Cek Poin: Konsep Keluarga

13 3 7
                                    

jumpa lagi kelanjutan kisah pencarian pasangan Kanaya. 

"Tuman!" ucap Kanaya lengkap dengan mata melotot dan bertolak pinggang ketika Namira dan muncul di atas rooftop kos-kosan milik Arlo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuman!" ucap Kanaya lengkap dengan mata melotot dan bertolak pinggang ketika Namira dan muncul di atas rooftop kos-kosan milik Arlo. Di belakangnya ada Danar, suami Namira yang menggendong si kecil Romeo. "Tepat waktu kayaknya bukan, lo, banget, ya!" sarkas Kanaya.

Namira yang merasa kalau sahabatnya itu PMS tidak kunjung selesai hanya memutar bola mata malas dan menggerakan mulutnya yang sengaja dikerucutkan sebelum menanggapi Kanaya. "Lo makin lama kayak nenek-nenek yang suka ngomel."

Sahabat Namira yang sekantor tersebut dengan cuek meletak kresek dari minimarket di atas meja dimana Kanaya sedang memarut keju.

Diledekin sebagai orang udah berumur, kedua tangan Kanaya mengepal dan digerakkan seolah-olah menggepuk Namira berkali-kali.

Selain Kanaya dan keluarga Namira, ada keluarga Mety yang tidak terganggu dengan cekcok kecil yang udah biasa itu. Ibu Dania tersebut masih melanjutkan aktivitas dalam mengupas buah. Sedangkan Rizal yang menemani si kecil Dania hanya menoleh sebentar dan mengangkat tangan untuk menyapa Danar, suami Namira.

"Sorry, ya, Nay. Tadi kami sempat ketiduran habis beberes rumah," ucap Danar yang menengahi dua orang yang bersahabat berdebat.

"ketiduran apa kitidirin," ejek Kanaya.

Danar yang tahu dua perempuan jika saling menyindir tidak akan ada habis. "Yok, Romeo, main sama Dania dan Om Rizal"

Sebelum meladeni nyinyir dari satu-satunya perempuan dewasa yang masih lajang, Namira mencium puncak kepala putranya dan melambaikan tangan melepas dua lelaki kesayangannya bermain dengan suami dan anak Mety yang sudah buat area sendiri. Lesehan dengan ragam mainan di salah satu sudut rooftop.

"Met, temen loh kayaknya lagi ngiri nih. Makanya cari pasangan biar tidur ada yang meluk," ucap Namira. Jangan lupa kerlingan mencomooh, karena lebih unggul dengan status berkeluarga.

"Gue mau jodohin ..."

"Jangan Arlo yang kekenakan Met!" potong Namira dengan mata melotot. Dalam situasi mendesak apapun dia sudah memblacklist pengelola sewa hunian. Harta bukan yang utama, jika tiap hari gedeg melihat kelakuan yang sangat childish.

Belum sempat Mety menjelaskan tentang sosok yang akan dia jodohin dengan Kanaya, suaminya Rizal sudah berdiri di samping Mety.

"Yang, biskuit Dania mana?" tanya Rizal.

"Loh, lupa. Ketinggalan di kamar," ucap Mety sambil menepuk dahi.

"Yaudah aku ambil."

"Engga usah, Yang. Biar aku yang turun. Kamu temani Dania main sama Romeo dan Mas Danar," kata Mety.

Di saat Rizal sudah kembai ke tempat semul, Mety pun izin ke dua teman perempuan untuk ke kamar kos sebentar. "Gue ambil camilannya Dania, ya!"

Ketika Mety turun ke bawah, Namira mengambil alih pekerjaan Mety yang memotong buah untuk mereka santap. Kanaya yang telah memarut cokelat batang serta keju kini beralih membut adonan mayonais bercampur cream. Buah-buahan itu sebagian akan dikelola menjadi salad dan sop buah.

Pilah Pilih PasanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang