Cek Poin: Cantik, cukupkah?

77 15 75
                                    

Cowok itu selalu melihat kecantikan, lebih dulu!

Menurut kalian, cukup kah perempuan di nilai sebatas visual?

Menurut kalian, cukup kah perempuan di nilai sebatas visual?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mbak Nay, single Mas."

Perkataan Mety itu menyabotase jalan pikir Firaz yang harus fokus pada berkas laporan keuangan. Empat kata dalam kalimat itu menggiang pada lelaki tiga puluh tahun itu. Ibarat kucing disodorin ikan. Perumpamaan buat bujang ingin nikah disodorin perempuan. Cantik pula, seperti Kanaya. Perempuan yang mempunyai lesung pipit sama sepertinya. Firaz membuka kacamatanya dan mengurut pangkal hidung. Sudut bibir menarik bentuk lengkungan yang menetertawakan diri sendiri seperti lelaki puber.

"Bagaimana mungkin aku memikirkan perempuan berwajah menggemaskan itu? Fokus Firaz!" kata Firaz pada dirinya sendiri.

Firaz kembali menekuri rancangan anggaran belanja pembangunan apartemen. Setelah makan siang dirinya akan berangkat ke lokasi untuk meninjau proyek. Melakukan audit apakah yang dilaporkan masih dalam rasio.

Setelah mengeyahkan pikiran tentang wanita baru dikenalnya tidak sulit buat lelaki orientasi karir. Dibantu segelas kopi untuk bisa fokus, Firaz kembali menekuni tumpukan kertas dalam sebuag map.

"Mas Firaz berangkat sekarang ke lokasi?" Andi salah satu stafnya menyembulkan kepala di pintu ruangannya.

Dilirik jam yang ada di dinding tepat di depan mejanya, memang waktu untuk ke lokasi agar tidak datang terlambat. "Di, kamu yang nyetir, ya?"

"Siap, Mas."

Setelah kepergian Andi aku membereskan bahan yang akan aku bawa. Nanti akan dilanjut koreksi saat di mobil.

Sampai di lokasi aku terkejut kalau kepala keuangan pihak klien adalah Yenita. "Halo Firaz, apa kabar?" sapa salah satu mantanku. Kemudian kami saling mencium kedua pipi.

Kata teman-teman aku beruntung bisa berpacaran dengannya. Primadona kampus dengan prestasi luar biasa. Yenita sering mengikuti lomba speech maupun debat di bahasa Inggris, Perancis, serta Mandarin. Selain perihal akuntan, Yenita punya kompeten dalam bahasa. Maklum keturunan mix married sepertinya membuat harus berpindah negara dan adaptasi bahasa.
A
"Gue baik, Yen. Lo? Keren ya, lo bisa capai posisi yang lo usahakan."

Wajah Yenita langsung terukir senyum yang membanggakan dirinya. Dari dulu perempuan tersebut memang sosok yang dominan. "Seperti lo tahu, gue bakal gigih kejar apa yang gue mau."

Dalam hati Firaz membenarkan apa yang perwakilan dari perusahaan kliennya. Kegigihan yang tiada tanding. Hingga seluruh waktu yang dimiliki Yenita benar-benar di dedikasikan untuk meraih apa yang perempuan itu inginkan. Hingga, waktu sekadar berduaan seperti orang pacaran pada umumnya berada di nomor sekian. Jika dulu mereka jadikan kecocokan adalah mencapai karir haruslah totalitas dan alasan itu pula yang membuat keduanya sepakat untuk berpisah. Perpisahan baik-baik sehingga ketika bertemu seperti sekarang seperti kawan yang sudah lama tidak berjumpa.

Pilah Pilih PasanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang