Seleksi Rindu

19 2 10
                                    

sesuai janji untuk double up. gas yuk bacaaa.

Sebagai perempuan lajang, Kanaya cukup simpel dan disiplin dalam menjalani hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebagai perempuan lajang, Kanaya cukup simpel dan disiplin dalam menjalani hidup. Indekos dengan ukuran 3 x 5 meter setiap hari senantiasa ia bersihkan. Dengan catatan pekerjaan kantor sedang tidak menumpuk. Dan hampir semua pekerjaan domestik Kanaya begitu disiplin, seperti mencuci setelan pakaian maupun memasak setiap hari, perempuan karir itu sempatkan untuk dilakukan. Seperti hari Minggu di pekan ini, Kanaya tidak perlu banyak merapel pekerjaan. Mungkin hanya sebatas membersihkan kamar mandi yang ia lakukan nanti siang.

Seperti biasanya, kalau hari Minggu adalah hari dimana Kanaya sedikit bisa bersantai. Ia telah memasak tumis cah kangkung, tempe dan juga ayam laos. Dalam urusan makanan, Kanaya tidak terlalu ribet. Dia memasak langsung seperempat kilo ayam, satu ikat kangkung dan satu tempe berbungkus daun di pagi hari. Makan tiga kali sehari dengan menu yang sama tanpa perlu dihangatkan lagi. Dia anak perantauan, dapur dipakai bersama, tentu akan sangat menganggu penghuni lain bila berulang kali menggunakan fasilitas memasak yang ada di indekos.

Saat Kanaya menikmati sarapan di biliknya. Membiarkan pintu terbuka agar ada cahaya matahari yang masuk dan sirkulasi udara di kamar. Tidak hanya itu, ia juga disuguhi pemandangan langit yang cerah dengan awan yang terus berjalan. Sungguh, pemandangan tersebut membuat aktivitas makan Kanaya bertambah nikmat.

Tok ... Tok...

Ketukan pintu itu berasal dari kamar sebelah Kanaya. Itu kamarnya Firaz. Alisnya bertaut memikirkan kemungkinan tamu yang datang. Lebih tepatnya adalah orang salah ketuk kamar, mengingat selama ini belum pernah ada tamu yang datang. Terlebih lagi, hari ini Firaz juga tidak ada di indekosnya.

Kanaya meletakkan makanannya yang belum selesai demi melihat siapa orang yang mengetok pintu kamar hunian tetangga biliknya.

"Maaf Tante, cari Mas Firaz ya?"

Kanaya mengkonfirmasi pada perempuan paruh baya yang terlihat cantik dengan yang begitu elegan. Kanaya yang memang menyukai fashion mampu melihat jika setelan yang digunakan oleh perempuan tersebut adalah pakaian bermerk. Semua itu terlihat dari cutting baju yang pas dan tekstil dari kelas premium.

Perempuan yang di panggil Tante itu justru memindai Kanaya. Sungguh, Kanaya merasa risih. Kanaya pun melihat apa yang ia kenakan. berpakaian ala rumahan hanya kulot katun berpadu dengan kaos dan jilbab instan jersey harusnya tidak masalah.

"Iya, saya mencari Firaz." Jawaban dari tamu Firaz menghentikan benak Kanaya yang berkecamuk. "Dia ada di dalam?"

"Mas Firaznya sedang ada di Bogor, Tante." Kanaya memberitahu bahwa kamar kos itu kosong, penyewa bilik itu sedang berada di luar kota karena urusan pekerjaan yang mengharuskan audit langsung ke lokasi.

"Saya lihat mobilnya Firaz terpakir di bawah," kata tamu Firaz.

"Iya, Mas Firaz naik KRL, kemarin saya yang mengantar ke stasiun. Jadi mobilnya saya yang bawa pulang ke sini."

Pilah Pilih PasanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang