"Daddy." Pukul dua siang sekarang dan Lisa yang tiba di rumah orang tuanya menyapa ayahnya yang membuka pintu untuknya, raut wajah dokter muda itu tidak menunjukkan kebahagiaan, seharusnya juga Lisa tidak kembali secepat ini namun dia memilih untuk segera kembali setelah mendengar kabar yang kurang mengenakkan siang ini.
"Istrimu sudah baik-baik saja, kau menyetir begitu jauh, kau juga pasti sudah lelah, masuklah dan cuci kakimu terlebih dahulu sebelum naik ke kamar." Lisa langsung masuk ke dalam rumah setelah melepas alas kakinya, mengikuti ucapan ayahnya, Lisa langsung masuk ke kamar mandi yang ada di bawah tangga untuk mencuci tangan dan kakinya.
"Daddy, aku naik terlebih dahulu." Ayahnya mengangguk dan Lisa dengan cepat langsung melangkahkan kakinya naik ke lantai dua, ke kamar masa kecilnya lebih tepatnya.
Lisa menghela nafas terlebih dahulu sebelum membuka pintu, dia menatap istrinya yang duduk bersandar pada head board dengan selimut yang membungkus tubuhnya, ada plester demam di dahi istrinya dan ibunya sendiri tengah menyuapi makanan untuk istrinya.
"Lisa!" Jennie langsung bersemangat begitu melihat Lisa muncul di ambang pintu, namun tetap saja, nada bicaranya terdengar sedikit lemah.
"Nini." Lisa langsung naik ke atas ranjang dan mengecek suhu tubuh istrinya, padahal seharusnya dia baru akan pulang sekitar pukul tiga atau empat sore dari rumah sakit, namun begitu mendengar istrinya tiba-tiba demam pagi ini, Lisa tidak bisa menahan diri lebih lama, dia tadi juga harus menunggu sekitar dua jam sampai dokter Gong Yo datang dan memeriksa keadaannya untuk terakhir kali sebelum diijinkan pulang.
"Kenapa tiba-tiba sakit? Kau pasti makan makanan ringannya terlalu banyak, bukan?" Ucap Lisa sambil menggelengkan kepalanya, "Mommy mengatakan Nini sakit karena ditinggal oleh Lisa." Wanita berponi itu sampai tidak bisa menjawab ucapan istrinya sekarang, dan ibu kandungnya terkekeh mendengarnya.
"Mom, biar aku saja." Ucap Lisa sambil mengambil alih makanan di tangan ibunya, "apa sudah diberikan obat?" Tanya Lisa lagi.
"Mommy sudah memberikan obat penurun demam untuk Nini tadi, demamnya juga sedikit turun." Ucap Mommy Manoban setelahnya.
"Baguslah kalau begitu, pipimu sampai sedikit memerah, dengar, kau tidak boleh memakan makanan ringan lagi untuk beberapa waktu kedepan." Jennie mengangguk saja dan kembali menerima suapan Lisa, suhu tubuhnya tinggi namun dia merasa badannya begitu dingin, terlebih di bagian kakinya.
"Nini tidak muntah bukan?" Tanya Lisa pada ibunya, "tidak, dia hanya demam saja, Nini juga sebenarnya baru bangun dari tidurnya, tadi dia mengatakan jika kepalanya pusing jadi Mommy memintanya untuk tidur." Lisa mengulum bibirnya, mungkin penyakit demam yang dialami oleh istrinya sekarang adalah penyakit biasa, namun Lisa tidak mau meremehkan penyakit yang menyerang mereka secara tiba-tiba seperti ini, karena bagaimanapun juga, mereka pernah mengalami insiden yang cukup mengerikan dulu.
"Setelah ini kembali beristirahat lagi." Ucap Lisa, dia memberikan minum untuk kekasihnya setelah makanan di piringnya sudah habis.
"Apa kau sudah kenyang, Nini? Jika ingin menambah, Mommy akan mengambil makanan dibawah lagi." Jennie kemudian memegang perutnya, "sudah kenyang, Mommy.. namun Nini ingin memakan buah, tapi nanti saja." Ucap Jennie dengan nada manjanya.
"Baiklah, Mommy akan memotong buah untukmu dan minta Lisa untuk mengambilnya dibawah nanti." Jennie langsung mengucapkan terima kasih dan dia mendapatkan usapan dari ibu mertuanya pada pipinya, si Kim itu bahkan masih bisa tersenyum sekarang.
Lisa langsung membuka selimut dan Jennie hendak protes, namun karena ternyata Lisa membawanya ke dalam pelukannya sekaligus kembali menyelimuti tubuhnya, Jennie tidak bisa mengatakan apapun selain ikut menenggelamkan tubuhnya pada tubuh istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE - JENLISA [G×G]
FanfictionSeason 2 of 'SOUL' Kelanjutan tentang hubungan Lisa dan Jennie, korban kecelakaan pesawat yang sudah menikah dan menjalani rumah tangga yang membahagiakan selama dua tahun lamanya. Tidak ada yang menginginkan hal buruk terjadi dalam pernikahan merek...