Wanita yang berprofesi sebagai dokter itu mendapatkan kesadarannya kembali begitu merasakan pergerakan di atas ranjang king size nya, kedua matanya terbuka, karena keadaan kamar masih begitu gelap, Lisa dengan samar-samar bisa melihat seseorang yang tak lain adalah istrinya kembali naik ke atas ranjang.
Lisa tidak tahu jam berapa sekarang karena gorden tebal yang ada di kamar mereka juga memblokir cahaya yang masuk, namun jika Jennie sudah bangun, matahari pasti sudah terbit, istrinya memang bangun lebih awal daripada dirinya sekarang, terlebih setelah mereka pada akhirnya menjadi pasangan yang sah dalam pernikahan, Jennie selalu mengatakan dia memiliki kewajiban lain untuk menyiapkan sarapan meski itu hanya masakan yang sederhana, manis bukan?
Lisa sengaja tidak membuat pergerakan terlebih dahulu agar dia mengetahui apa yang ingin dilakukan oleh istri tercintanya, wanita berponi itu bahkan kembali memejamkan matanya agar Jennie menganggapnya masih terlelap.
Dua tahun menjalani hubungan rumah tangga, keduanya menjalani kehidupan yang membahagiakan, Jennie juga masih bersikap layaknya bayi yang manja dan menggemaskan, apalagi di hadapan Lisa, ini yang membuat keduanya jarang memiliki konflik besar karena Lisa juga sangat menghindari konflik diantara mereka, bahkan hampir tidak pernah.
Saat keduanya menikah, ayahnya mengatakan padanya jika dia harus benar-benar menjaga Jennie karena Jennie tidak memiliki siapapun selain dirinya dan keluarga Manoban, itu yang Lisa tanamkan dalam pikirannya sampai detik ini, dia harus menjaga Jennie seumur hidup karena dari pertemuan pertama mereka sekalipun, dia sudah ditakdirkan untuk menjaga istrinya yang imut itu.
Lisa tersenyum tipis tanpa sepengetahuan istrinya begitu Jennie kembali masuk ke dalam selimut dan memeluk tubuhnya dengan erat, pada awalnya istrinya itu hanya diam dan menempelkan wajahnya pada bagian lehernya, "istri Nini." Lisa mengulum bibirnya, akhirnya dia mendengar suara yang ingin dia dengar setiap harinya.
Setelahnya Jennie memberikan kecupan pada dagu Lisa, membuat Lisa seketika tidak bisa menahan diri, dia membalas pelukan Jennie dengan erat dan mengecup puncak kepala istrinya, Jennie tentu langsung terkejut, padahal dia berpikir untuk membangunkan Lisa secara berhati-hati.
"Lisa sudah bangun?" Tanya Jennie dan Lisa berdehem, "kenapa Lisa pura-pura tidur?" Tanya Jennie lagi.
"Karena aku ingin mengetahui apa yang akan kau lakukan padaku, wifey, jam berapa sekarang?" Tanya Lisa, tangannya bergerak untuk menyalakan lampu pada meja nakas, membiarkan cahaya kuning itu memecah kegelapan, dia ingin melihat wajah cantik istrinya terlebih dahulu.
"Jam tujuh lewat delapan belas menit sekarang." Ucap Jennie, semakin memeluk tubuh Lisa setelahnya, di pagi hari, mereka tidak memiliki banyak waktu untuk bermesraan karena Lisa akan pergi ke rumah sakit untuk bekerja, dan dirinya? Tentu tidak akan berada di rumah seorang diri, dia akan pergi ke rumah keluarga Manoban karena Lisa lebih tenang jika menitipkan istrinya di rumah orang tuanya.
Bisa dikatakan sebagian besar kegiatan keduanya dihabiskan di rumah keluarga Manoban sampai detik ini meski keduanya tinggal di rumah baru Lisa, rumah keluarga Kim sendiri pada akhirnya disewakan untuk orang lain setelah diskusi panjang karena akan lebih baik rumah itu ditempati dan dirawat oleh orang lain daripada dibiarkan kosong dengan hanya ada Ahjumma yang bekerja di sana.
Ahjumma sendiri kini tetap bekerja bersama mereka, hanya saja Ahjumma akan datang di siang hari dan bekerja sampai di sore hari untuk membersihkan rumah, wanita paruh baya itu tidak lagi menginap di rumah mereka dan hal ini membuat Jennie sedih, dia yang jadi tidak bisa sering bertemu dengan Ahjumma sekarang karena saat Ahjumma datang bekerja, maka dia pasti sedang berada di rumah kedua mertuanya, kecuali di akhir pekan saat Lisa tidak perlu bekerja, dia baru bisa bertemu dengan asisten rumah tangga yang sudah mengabdi pada keluarga sedari dia kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE - JENLISA [G×G]
FanfictionSeason 2 of 'SOUL' Kelanjutan tentang hubungan Lisa dan Jennie, korban kecelakaan pesawat yang sudah menikah dan menjalani rumah tangga yang membahagiakan selama dua tahun lamanya. Tidak ada yang menginginkan hal buruk terjadi dalam pernikahan merek...