"Nini tidak suka berada di rumah sakit, dokter Manoban." Lisa mengecup bibir istrinya sekilas agar istrinya tidak terlalu banyak protes, mereka berada di ruangan Lisa sekarang dan Jennie tengah berbaring di atas ranjang pasien, hari ini, Lisa memang meminta istrinya datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan rutin, hari ini adalah giliran istrinya dan besok adalah giliran orang tuanya yang melakukan pemeriksaan.
"Kita tetap harus melakukan pemeriksaan rutin untukmu dan untuk diriku sendiri Nini, kita harus mengetahui apakah ada yang salah dari tubuh kita, jika memang ada penyakit, maka kita bisa langsung mengobatinya." Ucap Lisa, Jennie kemudian memajukan bibirnya karena Lisa akan mengambil darahnya sebentar lagi.
"Tapi Nini sehat, Dokter Manoban, setiap hari Nini meminum vitamin." Ucap Jennie lagi, dia meluruskan lengan kanannya kala Lisa menyentuhnya, sebenarnya setiap beberapa bulan sekali dia dan Lisa rutin melakukan hal ini, Jennie sebenarnya tidak menyukai saat jarum suntik itu harus menembus kulitnya, rasanya begitu sakit, namun disisi lain, Jennie juga yakin jika Lisa mengetahui apa yang terbaik untuknya.
"Lisa lakukan sekarang." Jennie memalingkan wajahnya dan Lisa mulai mengambil darah istrinya, hanya ada dirinya dan Jennie di ruangan kerjanya sekarang karena Lisa hanya ingin dirinya yang melayani istrinya.
"Apa sakit, baby?" Tanya Lisa dan Jennie memajukan bibirnya sambil mengangguk kecil, Lisa terkekeh saja, untung saja Jennie sendiri tidak takut dengan jarum suntik, Lisa pernah memiliki pasien yang sampai pucat hanya karena ingin disuntik, yang menangis dan berteriak juga pernah dia temui.
"Sedikit lagi." Ucap Lisa, dia menatap istrinya yang terlihat seperti pasiennya sekarang, namun tidak, jika bisa, Jennie tidak boleh menjadi pasien karena dengan memanggil Jennie dengan sebutan pasien, itu artinya istrinya sakit.
"Setelah ini, apa Nini boleh pulang?" Tanya Jennie, dia tidak suka berada dirumah sakit jika bukan untuk bertemu dengan Chaeyoung ataupun Jisoo, bahkan untuk menemani Lisa bekerja juga Jennie tidak mau lagi melakukannya.
"Nini pulang dengan Lisa nanti, setelah ini Lisa juga akan langsung pulang." Ucap Lisa, setelah tiga tabung kecil itu terisi penuh, Lisa kemudian mencabut jarum suntik dari lengan putih istrinya.
"Selesai." Ucap Lisa sambil mengusap lengan istrinya, dia bahkan menghadiahkan kecupan disana, hanya ada satu orang yang akan dia hadiahkan kecupan darinya dan itu adalah istrinya sendiri.
"Setelah ini, Nini akan melakukan tes penglihatan dan pendengaran." Jennie mengerutkan keningnya, baru pertama kali rasanya dia harus melakukan tes lain, karena biasanya hanya darahnya saja yang diambil oleh Lisa.
"Penglihatan Nini sehat, pendengaran Nini juga sehat." Ucap Jennie setelahnya, "ada baiknya kita melakukan pemeriksaannya, baby." Ucap Lisa sambil membantu Jennie turun dari ranjang pasien.
"Aku sudah membuat janji dengan dokter lain, ayo." Jennie menghembuskan nafasnya, jam tidur siangnya tersita karena Lisa menjemputnya tadi.
Jennie langsung menggenggam tangan Lisa dan berjalan keluar dari ruangan, semua orang di rumah sakit ini rata-rata sudah mengenal dirinya, apalagi Lisa, setiap perawat yang melihat Lisa pasti akan membungkuk dan menyapa, lalu sapaan balik Lisa yang ramah membuat Jennie begitu berapi-api rasanya, dia cemburu!
"Ini adalah dokter Hyeri, kita akan melakukan pemeriksaan mata dengannya." Ucap Lisa, Jennie hanya menyapa sekilas meski dia tidak bisa seperti Lisa yang langsung akrab dengan orang asing.
"Istrimu cantik sekali, ayo, duduk disini, Jennie." Lisa tentu tetap menemani istrinya, dia berdiri di samping Jennie yang tengah melakukan pemeriksaan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE - JENLISA [G×G]
FanficSeason 2 of 'SOUL' Kelanjutan tentang hubungan Lisa dan Jennie, korban kecelakaan pesawat yang sudah menikah dan menjalani rumah tangga yang membahagiakan selama dua tahun lamanya. Tidak ada yang menginginkan hal buruk terjadi dalam pernikahan merek...