat sudah berdentang, dan perutnya mulai berbunyi protes minta di isi.

Namun, Zaula melihat banyak murid yang malah keluar dari kelas dengan membawa tas mereka. Zaula langsung menghentikan seorang teman sekelasnya-Karina yang akan melewatinya.

"Karina, Zaula mau nanya. Hari ini pulang cepat, ya?" tanya Zaula, Karina mengangguk.

"Guru-guru ngadain rapat, jadi kita pulang cepat. Oh ya karena tadi semua yang di kelas udah pada pulang dan tinggal tas lo sama Sagara, gue letak kunci kelas di meja lo, ya. Nanti kalau mau pulang jangan lupa kunci, habis itu simpan aja kuncinya besok gue jemput ke rumah lo, oke, La?"

Zaula tersenyum lalu mengangguk. Karina menepuk pundak Zaula pelan dan berlari menuju parkiran di mana Okta sudah menunggunya.

Seperginya Karina, Zaula menatap sekeliling. Mencari keberadaan Sagara.

"Sagara!" Zaula berteriak memanggil Sagara. Namun, Sagara tak kunjung muncul. Zaula pun beranjak dari tempatnya. Berniat mencari Sagara di gudang sekolah.

"Zaula, lo mau ke mana?" tanya seorang siswi menghentikan langkah Zaula.

"Zaula mau cari Sagara, dia tadi dipanggil Pak Guru ke gudang. Zaula takut dia kenapa-napa," jawab Zaula.

"Eh, tadi gue lihat pintu gudang digedor-gedor dari dalam. Kayanya terkunci dari luar."

Zaula terkejut. Ia langsung berlari menuju gudang sekolah. "Makasih ya infonya!" teriaknya dari kejauhan.

"Sagara!" panggilnya, mencari-cari sosok cowok itu di kerumunan siswa yang berhamburan keluar ruangan. Zaula sedikit khawatir, Sagara tadi bilang akan menunggunya di gudang sekolah, tapi sekarang dia tak terlihat di sana.

"Sagara! Kamu di mana?" Zaula berteriak. Para siswa yang melewatinya menatap Zaula aneh, tapi gadis itu tak menghiraukannya.

"Sagara!" Zaula mengetuk pintu gudang, mencoba membuka pintu, tapi ternyata pintu tersebut terkunci.

RETAKNYA ASA [ZAUGARA] : (Slow Up!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang