(10-2)

374 108 5
                                    

WARNING ⚠️
- BL 🔞
- M-Preg
- Bahasa tidak baku
- Banyak typo
- Banyak Kata-kata kasar
- HOMOPHOBIC SKIP AJA



YANG KOMEN LANJUT SADAR DIRI AJA YA!!!

NGEVOTE KAGAK BISA-BISANYA KOMEN > LANJUT


PFFT


Oke karena Book II Chapter 9 udah 100 vote, lanjut update Chapter 10

Dan akan update minggu depan JIKA VOTE chapter (10-2) ini sudah 100 vote, kalau chapter (10-2) ini gak sampai 100 vote bakalan update sampai mencapai target thanks 🙏

...









Lanjut....

Apartement elit Kiyoomi yang semula terlihat sederhana dan elegan itu kini sudah berubah seperti arena pesta, hiasan-hiasan natal yang mereka beli tadi pagi sudah terpasang ditempatnya hanya tinggal beberapa saja yang belum terpasang.

Seperti saat ini, Kiyoomi sedang sibuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan di ruang tamu apartementnya. Mengumpulkan bungkus-bungkus bekas pernak-pernik natal dalam plastik sampah.

Atsumu masih sibuk menyusun lampu-lampu bulat warna-warni di pohon natalnya, err...walaupun ia sedang mengalami kesulitan saat ini. Kabel lampu itu malah membelit badannya.

"O-Omi-san, t-tolong aku" Cicit Atsumu mencari pertolongan

Ia telah berusaha melepaskan sendiri sedari tadi, namun tetap tidak bisa. Bukannya lepas, lampu-lampu itu malah semakin membelit tubuhnya.

Kiyoomi yang merasa dipanggil menoleh, ia menatap kearah Atsumu. Bibirnya menorehkan senyum meremehkan melihat istrinya yang tengah kesusahan itu.

"Siapa yang bilang 'aku bisa sendiri' tadi?"

"Ugh. K-kabelnya susah diatur"

Poor kabel, kau bahkan tidak berbuat apa-apa dan hanya berupa benda mati. Tapi Atsumu dengan seenak jidat menyalahkanmu, dasar bocah.

"Kau yang bodoh, Bocah. Kabel itu tidak akan membelitmu jika kau mengeluarkannya dengan hati-hati"

"Aku sudah hati-hati, tapi tetap saja susah"

"Aku sudah menawarkan bantuan tadi dan kau dengan percaya dirinya berkata bisa"

"Iya-iya. Aku minta maaf, aku yang bodoh. Sekarang, tolong aku-"

Mendengus, Kiyoomi menghampiri Atsumu yang sedang berdiri diatas kursi. Ia nenatap Atsumu dari atas kebawah, kembali lagi keatas. Lampu-lampu itu membelit mengitari tubuh Atsumu seperti mengitari pohon natal, Kiyoomi menyeringai aneh yang membuat Atsumu merinding seketika.

"Hoo! Tidak buruk"

"A-Apanya?"

"Kau"

"Hah?"

Atsumu tidak paham maksud dari Kiyoomi, maksudnya dia yang 'Tidak Buruk' itu apa? Kiyoomi berniat mengejeknya atau bagaimana.

"Kita tidak perlu pohon natal, kau saja yang jadi pohon natalnya"

"Eh? Hah! Omi-san, jangan bercanda" Atsumu melotot tidak percaya

"Apa aku terlihat seperti orang yang sedang bercanda?"

Wajah datar Kiyoomi membuat Atsumu melotot ngeri. Gila, masa dia dijadikan pohon natal. Ia tidak mau kalau harus berdiri seperti tiang bendera dengan lampu warna-warni mengitari tubuhnya disaat yang lain berpesta ria.

Destiny [Sakuatsu II - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang