(8-2)

513 132 3
                                    

WARNING ⚠️
- BL 🔞
- M-Preg
- Bahasa tidak baku
- Banyak typo
- Banyak Kata-kata kasar
- HOMOPHOBIC SKIP AJA








YANG KOMEN LANJUT SADAR DIRI AJA YA!!!

NGEVOTE KAGAK BISA-BISANYA KOMEN > LANJUT

PFFT

Oke karena Book II Chapter 7 udah 100 vote, lanjut update Chapter 8

Dan akan update minggu depan JIKA VOTE chapter (8-2) ini sudah 100 vote, kalau chapter (8-2) ini gak sampai 100 vote bakalan update sampai mencapai target thanks 🙏

...






Lanjut....





"ATSUMU, TUNGGU, BERHENTI, TSUMU!!!"

Kenma masih berusaha mengejar Atsumu yang berlari di pelataran rumah sakit, tenaganya tidak sebesar tenaga Atsumu, ia kesulitan untuk mengejar sahabatnya itu.

Kaki jenjang itu baru berhenti saat ia merasa kelelahan, Atsumu berhenti di taman rumah sakit Kuroo, mendudukan dirinya di bangku taman di bawah pohon maple. Untung saja tidak ada salju yang menyangkut diatas pohon maple itu.

Kenma baru saja sampai ke tempat Atsumu, mulutnya mengeluarkan uap putih kala bernafas cepat. Ia menumpukkan kedua tangannya di lutut, menghirup oksigen sebanyak-banyaknya untuk memenuhi paru-parunya yang sesak.

Ia mendudukkan dirinya disebelah Atsumu, "Tsumu, sebenarnya ada apa denganmu?"

Wajah Atsumu berkerut kesal, "Gezzz... Aku kesal dengan Omi-san, dia selalu saja menganggapku seperti anak kecil"

"Tsumu, bukan begitu. Aku yakin Kiyoomi-nii hanya mengkhawatirkanmu"

"Tapi itu menyebalkan, Kenma~"

"Oke, lupakan masalah itu. Sekarang aku ingin bertanya tentang kantung matamu itu, kau belum menjawab pertanyaanku tadi"

"Sudah ku katakan, aku tidak ngantuk!"

Atsumu masih ngotot dengan jawabannya, ia menenggelamkan bibirnya diantara balutan syal hitam yang melilit lehernya karena kesal. Ia tidak suka ditanyai hal yang sudah ia jawab berkali-kali.

"Atsumu!! Kantung matamu itu tidak bisa berbohong"

"Aku tidak apa-apa, kenapa hanya karena kantung mataku semua orang jadi menyebalkan?!"

"Bukan begitu. Kami hanya mengkhawatirkanmu, Tsumu"

"Kalian itu meremehkanmu!!!"

"Meremehkan apanya, Tsumu? Jangan keras kepala"

"Gezzz... Kau sama saja dengan Omi-san, kau menganggapku seperti anak kecil. Kau menyebalkan, Kenma!!"

"Tsumu, dengar-"

"Aku tidak mau dengar" Atsumu menutup kedua telinganya

Kenma mendengus kesal, ia berusaha dengan keras untuk menarik tangan Atsumu yang menutupi telinganya. Sahabatnya ini memang benar-benar kekanakan.

Destiny [Sakuatsu II - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang