2. sakit hati

357 34 1
                                    

Happy reading...

••••••

Felice tengah duduk termenung di atas kasurnya. Memikirkan bagaimana caranya agar dirinya bisa keluar dari kediaman Phinton ini.

Kerajaan Phinton mempunyai Wilayah kekuasaannya yang membentang luas, itu di dukung oleh militer nya yang di kenal sangat hebat menaklukkan kerajaan-kerajaan di benua ini. Militer itu di pegang oleh Eric davian phinton. Ya si kutub tampan itu.

Hanya itu yang Felice tahu. Felice saat ini tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan, dirinya tidak boleh menyepelekan geffrey.

"Felice asli pasti menyimpan informasi." Ucap nya sambil berjalan ke arah laci. Mencari informasi dari kebingungannya. Biasanya jika bertransmigrasi jiwa aslinya pernah menulis sesuatu setidaknya bisa membuatnya mengetahui sedikit.

15 menit kemudian Felice belum menemukan apapun, dirinya hampir menyerah karna sudah lelah mengobrak-abrik laci maupun lemari.

Saat sedang menatap lemari itu, matanya tak sengaja melihat kotak berwarna perak. Seulas senyum muncul di bibirnya. Pantas saja tidak di temukan ternyata bersembunyi di tumpukan baju.

Dengan gerakan tergesa-gesa Felice mengambil kotak itu.

"Semoga saja di dalam kotak ini ada informasi yang ku butuhkan." Felice membuka kotak itu, dan melihat beberapa kertas yang tulisan nya sendiri Felice tidak terlalu paham.

Setelah di pahami lagi Felice akhirnya mengerti. Di dalam kertas itu berisi tentang curhatan Felice asli, dimana Felice asli bercerita bahwa dirinya di ancam jika tidak menuruti kemauan geffrey, maka kerajaan kecilnya akan di hancurkan oleh nya. Kediaman Felice hanya kerajaan kecil di bawah wilayah kerajaan Phinton membuat Felice tidak berdaya untuk menolak. Tapi tidak hanya di ancam ternyata geffrey memiliki niat tersembunyi yaitu, menikahi nya agar tidak menggeser posisinya menjadi raja. Karena geffrey tahu Felice adalah kelemahan Eric.

"Kejam banget si monyet, aku harus berhati-hati dalam melangkah. Untuk saat ini aku harus bertahan sebentar dan tidak boleh gegabah." Ucap Felice sambil membereskan semua kekacauannya agar tidak di ketahui oleh Gloria.

Felice belum sepenuhnya percaya pada seseorang di dunia ini. namun jika Eric ntah lah, hatinya mendorong Felice agar percaya kepada pria itu.

"Apasih, kok malah mikirin Eric." Felice menepuk keningnya pelan.

Tok tok tok

"Masuk." Seru Felice.

Gloria masuk menghampiri Felice yang tengah terduduk di atas kasur nya.

"Nona, sudah waktunya makan malam. Anda sudah di tunggu di bawah." Gloria membungkuk kan badannya.

"Ya, aku segera kesana. Pandu aku." Felice berdiri melangkah keluar di ikuti oleh Gloria di belakangnya.

Sesampainya di meja makan, sudah ada raja dan ratu tak lupa di sisi kanan dan kirinya ada Eric dan geffrey. Felice menghampiri mereka dengan menahan segala kegugupannya.

"Salam yang mulia dan yang mulia ratu serta pangeran. Semoga kerjaan Phinton selalu di berkati." Felice membukukan tubuh nya memberi salam.

Second LifeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang