(1-2)

730 141 15
                                    


WARNING ⚠️
- BL 🔞
- M-Preg
- Bahasa tidak baku
- Banyak typo
- Banyak Kata-kata kasar
- HOMOPHOBIC SKIP AJA

YANG KOMEN LANJUT SADAR DIRI AJA YA!!!

NGEVOTE KAGAK BISA-BISANYA KOMEN > LANJUT

PFFT

Oke karena Book I udah 50 vote update Book II

Dan akan update minggu depan JIKA VOTE chapter (1-2) ini sudah 50 vote, kalau sampai tanggal 19 Mei 2024 chapter (1-2) ini gak sampai 50 vote bakalan update sampai mencapai target 🙏



Siang hari di musim dingin, hawa dingin yang memaksa orang-orang untuk memakai pakaian yang berlapis-lapis, seperti wafer coklat. Orang kurus pun bisa terlihat gemuk jika begini.

Jalanan terlihat lebih sepi dari biasanya, hanya sedikit orang yang mau keluar rumah disaat cuaca sedang ekstrim seperti sekarang ini. Itupun mereka yang keluar rumah karena terpaksa, entah karena pekerjaan atau ada keperluan lain.

Pasalnya, orang-orang pasti akan lebih memilih untuk mengurung diri di rumah atau berkumpul dengan keluarga ditemani layar televisi serta ditemani dengan kopi, teh, coklat panas dan sepiring kue kering yang baru matang dari oven.

Sakusa Kiyoomi adalah salah satu dari banyaknya orang yang masih sibuk dengan pekerjaan di musim yang malas sekarang ini, ia dengan rajinnya datang ke kantor pagi-pagi sekali dan berkutat dengan laptop dan dokumen-doumen yang menurutnya laknat itu.

Kiyoomi bahkan meminta Atsumu untuk mengantarkan makan siang lebih cepat dari biasanya dengan alasan 'Aku belum sarapan atau aku sangat kelaparan' yang langsung dihadiahi kata-kata 'Baiklah' oleh Atsumu.

Pasalnya, Atsumu tengah menggerutu kesal karena permintaan dari Kiyoomi. Ia ingat dengan jelas kalau pagi tadi ia sudah memaksa Kiyoomi untuk sarapan dulu, tapi dengan alasan buru-buru ia malah diabaikan oleh suaminya itu. Poor Atsumu.

Manik hitam itu terlihat berkilat karena terbias dari sinar laptop yang sedang ia lihat saat ini, bibir tipisnya tertutup rapat membentuk satu garis lurus. Jari-jarinya yang panjang dan juga lentik itu tidak bosan-bosannya untuk menekan tombol-tombol di keyboard laptopnya dengan cepat namun halus.

Wajah boleh saja datar, tapi jika dilihat lebih jeli lagi, dahi putihnya terlihat mengernyit meski tidak terlalu terlihat. Yang menandakan kalau ia sedang memendam kesal saat ini.

Kiyoomi tengah kesal karena menunggu Atsumu yang tidak kunjung datang juga. Ini sudah ±1jam lebih sejak ia menghubungi Atsumu tadi, dan sampai sekarang Atsumu belum juga datang. Tidak tau kah Atsumu kalau Kiyoomi sudah kangen. Eh.

Ayolah, tidak terlintas kah di pikirannya Kiyoomi kalau memasak itu juga memerlukan waktu. Kemana kah otak jeniusnya itu, mungkin saja ke tsudereannya itu sudah menutupi otak jeniusnya.

Terdengar bunyi pintu ruangan yang terbuka dengan kerasnya menggema diseluruh penjuru ruangan CEO SK Corps., terlihat seorang pemuda bersurai kuning memakai mantel dan juga syal dengan sulaman 'S.K' berdiri diantara gawang pintu yang terbuka dengan keras tadi.

Nafasnya memburu seperti baru selesai lomba marathon, kedua pipinya memerah karena efek cuaca dingin di luar. Sungguh, kalau dilihat-lihat keadaan Atsumu saat ini sangat mirip dengan rubah yang sedang sekarat.

Destiny [Sakuatsu II - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang