SOULMATE - 11

1.5K 296 73
                                    

"Nini, apa sudah selesai? Ayo kita berangkat sekarang." Lisa masuk ke dalam kamarnya sambil membenarkan posisi jam tangan yang ada di pergelangan tangan kirinya, wanita tinggi itu sedikit kebingungan karena melihat Jennie yang hanya duduk di pinggir ranjang sekarang.

"Hey, ayo Nini, kita berangkat ke rumah Mommy dan Daddy lalu Lisa pergi bekerja seperti biasa." Ucap Lisa, dia jadi berdebar tak karuan karena istrinya masih diam, entah kenapa sejak dia menyembunyikan penyakitnya dari istrinya, Lisa suka berpikir yang tidak-tidak, dia takut Jennie tiba-tiba mengetahui tentang penyakitnya dan berujung marah dengannya.

"Ada apa, Nini?" Tanya Lisa yang mencoba untuk tenang sekarang, dia bahkan sedikit menurunkan tubuhnya untuk mengecup puncak kepala istrinya.

"Lisa." Jennie mengangkat kepalanya dan Lisa memilih untuk mensejajarkan wajah mereka, dia bahkan berdiri dengan lututnya sekarang.

"Ada yang membuat Nini merasa tidak nyaman?" Tanya Lisa setelahnya dan Jennie menggeleng, dia kemudian maju untuk memeluk leher Lisa.

"Katakan saja jika ada sesuatu yang mengganggu pikiran Nini." Ucap Lisa lembut sambil mengusap punggung istrinya, padahal Jennie masih bersikap biasa saja begitu mereka bangun tadi, Jennie bahkan membangunkan Lisa dengan banyak kecupan dan terlihat begitu bersemangat karena dia memasak sesuatu yang berbeda untuk sarapan hari ini.

"Nini malu." Ucap Jennie dan Lisa mengerutkan keningnya, setidaknya wanita berponi itu dapat menghela nafas lega sekarang, berarti Jennie belum mengetahui tentang hal yang dia sembunyikan.

"Malu? Kenapa Nini malu?" Tanya Lisa lagi pada Jennie yang malah mengubur wajahnya pada bahunya, "karena mulai hari ini kita akan menggunakan supir, jadi Nini malu.. nantinya tidak hanya akan ada kita berdua saja di mobil namun bertiga." Lisa yang mendengar itu langsung terkekeh, kenapa istrinya harus malu? Padahal dengan memiliki supir, mereka lebih bisa bersantai di belakang.

"Tidak perlu malu baby, nantinya jika Nini ingin meminta bantuan juga bisa meminta bantuan pada Jackson, apa Nini sudah bertemu dengannya?" Tanya Lisa dan Jennie menggeleng, "namun Nini sudah melihatnya dari balik jendela tadi." Ucap Jennie, dia hanya takut suasana di mobil jadi canggung karena ada orang lain di dalam mobil mereka, apa dia masih bisa bersikap romantis dengan Lisa? Itu yang dia pikirkan sekarang.

Apalagi mobi yang akan mereka gunakan adalah mobil keluarga Kim dulu yang hanya memiliki dua kursi di bagian tengah, Jennie jadi tidak bisa terlalu menempel pada istrinya nanti.

"Nini tahu? Nini adalah bos besar disini sekarang, bukan Nini yang harus malu dengan Jackson tapi Jackson yang harus merasa sungkan dengan Nini, lagipula ada aku yang menemanimu, jangan khawatir, ayo kita berangkat sekarang, Lisa bisa terlambat." Ucap Lisa, dia kembali bangkit dan membawa istrinya untuk berdiri.

"Tapi Lisa harus terus bersama Nini." Lisa terkekeh dan menganggukkan kepalanya, "tenang saja, baby. Lisa juga sudah memindahkan bantal milik Nini ke mobil baru, minuman dan beberapa camilan juga semuanya sudah Lisa sediakan." Jennie tersenyum, istrinya yang terbaik bukan?

"Ayo, kita keluar." Lisa mematikan pendingin ruangan namun tidak mengunci pintu kamar karena Ahjumma akan datang untuk memberikan rumah mereka sebentar lagi.

Lisa juga membawa tas milik istrinya dan membiarkan Jennie memeluk lengannya dengan kedua tangannya, dia membuka pintu rumah dan Jackson yang menggunakan kemeja hitam itu langsung menyimpan ponselnya ke dalam saku celananya.

"Apa kita berangkat sekarang, Nona Manoban?" Tanya pria itu dengan sopan, "panggil Lisa saja, kenapaa harus begitu formal denganku, ya.. kita berangkat sekarang, mobil sudah siap bukan?" Jackson langsung menganggukkan kepalanya dan segera masuk ke dalam mobil untuk membuka pintu secara otomatis.

SOULMATE - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang