Hari ini Gito dan Marsha sudah bersiap untuk berangkat sekolah, dan kini mereka berjalan ke arah sekolah dengan bergandengan tangan.
"bang!" panggil Marsha membuat Gito menatapnya sekilas lalu berdehem.
"menurut Abang keputusan maeng bener apa enggak?" tanya Marsha sambil tetap fokus ke depan.
"keputusan apa?" tanya Gito bingung.
"yang maeng di ajak pacaran sama cwok itu" jawab Marsha.
"kamu bener kok meng, lagian harusnya kita fokus belajar aja jangan pacaran, belum saatnya" nasihat Gito ke Marsha, Marsha yang mendengar kan dengan saksama pun mengangguk.
setelah mendengar nasihat dari Gito, mereka pun melanjutkan perjalanan dengan sesekali bercanda.
Gito dan Marsha pun akhirnya sampai di sekolah, dan Gito juga sedang mengantar kan Marsha sampai di depan kelasnya.
"inget.. belajar yang rajin, jangan mikir aneh aneh.. kalo ada yang ganggu bilang" ucap Gito memberi wewejangan.
"siap kapten" jawab Marsha sambil hormat ke Gito dan tersenyum lebar.
"pinter" ucap Gito sambil menepuk pelan kepala Marsha.
Marsha pun masuk ke dalam kelasnya, dan Gito juga segera pergi dari sana dan masuk juga ke dalam kelasnya.
"sama bang Gito lagi sha?" tanya salah satu teman Marsha.
"iya dong cel, lagian rumah kita Deket terus kalo berangkat sama pulang juga bareng" jawab Marsha apa adanya, sambil ia duduk di bangkunya.
"bagus dong berarti ada yang jaga lo" sahut teman Marsha lainnya.
Vashelia Derek, salah satu teman Marsha yang sifatnya ngeselin dan kadang bener.
Kathrine Indarto, teman Marsha juga yang bokem alias bocah kematian, sering ribut sama ashel.
"eh! kalian tau gak kemarin?" ucap Marsha membuat ashel dan Atin segera mendekat ke arah Marsha.
"apaan sha?" tanya Marsha penasaran.
"kemarin gue di tembak lho sama anak kelas sebelah" jawab Marsha, membuat atin dan Ashel terkejut.
"gila! beneran!" pekik kathrina keras, membuat semua siswa menatap mereka.
"ih! jangan keras keras tin.." ucap ashel yang berada di sebelahnya.
"ya maaf.." ucap kathrina malas.
"udah.. terus gimana? Lo terima?" tanya ashel benar benar penasaran.
"enggak lah.. gue suka sama orang lain juga, jadi gue tolak deh" Jawa Marsha cukup santai.
"siapa btw?" tanya kathrina yang penasaran juga.
"em.. kalo gak salah Revan" jawab Marsha sambil memikirkan wajah anak laki laki itu.
kathrina dan Ashel yang mendengar hal itu pun hanya ber oh ria, bukan sekali atau dua kali mereka mendengar bahwa Revan ini menembak seorang perempuan di sekolahnya.
ting tong!
bel masuk pun berbunyi saat kathrina buka suara, membuatnya sedikit bete dan berjalan ke arah bangkunya dengan perasaan sedikit kesal, sedangkan ashel hanya biasa saja dan ia juga pergi ke bangkunya.
ting tong!
bel istirahat pun berbunyi, Gito dan cs nya berjalan ke arah kelas Marsha hari ini mereka lagi lagi akan mengajak Marsha makan bersama.
Gito dan cs nya pun sampai di depan kelas Marsha, dan terlihat Marsha sedang mengobrol dengan dua temannya ashel dan kathrina.
"meng!" panggil Gito dari arah pintu, membuat Marsha dan cs nya menoleh ke arah sumber suara.
"bang!" ucap Marsha senang, lalu ia berjalan ke arah Gito dan memeluknya, sampai ia lupa ia tadi ngobrol bersama kedua temannya.
"ayo ke kantin" ajak Gito ke Marsha, Marsha pun hanya mengiyakan saja lalu ia melepaskan pelukan nya dan menggandeng tangan Gito.
"hello ladies! mau ikut gak?" tanya oniel ke dua sahabatnya Marsha.
"ayok aja gue mah" jawab Atin sambil berjalan ke arah mereka, dan Ashel hanya mengikuti saja.
mereka berenam pun berjalan ke arah kantin, karena kemarin kathrina dan shel tidak masuk jadi hanya Marsha saja yang ikut ke kantin.
mereka pun sampai di kantin, oniel dan Ashel memesan makanan sementara Eli, Atin, Gito dan Marsha mencari meja.
Beberapa saat kemudian mereka menemukan meja yang cocok, jadi mereka langsung duduk di situ.
"gimana kabar Lo tin?" tanya Eli ke kathrin.
"baik kok bang, ya lumayan lah bolos" jawab kathrina nyeleneh.
"dih.. bolos Mulu" timpal Marsha, membuat kathrina menatap tajam Marsha.
"jangan buka kartu cha.." ucap kathrin datar.
"bolos Mulu Lo kem! mau jadi apa Lo?" tanya Eli pedas.
"yailah bang Li, gue mah nerusin perusahaan bokap gue aja udah" jawab kathrina, emang bokem dia makanya.
"bener juga" ucap Eli tadi lupa sejenak dengan latar keluarga kathrina.
"bakso datang!" ucap oniel bersama ashel di belakang nya, tak lupa mereka membawa beberapa mangkok untuk pesanan teman teman nya itu.
"widih bakso sama es.. enak nih" ucap Eli dengan mata berbinar sambil ia mengambil dua mangkok, yang satu untuk dirinya satu lagi untuk kathrina.
setelah masing masing dari mereka mendapatkan makanan yaitu bakso dan minuman es, mereka pun mulai menyantap nya.
selang beberapa saat kemudian, akhirnya makanan dan minuman mereka sudah habis.
"huh.. kenyang banget" ucap Eli sambil mengelus perutnya.
"bener, enak banget" sahut oniel di depan Eli.
brak!
tiba tiba saja ada yang menggebrak meja mereka, membuat mereka semua kaget kecuali Gito yang kaget sedikit.
"mang satpam!"
"ayam ayam eh ayam!"
"eh!"
"astagaa!"
"bang!"
ucap mereka terkejut, kecuali Gito yang hanya tersentak kecil.
"heh! culun! jauhi Revan ya!" gertak salah satu seorang perempuan dengan penampilan yang bisa dibilang centil.
"waduh.. ada apaan nih?" tanya bingung Eli.
"maaf ya.. Lo siapa?" tanya ashel ketus berani berani nya dia menunjuk Marsha.
"gue pacarnya Revan" jawab nya dengan nada ketus juga.
"maaf ya.. tapi pacar Lo noh yang Deket dan sering merhatiin temen kita" sahut kathrina di samping Eli.
"gue gak akan ketipu sama kalian ya.." ucap nya sambil menunjuk mereka semua dan menatap satu persatu.
"naksir ya.. kok ngeliatin kita" canda oniel, memang si oniel ini tidak bisa serius.
"dan terutama Lo itu! awas aja Lo!" ucap nya kesal tak membalas oniel malah menunjuk Gito dengan telunjuknya.
To be continued
masih aman? gak ada typo? atau apapun? kesalahan?
aman ya kan? harus dong!!
JANGAN LUPA VOTE! DAN KOMEN YA DERSS!
KAMU SEDANG MEMBACA
Daragana
FanfictionDaragana gabungan dari kata Sansekerta dharma dan ragana. arti yang sangat dalam untuk orang yang berada di dalam nya. perjuangan, pengabdian, kesetiaan dan hal berharga lainnya. BXG