SOULMATE - 4

1.6K 306 50
                                    

Bukan karena pergerakan istrinya atau pelukan yang diberikan Jennie untuk Lisa, dokter muda itu kali ini terbangun karena merasa tidak nyaman dalam tidurnya, dia merasakan telinganya berdengung cukup kencang, saking kencangnya sampai Lisa merasa kepalanya bahkan ikut terasa sakit.

"Ah.." Lisa mengerang dan refleks memegang telinganya, lebih tepatnya telinganya yang dulu sempat terluka kala dia mengalami kecelakaan pesawat beberapa tahun yang lalu.

Lisa mengubah posisi tidurnya, bermaksud agar dia dapat mencari posisi yang nyaman untuk meredakan rasa sakitnya, sayangnya itu sia-sia, rasa tidak nyaman dari dengungan telinga nya membuat Lisa mau tidak mau bangkit dari posisinya.

"Kenapa mendadak telingaku begitu sakit." Gumam Lisa, keadaan kamar juga masih gelap dan Lisa tidak bisa mendapati keberadaan istrinya, Jennie pasti berada diluar sekarang entah untuk menyiapkan sarapan atau melakukan hal lain, begitu pikir Lisa.

Wanita berponi yang masih mengantuk itu kemudian menghela nafas dan mengusap area telinga nya, waktu menunjukkan pukul tujuh pagi sekarang, seharusnya dia bisa tidur sebentar lagi, begitu pikirnya, namun yang dia lakukan sekarang hanyalah bersandar pada head board sekaligus meraih ponselnya yang tidak pernah dia matikan karena sebagai dokter, bisa saja ada pesan atau panggilan darurat yang masuk kapan saja.

"Lisa sudah bangun?" Lisa menurunkan tangannya yang tadinya masih mengusap telinganya sendiri, dia kemudian mengangguk dan menyambut istrinya yang ternyata berada di dalam kamar mandi.

"Kenapa Nini mandi sepagi ini?" Tanya Lisa begitu istrinya kembali menghampirinya di atas ranjang, dia tahu istrinya sudah membersihkan tubuhnya karena Jennie sudah tidak lagi menggunakan piyama.

"Nini tadi buang air besar dan ingin mandi sekaligus agar tidak perlu menunggu Lisa mandi." Jawab Jennie dan Lisa manggut-manggut, dia kemudian membiarkan Jennie memeluknya sekaligus mencoba untuk mengabaikan telinga nya yang sejujurnya masih terasa sedikit tidak nyaman.

"Tidak buang air besar dengan menggali tanah lagi bukan?" Jennie yang mendengar itu langsung merengek dan menyembunyikan wajahnya pada lengan Lisa, entah kenapa, meski dia dan istrinya tidak tahu apa yang pernah mereka alami itu nyata atau tidak, namun Jennie selalu malu setiap Lisa mengatakan mereka pernah buang air besar di tanah.

"Lisa.. Nini tidak suka.." rengek Jennie setelahnya, "semua orang mengatakan Nini seperti kucing karena buang air di tanah, itu semua karena ide buruk Lisa, cih!" Balas Jennie sebal dan Lisa hanya tertawa saja.

"Memang tidak ada toilet saat itu, baby. Dimana kita bisa buang air jika tidak ditanah?" Ucap Lisa lagi sambil menggelengkan kepalanya, dia mencoba untuk menelan saliva nya, bermaksud agar salah satu telinganya tidak lagi berdengung meski usahanya kini sia-sia.

"Lisa, pagi ini Nini tidak memasak." Ucap Jennie sambil menggelengkan kepalanya, "tidak masalah, ingin membeli makanan saja atau sarapan di rumah Mommy?" Tanya Lisa, dia tidak pernah menuntut istrinya untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau bahkan memasak sekali pun, karena yang terpenting adalah kenyamanan Jennie.

"Nini ingin makan mie, apa boleh?" Tanya Jennie sambil menatap Lisa setelahnya, "mie instant?" Jennie memajukan bibirnya kemudian mengangguk, karena dia menikah dengan dokter, terkadang Lisa tidak mengijinkan mereka untuk sering memakan makanan instant, padahal itu adalah salah satu makanan kesukaan Jennie.

"Baiklah, untuk pagi ini saja, namun tentu saja ada syaratnya." Jennie langsung mengecup bibir Lisa setelahnya, "syaratnya adalah mengecup Lisa bukan?" Lisa terkekeh saja, padahal bukan itu yang dia maksud.

"Itu salah satunya, bolehkah Lisa meminta bantuan Nini?" Tanya Lisa dan Jennie terkekeh, "kenapa Lisa berbicara begitu imut, tentu saja boleh, apa yang Lisa butuhkan?" Tanya Jennie setelahnya.

SOULMATE - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang