SOULMATE - 3

1.4K 327 102
                                    

Sembari membuat resep untuk pasien terakhirnya malam hari ini, Lisa mengambil ponsel dari dalam saku jas dokter yang bergetar dengan tangan kirinya, dia kemudian memberikan resep pada perawat yang menunggu di hadapannya terlebih dahulu.

"Jangan lupa jelaskan tentang pemakaian obat oles nya pada pasien nanti." Ujar Lisa, dia kemudian melihat layar ponselnya, ada nama istrinya yang muncul disana, waktu juga sudah menunjukan pukul setengah delapan malam sekarang, Lisa memang sedikit terlambat untuk pulang hari ini.

Lisa langsung mengangkat panggilan telfon dari kekasihnya dan menempelkan ponselnya pada telinganya, "halo, selamat malam, apakah Nini berbicara dengan dokter Manoban?" Kalimat itu langsung membuat Lisa tertawa, dia kemudian menjauhkan ponselnya terlebih dahulu untuk meningkatkan volume pada ponselnya karena suara istrinya terdengar begitu pelan, mungkin ada yang salah dengan pengaturan ponselnya.

"Benar sekali, dokter Manoban disini, apa ada yang bisa aku bantu, Nyonya Manoban?" Tanya Lisa setelahnya, dia langsung bangkit sambil merapikan meja kerjanya, sudah seharusnya dia pulang dan menjemput istrinya setelah menitipkan istrinya seharian di rumah orang tuanya.

"Lili..." Rengekan Jennie kemudian terdengar, Lisa berdehem, ini artinya drama yang dimainkan kekasihnya sudah selesai.

"Ada apa, wifey? Aku menuju basement sekarang, pekerjaanku baru saja selesai." Ucap Lisa setelahnya, gadis jangkung itu memilih untuk turun menggunakan tangga daripada lift untuk mempersingkat waktu karena ada banyak orang yang mengantri di lift.

"Lisa baru saja ingin pulang? Bukan sudah berada di jalan?" Tanya Jennie setelahnya, "aku pulang sekarang, Nini, mungkin dua puluh menit lagi aku akan sampai, tunggu sebentar, aku tahu kau sudah merindukan aku." Ucap Lisa dengan kekehannya, menyenangkan sekali rasanya setiap pulang bekerja, sudah ada yang menunggunya dan menanti kepulangannya.

"Nini merindukan Lisa, tapi masalahnya bukan itu." Ucap Jennie, Lisa yang kini masuk ke dalam mobilnya kemudian mengerutkan keningnya, "apa masalahnya kalau begitu baby? Tunggu, ada masalah yang terjadi?" Tanya Lisa, nada bicaranya berubah menjadi sedikit panik sekarang.

"Tidak ada masalah yang terjadi, hanya saja, Nini ingin meminta ijin." Lisa mulai menjalankan mobilnya meski satu tangannya masih memegang ponselnya sekarang.

"Katakan kalau begitu, apa yang Nini inginkan?" Tanya Lisa setelahnya, sebenarnya dia dan Jennie sendiri jarang melakukan panggilan telfon karena Jennie juga tidak pernah mau mengganggu nya saat Lisa tengah bekerja, justru biasanya di jam makan siang saat Lisa tengah senggang, dia akan menelfon Jennie untuk menanyakan keadaan istrinya.

"Nini lapar." Ucap Jennie, "lalu? Nini ingin makan sesuatu? Biar Lisa membelinya terlebih dahulu sebelum pulang." Tanya Lisa, biasanya saat pulang kerja dan Jennie menginginkan sesuatu, Lisa pasti akan mampir untuk membelinya.

"Tidak, Mommy sudah memasak untuk Nini, tapi Nini laparr.." Lisa bisa mendengar suara tawa ibunya dari seberang sana, jadi dia menganggap, ibunya sedang duduk di samping istrinya.

"Jika lapar maka makanlah Nini, Mommy sudah memasak bukan?" Tanya Lisa dengan nada yang berhati-hati, apa Jennie sedang memberikan kode jika dia tidak menyukai masakan ibunya atau semacamnya? Jika iya, maka Lisa akan membawa Jennie untuk makan di restoran atau bahkan membeli makanan lain untuk istrinya.

"Lisa tidak mengerti maksud Nini, Nini sedari tadi menunggu Lisa untuk datang agar kita bisa makan bersama, hanya saja.. Lisa pulang sangat lama sampai Nini sudah kelaparan, jadi Nini ingin meminta ijin, apa Nini boleh makan lebih dahulu tanpa menunggu Lisa?" Lisa yang mendengar itu langsung menghela nafas panjang, dia padahal sudah berpikir buruk, namun istrinya hanya ingin meminta ijin untuk makan tanpa menunggunya.

SOULMATE - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang