Semuanya berawal dari kedatangan Renjun sebagai tamu dari kerajaan seberang, omega dengan wajah cantik dan manis itu begitu menarik banyak perhatian. Ditambah aromanya yang manis, gawatnya itu semua tidak luput dari perhatian sang pangeran.
WARN!🔞
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rembulan menunjukkan cahaya dengan begitu terang diatas langit malam, disekitar sang cahaya malam dengan jarak sedikit jauh. Terlihat kedipan cahaya dibeberapa titik, jika diteliti dan dibentuk mengikuti ilmu rasi bintang. Maka semuanya akan tertuju kepada satu titik yang paling bersinar disana.
Alunan nada dari para hewan malam menjadi irama tersendiri didalam hutan yang begitu menakutkan, sangat lebat dengan para pohon nya yang tumbuh begitu tinggi.
Tidak terlihat apapun didalam sana, para masyarakat mempercayai bahwa hutan tersebut merupakan zona terlarang-- melihat bagaimana penampilan sang hutan yang begitu tertutup akan pohon dan tumbuhan lain nya. Hanya menyisakan celah kecil untuk cahaya matahari menembus, berbeda dengan cahaya malam yang benar-benar tidak mampu menembus.
Gesekan dedaunan yang mengalun cukup mengusik-- itu berasal dari beberapa tumbuhan semak. Detik berikutnya, seekor kelinci putih bergerak meloncat keluar dari semak tersebut.
Telinga panjang putih bersih tersebut bergerak kecil, netra berwarna merah cerahnya terlihat berkilat saat cahaya malam menembus nya. Kemudian, alat penciuman berukuran kecil sang kelinci bergerak-- mengendus merasakan aroma makhluk hidup lain.
Begitu mengetahui titik perangsang indranya, kepala bulat nya menoleh. Memandang kepada goa yang terlihat begitu gelap. Insting nya memerintahkan, membuat kelinci tersebut segera kembali meloncat menuju goa tersebut.
Semakin memasuki lebih dalam, sinar berwarna jingga memantul dibagian paling dalam goa ini. Dan suara samar letusan kecil dari api unggun yang berkobar didalam sana, menjadi satu-satunya sumber pencahayaan. Suhu hangat mengalir dibagian terdalam goa tersebut, sang kelinci menghentikan langkahnya begitu mendapatkan dua sosok dengan posisi yang berbeda disisi lain api dan dinding goa.
Merasakan kehadiran lain, lirikan diberikan oleh salah satu sosok disana-- yang hanya seorang diri dalam keadaan begitu sadar. Wajah tanpa ekspresi disana memandang kepada kelinci yang berjarak dua langkah dari posisinya.
Memandang dengan waktu cukup lama, berakhir sosok yang begitu dingin disana menarik kembali pandangannya. Memilih memperhatikan sosok rupawan yang tengah terpejam dengan begitu damai berbantal paha nya, yang kehilangan kesadaran nya dengan waktu begitu lama.
Menghela panjang, sosok tersebut mulai merasakan ketidakmampuan. Batinnya bergetar takut, dengan pemikiran yang terus bersuara 'kapan sosok indah ini kembali membuka mata?' Hanya itu. Selama tiga hari berlalu, hanya inilah yang menjadi pertanyaan.