"Jangan salahkan dirimu. Kumohon."
****
Aku tau, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Itupun berlaku untuk cerita aku. Mohon maaf kalo ceritanya seperti ini. Tapi, aku mau bilang. Terima kasih sudah mau baca, walaupun tidak kasih vote dan komen. Gwencana ✨
Buat kalian semuanya yang udah mampir ke cerita aku. Terima kasih, ya!
Maaf, kalo sekarang aku agak dingin. Aku capek:(*****
Jangan harapkan cerita di akun aku, ya. Aku selalu membuat cerita sesakit-sakitnya. Agar, kita merasa, bahwa inilah hidup ✨✨
*****
[Spesial part ✨✨]
****
[1 tahun lalu.....]
Malam ini aku bersama dengan Leo dan Sing tengah berada di dalam mobil. Kami baru saja pulang dari pesta yang di adakan salah satu kakak kelas kami.
Aku tau, Kang Leo tidak begitu pintar mengemudi, apalagi di usianya. Namun, hanya dia yang bisa mengemudi.
Kami merasa semuanya akan baik-baik saja.
Aku duduk di depan, menemani Leo yang menyetir.
Sedangkan Sing berada di belakang sembari memainkan ponselnya.Hari sudah menunjukkan pukul 10 malam lebih. Jalan juga mulai sepi.
"Hei, gadis tadi cantik, 'bukan?" tanya Leo.
"Kamu menyukainya?" jawab Sing.
"Mungkin saja. Dia tipe ku. Aku ingin pulang lebih malam lagi, aku belum banyak bicara kepadanya." ujar Leo.
Aku hanya menggeleng.
Aku sangat mengenal Leo. Karena kami sudah menjadi teman selama bertahun-tahun. Kang Leo gila kepada perempuan cantik, semuanya akan dia anggap sebagai tipenya.
Namun, tidak ada yang benar-benar dia pilih."Hei, kita masih di bawah umur. Mungkin saja, di tengah jalan kita bertemu polisi,"
"Kita sudah melanggar aturan saat ini. Waktu sudah malam, menaiki mobil disaat belum memiliki SIM. Hei! Kita adalah berandal, 'bukan?" ucap Sing.
"Tidak juga. Kita anak baik-baik. Faktanya, Kita akan pulang. Orang tua ku akan mengomel." ucap Leo.
Aku mencoba untuk diam saja. Aku sudah sangat mengantuk sekarang.
"Zayyan-ah. Jangan tidur. Ajak aku berbicara. Aku bisa mengantuk." ucap Leo.
"Sing yang akan mengajak mu berbicara. Aku ingin diam saja." ucap ku.
"Aku tidak mau." Sing enggan. Aku menoleh kepadanya, yang kembali memainkan ponselnya.
Aku hanya bisa menghela napas.
"Omong-omong, popularitas ibumu semakin tinggi. Hei, kamu bisa menjadi artis jalur orang dalam." ucap Leo.
"Aku tidak tertarik. Aku hanya ingin bersantai saja." jawabku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata || Zalesing✅
Short Story"Ini milik mu! Zayyan-ah!" "Sadarlah! Sebelum terlambat! Ayah dan ibu! Mereka menyayangi mu! Kamu harus tau! Jika kamu kehilangan jantung mu! Mereka akan memberikan jantung mereka untuk mu!" "Tolong! Kembalilah!"