SOULMATE - 9

1.4K 296 54
                                    

"Nini, ayo ke meja makan, makan malam sudah selesai, Mommy juga sudah menunggu." Jennie menoleh begitu suara ayah mertuanya terdengar di indra pendengarannya, "Nini ingin menunggu Lisa, Daddy." Ucap Jennie setelahnya.

"Lisa akan masuk nanti, daripada Nini sendirian disini, lebih baik berbincang dengan Mommy dan Daddy terlebih dahulu." Ujar Daddy Manoban lagi karena menantu kesayangannya itu berada di ruang tamu seorang diri.

"Lisa sudah dekat Daddy, dia akan tiba sebentar lagi." Ucap Jennie, "darimana Nini tahu jika Lisa sudah dekat?" Tanya Daddy Manoban dan Jennie menunjukkan layar ponselnya.

"Nini meminta Lisa untuk membagikan lokasinya dengan Nini, jadi Nini bisa melihat mobil Lisa bergerak, dan dia akan tiba kurang lebih dua menit lagi, Daddy." Ucap Jennie, dia bahkan bangkit dan menunjukkan layar ponselnya pada ayah mertuanya yang lebih terlihat seperti ayah kandungnya sekarang.

"Baiklah kalau begitu, segera menyusul ke ruang makan nanti, kenapa hari ini Nini ingin menunggu Lisa diluar? Biasanya Nini akan membiarkan Lisa masuk dengan sendirinya." Tanya Daddy Manoban sambil menepuk kepala Jennie dengan pelan, sepertinya dibandingkan menantu, Jennie lebih cocok disebut sebagai putri bungsunya bukan?

"Nini meminta Lisa untuk membeli coklat untuk Nini hari ini, jadi Nini ingin menyambut Lisa di teras." Balasan itu membuat Daddy Manoban kemudian terkekeh, sama halnya dengan Jennie yang ikut tertawa pelan sekarang.

"Pantas saja, kenapa tidak meminta Daddy membelinya untuk Nini?" Tanya Daddy Manoban setelahnya, meski sudah lebih dari dua tahun mereka mengenal satu sama lain, namun terkadang Jennie masih saja sungkan untuk meminta sesuatu pada keluarga Manoban, terkadang Jennie juga lebih terbuka dengan Mommy Manoban.

"Tidak perlu Daddy, Lisa saja yang membelinya." Jennie kemudian mendengar suara mesin mobil dari luar, dia segera undur diri dan berjalan keluar dari rumah, benar saja, yang dia nanti-nantikan sudah tiba, istrinya sudah tiba.

"Lisa!" Jennie memanggil dengan bersemangat lengkap dengan lambaian tangan, membuat Lisa yang masih berada di dalam mobil langsung tersenyum melihat istrinya yang berada di teras sekarang, Jennie hanya menggunakan pakaian tanpa lengan berwarna merah muda dan celana pendek hitam rumahan, rambutnya diikat satu, siapa yang tidak ingin buru-buru memeluk wanita cantik itu? Bahkan rasanya Lisa ingin menggigit bahu dan lengan istrinya sekarang.

Tanpa menunggu lama, Lisa langsung mengambil satu kantung plastik kecil berisi titipan istrinya dan turun dari mobil, sudah lama rasanya Jennie tidak meminta apapun darinya, itu kenapa saat istrinya mengirim pesan untuknya dan mengatakan ingin memakan coklat, Lisa langsung mampir ke minimarket dan membeli beberapa jenis coklat khusus untuk orang yang dia cintai.

"Nini." Bagai dua orang yang sudah terpisah lama, Jennie langsung memeluk tubuh istrinya dengan erat, Lisa terkekeh, dia membalas pelukan erat itu bahkan sedikit mengangkat tubuh istrinya.

"Lisa membeli pesanan Nini bukan?" Lisa mengangguk dan memberikan satu kantung plastik putih untuk Jennie, namun begitu kekasihnya ingin meraih kantung plastik itu, Lisa menarik tangannya yang membuat Jennie refleks memajukan bibirnya.

"Coklat Nini.." ucap Jennie dengan nada sebalnya, "cium terlebih dahulu." Lisa menurunkan tubuhnya dan menunjuk pipinya sendiri, Jennie semakin memajukan bibirnya, kemudian memberikan kecupan sekilas di pipi wanita jangkung itu.

"Satu lagi." Lisa berbalik dan menunjuk pipinya yang lain, Jennie melanjukan kecupan yang sama, kini Lisa menunjuk bibirnya.

"Terakhir." Jennie berdecak, namun dia tetap mengecup bibir istrinya, "kalau begitu, ini untuk Nini." Lisa yang tidak ingin bermain-main lagi kemudian memberikan coklat untuk istrinya.

SOULMATE - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang