Semuanya berawal dari kedatangan Renjun sebagai tamu dari kerajaan seberang, omega dengan wajah cantik dan manis itu begitu menarik banyak perhatian. Ditambah aromanya yang manis, gawatnya itu semua tidak luput dari perhatian sang pangeran.
WARN!🔞
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RENJUN termenung menatap jendela yang menjulang tinggi, membisu melihat pemandangan hari yang masih begitu pagi, ia tidak sengaja terbangun saat hendak menyelami alam mimpi dirinya tidak kunjung tertidur.
Akhirnya pangeran kerajaan Nightingale memutuskan untuk membersihkan tubuhnya, dan setelahnya memutuskan duduk dikursi dekat jendela, menampilkan langit-langit sedikit terang tidak terlalu gelap.
Kedua telapak tangannya mencengkram kedua sisi kursi, tatapan matanya menyorot tajam dengan sedikit kerutan samar di antara alisnya yang sedikit menukik.
Renjun merasa marah.
Pangeran Nightingale yang kini sudah terkenal akan keindahannya merasa marah kepada satu sosok.
Tok! Tok! Tok!
Tanpa menoleh pangeran Renjun berujar "Masuklah, aku sudah bangun." Dan pintu pun terbuka, menampilkan satu pelayan serta sosok lain yang menggunakan pakaian ksatria.
"Yang mulia Pangeran terhormat, Ksatria Davies hendak menemui anda." Ujar sang pelayan seraya membungkuk hormat.
Mendengar itu, manik bintangnya membola terkejut lalu menoleh kearah sumber suara dan berseru tertahan kala mendapatkan sosok sang Ksatria "Lucas, kau disini." Ungkapnya dengan nada antusias.
Ksatria pribadi pangeran Nightingale-- Lucas Davies membungkuk, memberikan salam hormat "Selamat pagi yang mulia Pangeran."
"Bangunlah kalian berdua, jangan terlalu formal kepada ku." Titahnya lalu melirik tajam ksatria yang memandangnya "...dan kau, sudah berkali-kali ku katakan jangan bersikap terlalu formal didepan ku!" Ujar Renjun menatap kesal sang ksatria.
Sosok omelan hanya menghela nafas panjang, lalu berujar "Itu tidak sopan yang mulia--"
"Kau memulainya lagi!"
"...."
Sang pelayan terkekeh melihat perdebatan didepannya, merasa lucu menonton ekspresi sang ksatria yang pasrah menghadapi tingkah tuannya. Mendengar suara tawa kecil tersebut, pangeran Nightingale menoleh. Memandang pelayan pribadinya bingung.
Merasa dipandang sang pelayan berdeham pelan guna menghilangkan rasa malunya "--pangeran, Raja dan Ratu menunggu diruang makan kerajaan." Ujar Melissa tenang.