Happy reading
•••••••
Felice berjalan dengan anggun memasuki ruang makan, di samping nya tentu saja ada Gloria. Felice begitu malu jika bertemu dengan Eric, belum lagi geffrey. Oh astaga bolehkan Felice bersembunyi saja.
"Salam yang mulia dan yang mulia ratu, serta pangeran. Semoga kerjaan Phinton selalu di berkati." Felice memberi salam sambil membungkukkan tubuhnya.
"Bagaimana tidur mu, sayang?." Tanya ratu. Felice asli memang akrab dengan sang ratu, dirinya juga sudah di anggap seperti anak sendiri.
"Baik yang mulia." Felice membalas dengan senyum manisnya.
"Duduk lah." Ucap geffrey yang sedari tadi menatap Felice dengan cemberutnya.
"Rupanya calon suami mu sudah tidak sabar, Felice." Goda sang ratu. Felice hanya bisa membalas dengan senyuman canggung nya.
Di meja makan itu terlihat sangat harmonis, padahal ada seorang pria yang sedang menahan emosinya. Dirinya sangat kesal melihat sang ibu mengatakan hal itu tanpa memikirkan perasaan nya, dasar nenek peyot.
"Tahan emosi mu Eric." Batinnya.
Felice duduk di samping geffrey dan langsung di hadiahkan dengan pertanyaan yang beruntun.
"Felice, kenapa kau melupakan janji mu hm?, aku sudah menunggu mu tapi kau tidak datang-datang. Alhasil aku tertidur karna mengantuk, kau tahu!." Kesal Geffrey sambil mengelus tangan Felice.
"Maaf pangeran, semalam aku ketiduran jadi lupa menemui mu." Jelas Felice.
"Baiklah, kumaafkan sayang." Geffrey mengecup tangan Felice. Heh apakah ini etiket bangsawan di meja makan malah bermesraan, namun melihat raja dan ratu yang tampak acuh membuat Felice tambah frustasi.
Felice menatap Eric yang menggenggam sendoknya dengan kasar sampai-sampai membuat sendok itu membengkok.
"Saya selesai." Eric menggebrak meja lalu berjalan menjauh, meninggalkan meja makan.
"Eric, makanan mu belum habis." Ucap sang ratu. Namun teriakan itu tak membuat Eric berhenti untuk melangkah.
Setelah drama itu. Meja makan mulai hening dan hanya ada dentingan sendok dan garpu saja. Felice terdiam memikirkan tadi, apakah geffrey sengaja memperlihatkannya kemesraannya dan membuat Eric marah.
••••••••
Felice tengah berjalan di lorong tanpa adanya Gloria di samping nya, ntah lah padahal Gloria adalah pelayan pribadi nya tapi kenapa tugas nya banyak sekali, di kerajaan ini kekurangan pelayan kah? Bisa-bisa tambah meledak isi kepalanya memikirkan semua ini.
Felice tak sengaja melihat seorang pelayan membawa nampan. karena Felice kepo dirinya langsung menghampiri pelayan itu.
"Kau ingin membawa kemana nampan itu?." Tanya Felice.
"Maaf nona, saya ingin mengantarkan makanan ini untuk tuan Eric. Ini perintah dari yang mulia ratu." Pelayan itu membungkukkan tubuhnya memberi hormat.
"Untuk Eric?, wah kesempatan bagus untukku." Batin Felice.
"Biarkan aku saja, kebetulan aku sedang tidak melakukan apapun." Felice menawarkan diri nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lifee
Teen FictionChloe delaney seorang gadis yang kaya raya, sayang nya di usia yang masih remaja Chloe mengalami kecelakaan. aneh nya saat terbangun dirinya mendapati kamar yang sangat mewah, seperti zaman kerajaan dahulu. Jiwa nya ternyata menepati tubuh seorang w...