Cek Poin: Imamble

33 7 24
                                    

Terima kasih untuk siapapun yang mengikuti Kanaya dalam Pilah-Pilih Pasangan.

Seperti biasa, aku boleh Absen teman-teman yang baca kisah ini berasal dari kota/kabupaten mana??


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini Kanaya pulang lebih cepat dari biasanya. Ia yang baru saja selesai mengisi editor klinik di sebuah acara festival literasi memutuskan untuk tidak kembali ke kantor. Pertama, lokasi acara acara dekat dengan indekosnya sedangkan jam kerja yang tinggal 90 menit aja akan tidak efektif jika ia kembali ke kantor yang membutuhkan 45-60 menit perjalanan. Timnya pun sudah sepakat bahwa tidak perlu kembali ke kantor.

Sebagai orang yang tidak mempunyai perencanaan apapun jika jam kerja selesai lebih cepat, perempuan yang murah senyum memameran lesung pipitnya itu memilih untuk kembali ke sepetak kamar indekosnya. Setelah menunaikan salat Asar, Kanaya ingin melakukan kebiasaannya yang udah jarang dilakukan karena rentetan kesibukan. Kanaya gemar sekali nongkrong di kafe indekos yang ada di lantai dasar.

Letaknya yang berada di lantai dasar, tentu memberikan peluang bukan hanya penhuni indekos saja yang biasanya nongkrong di sana. Hanya saja jam rame kafe biasanya jika hari sudah gelap. Baru saja ia masuk ke area kafe yang kebetulan masih sepi, netra Kanaya menangkap sosok berkacamata yang tengah fokus menekuni laptopnya. Lelaki yang sangat familiar untuk Kanaya karena sepetak kamar yang mereka sewa bersebelahan.

"Mas Firaz di sini?"

Firaz mengangkat kepalanya dan memberikan senyum pada Kanaya. "Hei! Iya, ini lagi kerja, Nay."

"Nay, boleh gabung, nggak?"

"Tapi ... saya fokus sama ini, tidak apa-apa?"

Sambil mengedipkan salah satu mata dan tangan yang memamerkan jempolnya, Kanaya memberikan jawaban non verbal bahwa ia tidak mempermalahkannya. Tujuan Kanaya ke kafe bawah pun berniat untuk membaca bukan cari teman bicara. "Janji, tidak ganggu. Nay juga mau baca kok, Mas."

"Nitip, ya, Nay Mau beli minum sama cemilan. Mas Firaz mau nitip?" Kanaya meletakkan novel dan penanda buku yang ia bawa.

"Tidak, Terima kasih!"

Penggemar bacaan dari imajinasi manusia itu kemudian memesan menu favorit ketika berada di kafe tempatnya kos. Milkshake Macha dan juga rujak cireng. Sekembalinya ke meja, sebagaimana yang dikatakan pada Firaz bahwa keduanya akan fokus ke kegiatan masing-masing. Firaz dengan laptopnya yang bergelut dengan beberapa aplikasi keuangan serta Excel sedangkan Kanaya Kanya asyik dengan membaca novel.

Definisi berada di tempat yang sama dan waktu yang sama tanpa melakukan kegiatan yang sama itu itulah aktivitas dari Kanaya keduanya sama-sama menghargai untuk tidak mengganggu produktivitas masing-masing seolah seolah-olah duduk di meja yang sama dengan orang yang tidak dikenal.

Pilah Pilih PasanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang