4. unclear

243 35 4
                                    

"Abang kenal?" tanya Marsha ke Gito, yang saat itu Gito duduk di sampingnya.

"enggak, lagian ngapain aku punya urusan sama dia" jawab Gito sambil melanjutkan makan nya.

Gito ini sebenarnya gak peduli amat dengan anak yang bisa dibilang melabrak nya ya, apalagi dia gak ada urusan yang harus di selesaikan.

"terus.. kok kenal Abang?" tanya Marsha penasaran.

"gak tau" jawab Gito sambil mengendikan bahunya.

"mending kamu makan aja deh, gak baik ngurusin orang" lanjut Gito, Marsha pun mengangguk lalu melanjutkan makan nya.

sedangkan kedua teman Gito dan Marsha masih cek Cok dengan anak yang melabrak mereka.

"cukup!" ucap anak laki laki, membuat anak yang melabrak dan cs Gito juga Marsha menatap sumber suara.

"Revan!" pekik senang anak itu dan ia langsung memeluk lengan nya.

Gito yang melihat sekilas hanya menggeleng kan kepala nya saja, dia tidak menyangka akan terjebak dalam situasi ini.

"cinta monyet cinta monyet" batin Gito malas.

"siapa lagi tuh bang?" tanya Marsha sambil berbisik.

"gak tau dan gak mau tau juga" jawab Gito acuh.

"kamu apa apaan sih! ngelabrak mereka?" ucap Revan kesal bercampur malu.

"ya mereka harus dapet pelajaran nya, kalo gak gitu mereka ngejarak" jawab anak itu dengan manja.

"pelajaran mtk apa IPA?" sambar Eli bercanda.

"kalo bisa request.. mau dong pelajaran mencintai mu" tambah oniel sambil mengedipkan sebelah matanya.

"bang ini serius lho.." sahut ashel di samping oniel.

"tau shel, sekarang aku mau seriusin kamu kok" jawab oniel sambil menatap ashel.

"hadeh... cinta tak selamanya indah dek" sahut kathrina di sebelah Eli.

"cinta emang gak indah, tapi kalo cintaku padamu itu indah" gombal Eli ke kathrina.

Gito yang mendengar percakapan kedua teman nya itu hanya melongo, sungguh mereka tidak bisa di prediksi.

Marsha hanya terkekeh, Karena ashel dan kathrina di gombalin oleh dua temen Gito.

"emang siapa kalian hah!" sambar anak perempuan itu yang menempel pada Revan.

"udah dong mut..." ucap Revan menghentikan muthe.

"sekarang kamu belain mereka? iya!" ucap muthe kesal sambil melepaskan pelukan di tangan Revan.

"hadeh.. bang kaya nonton sinetron deh" celetuk Marsha sambil berbisik.

"jangan diladenin meng.. kasian" jawab Gito berbisik, Marsha yang mendengar kan tentu saja mengangguk.

"udah yuk pergi, gak baik buat kamu yang masih kecil" ajak Gito sambil berdiri dan menggandeng Marsha.

mereka pun berjalan keluar kantin, dan tidak ada seorang pun yang sadar jika mereka pergi, bahkan cs Marsha dan Gito sendiri.

di lorong mereka bergandengan dengan erat, seolah tidak dapat yang bisa memisahkan mereka.

"bang...." panggil Marsha, membuat Gito menatap sekilas Marsha.

"hm?" tanya berdehem Gito.

"temenin maeng buat tugas dong bang.. di kumpulin besok" jawab Marsha memohon ke Gito.

"tugas apa emang?" tanya Gito sambil ia mengerutkan keningnya.

"buat kerajinan dari bahan bekas" jawab Marsha.

"oh.. terus kamu mau buat apa?" tanya Gito.

"gak tau! maka nya aku mau Abang bantu meng" jawab Marsha dengan nada sedikit kesal, karena gurunya memberi tugas yang aneh sekali dan merepotkan.

"iya.. nanti Abang bantu kok, nanti sore aku ke rumah kamu" ucap Gito sambil sedikit terkekeh dan mengelus rambut Marsha lembut.

beberapa saat kemudian, mereka telah sampai di kelas Marsha. Tak lupa Gito menasehati Marsha tentang pentingnya belajar.







skip!




Bel pulang sekolah pun berbunyi, kini para siswa maupun siswi berjalan pelanggan dari sekolah dan ke rumah mereka masing masing.

terlihat Gito, Eli dan oniel sedang berada di depan gerbang. Mereka saat ini sedang menunggu cs Marsha.

"sumpah to! gua kesel banget sama Lo! kenapa tadi Lo ninggalin kita!" ucap oniel mengeluarkan unek unek nya.

"ya.. lagian kalian keasikan" jawab Gito yang tidak ada perasaan bersalah nya sama sekali.

"Weh.. kita gak keasikan ya.. kita lawan orang yang mau ngelabrak kalian berdua tuh" sahut Eli yang tidak terima karena Gito meninggal kan nya.

"kek anak kecil tau gak!" cibir Gito ke oniel dan Eli.

oniel dan Eli yang mendengar hal itu pun, ingin sekali membuang Gito ke sungai tapi apa daya mereka masih mempunyai hati nurani.

"Abang!" teriak Marsha dari kejauhan yang di kanan kirinya terdapat 2 teman nya itu, ashel dan kathrina.

Gito, oniel dan Eli yang mendengar teriakan Marsha, sontak mereka melihat ke arah sumber suara.

"sha!" panggil balik Eli sambil melambaikan tangan nya.

"yang di panggil siapa yang nyaut siapa" cibir oniel di samping Eli.

"biarin" jawab Eli menatap oniel sekilas sambil menjulurkan lidahnya mengejek.

plak!

"ngeselin Lo" balas oniel sambil memukul lengan Eli, dan itu berhasil membuat Eli meringis.

selagi mereka bertengkar, entah mereka berdua menyadari atau tidak tapi Marsha dan Gito sudah tidak ada di situ.

"kak! gak mau pulang!?" tanya kathrina sambil berteriak menjauh dari sekolah.

mendengar teriakan kathrina, Oniel dan Eli berhenti adu mulut dan menoleh ke arah kathrina.

terlihat kathrina dan Ashel yang sudah di jemput, dan Gito juga Marsha yang sudah berjalan duluan.

"nasib dah" ucap oniel sambil mendengus kesal.

"ditinggal lagi..." keluh Eli lelah, lalu ia berjalan pulang ke arah rumah nya, meninggalkan oniel.

sedangkan oniel yang ditinggal oleh Eli hanya memutar bola matanya malas, ia pun segera menyusul Eli dan pulang ke rumahnya.



















To be continued














DaraganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang