hai hai.. saya update lagi
masih mau baca?
ngga bosen?
jangan lupa vote dan komen ya hehe. makasih
HAPPY READING
__________________•
•Usai melakukan proses pemakaman, kini tersisa Anita dan Papahnya, Alvian, Alvira dan kelima sahabat mereka serta kedua orang tua Alvian dan kedua orang tua Alvira yang mengenal baik Anita.
"Mamah, Mamah kenapa ninggalin aku Mah. Tiga tahun aku gak pernah ketemu Mamah, sekarang kita udah ketemu tapi Mamah justru ninggalin aku lagi untuk selama-lamanya" lirih Anita.
"Mamah jahat! Mamah tega ninggalin aku sendiri. Bawa aku Mah, ajak aku, ajak aku kemana pun Mamah pergi! Aku gak mau pisah lagi sama Mamah"
Semua orang yang berada disana meyaksikan bagaimana tangisan kehancuran Anita, isak tangis yang terdengar pilu, siapa saja pasti ikut menangis mendengarnya.
"Nak, kamu gak boleh gitu. Ikhlasin Mamah kamu, supaya bisa pergi dengan tenang. Udah ya, ayok kita pulang udah mau hujan" ucap Ananta, Papah Anita yang berada disamping tubuhnya seraya memegang kedua bahunya.
"Papah duluan aja! Aku masih mau disini!"
"Nggak! Kita pul--"
"Papah duluan aja! Aku masih mau disini Pah!" potong Anita.
Tak ada pilihan lain selain Ananta mengiyakan, ia berdiri kemudian beranjak dari sana setelah mengelus lembut surai sang anak. Kepergian Ananta diikuti pula oleh kedua orang tua Alvian dan Alvira setelah berpamitan dengan anak mereka masing-masing.
Kini ditengah area pemakaman, dibawah langit dengan cuaca mendung tersisa sekumpulan anak remaja yang enggan untuk pergi, mereka masih setia menemani seorang gadis yang terus terisak disamping sebuah gundukan tanah dengan nisan yang bertuliskan 'Meylinda Ayudia'
"Kenapa kalian masih disini?" tanya Anita, tanpa melihat teman-temannya yang berada dibelakang tubuhnya.
"Kita mau temenin lo" jawab Alvira, mewakili.
"Gak perlu! Kita udah gak kayak dulu lagi. Kalian pergi aja!" ucap Anita, datar.
"Kita gak akan pergi! Terserah lo mau anggap kita ada disini atau nggak!" seru Silvi.
"Gue mau sendiri! Kalian pergi aja!" ujar Anita, pelan.
"Kita pergi kalo lo juga pergi" jawab Rissa.
"Kalian kenapa sih?" kesal Anita.
"Lo gak bisa bersyukur karena kita masih ada rasa peduli sama lo?" Kini Nara yang bicara.
Anita tak merespon, ia menundukkan pandangannya dengan air mata yang kembali menetes. Menggigit bibir bawahnya untuk menahan isak tangisnya agar mereka yang berada dibelakangnya tak mengetahui bahwa ia menangis.
***
"Gue yakin lo pasti tau sesuatu tentang nyokap gue! Ceritain Al!" desak Anita.

KAMU SEDANG MEMBACA
AL (Alvian & Alvira) | END
Romance"Al, kita putus aja ya" "Maksud lo apa Vi?" "Gue mau kita putus" Alvira Aurelia, gadis berusia 18 tahun yang tetap bersikeras ingin menghentikan hubungannya dengan sang kekasih. "Lo bercanda kan?" *** "Gue gak pernah cinta sama lo, anggap aja kita...