03. ANEH

165 18 7
                                    

hallo guys!! im back

masih mau lanjut baca?! okey jangan lupa vote dan komen yaaa.. terimakasih!!

HAPPY READING
__________________


"Alvira"

Alvira dan Alvian menoleh kebelakang, terlihat Anita berlari menghampiri mereka.

"Ra, pulang sekolah main dulu yuk bareng yang lain"

Alvira tidak langsung menjawab, ia tampak berfikir. Sebenarnya ia tidak akan menolak untuk pergi bersama sahabat-sahabatnya, namun saat dimotor tadi Alvian sudah lebih dulu mengajaknya.

Ia menolehkan pandangannya menatap Alvian seolah bertanya ia harus bagaimana, Alvian yang paham hanya mengangguk pertanda ia memberi jawaban bahwa terserah Alvira saja.

"Tapi gue udah janji sama Al"

"Yahh lo kok gitu sih sekarang, semenjak pacaran jarang ngumpul bareng kita" ujar Anita pura-pura sedih.

Alvian dan Alvira yang mendengar ucapan Anita merasa aneh.

"Tapi kan gue pacaran sama Alvian sebelum deket sama kalian"

"Gue juga sering luangin waktu gue buat bareng kalian, kok lo aneh sih Ta"

Anita gelagapan mendengar penuturan Alvira. "A-Aneh gimana? Enggak deh gue cuma ngerasa lo lebih banyak waktu buat Alvian dibanding kita" ujarnya terlihat gugup.

Alvian dan Alvira saling pandang. Terlihat Alvian menganggukkan kepala seolah mengatakan yaudah ikutin aja.

"Kalo lo ngerasa kayak gitu, yaudah pulang nanti kita main" final Alvira.

***

Sejak tadi Alvira terdiam memikirkan Anita yang menurutnya aneh, ia jadi teringat 'malam itu'. Sebenernya ada apa dengan Anita? Foto itu? Kenapa dia menyimpannya? Apa mungkin Anita--

Alvira menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan pikiran-pikiran negatif dikepalanya. Namun, pikiran tersebut seolah tak mau hilang, ia bingung apa yang harus ia lakukan? Apakah ia harus bertanya langsung pada Anita perihal foto tersebut?

Lagi-lagi Alvira menggelengkan kepala mencoba mengalihkan pikirannya, ia tidak mungkin melakukan itu, ia hanya khawatir terjadi keributan nantinya antara ia dan sahabatnya. Alvira terlalu malas jika harus ribut dengan sahabatnya sendiri.

"Alvira"

Alvira terkejut karena Bu Rani, guru yang sedang mengajar dikelasnya, memanggil namanya cukup kencang.

"A-Ada apa Bu?" tanya Alvira gugup.

"Ada apa ada apa, kamu ngapain bengong? Ibu lagi ngejelasin, pasti kamu gak denger kan Ibu ngomong dari tadi"

"Maaf Bu, saya gak akan ulangi lagi" Alvira menundukan pandangannya kebawah, merasa takut dengan salah satu guru killer tersebut.

"Sekali lagi Ibu liat kamu bengong, Ibu suruh kamu keluar keliling lapangan"

Alvira mendengarnya hanya dapat menelan ludah kasar.

"Perhatikan depan semuanya" ujar guru tersebut tak mau dibantah.

"Lo kenapa Ra?"

"Kenapa bengong?"

"Mikirin apaan?"

Mendengar bisikan Silvi yang duduk disebelahnya membuat ia merendahkan kepalanya untuk membalas pertanyaan Silvi.

"Gapapa, udah fokus dulu aja. Gue gamau kena lagi sama Bu Rani bawel" jawabnya yang dibalas anggukan oleh Silvi.

***

CIWI CIWI STRONG😋

Rissa
guys pulang sekolah nanti gue sama nara langsung jemput kalian kesekolah

Silvi
gue bawa mobil jir
gue pulang dulu abis itu kalian jemput gue kerumah

Nara
bareng aja kerumah lo nya

Silvi
oke siapp cekul.

woi @You @Nita nimbrung kek lo pada
kemana dah, ngartis amat

gue disamping lo sil, gausah bacot

Nita
apaan sil?
heran gue, hobi banget lo ngetag-ngetag

Silvi
gue punya berita hot guys!!

udah sil diem lo, itu ada burik

Alvira mematikan ponselnya setelah mengirim pesan grup untuk Silvi, ia menoleh kearah Silvi yang cengengesan menatapnya, melihatnya Alvira memutar bola mata malas.

Ia fokus kepada Bu Rika atau yang biasa disebut burik oleh ia dan juga Silvi, terlihat didepan sana burik yang duduk dibangku guru sepertinya mulai akan mengabsen.

***

Bel pulang sekolah berbunyi, seluruh siswa-siswi mulai berhamburan keluar kelas masing-masing. Namun, tidak dengan dua gadis cantik yang sedang meng-ghibah itu.

"Lo jangan suudzon gitu lah Sil, kali aja berita nya hoax"

"Ya gue juga gak tau katanya sih gitu, tapi gue pikir-pikir bisa aja deh Ra. Lo liat aja dari body dia udah kaya lonte gitu" julid Silvi.

"Siapa yang lonte?" Entah kapan datangnya gadis ketus satu ini ikut menimbrung.

Silvi yang sedang serius menatap Alvira selaku lawan bicaranya, terkejut mendengar pertanyaan manusia lain yang tiba-tiba menimbrung.

"Lo" jawab Silvi enteng.

"Babi lo" hardik Anita.

"Ya lo tolol dateng-dateng ngagetin, untung jantung gue gak copot. Mau lo jantungnya gue ambil buat gantiin jantung gue kalo tadi sampe copot" cerocos Silvi.

"Yaudah sih yang penting sekarang gak copot kan itu jantung lo" balas Anita begitu santai. Emang boleh sesantai itu Ta?

"Ck udah lah diem kalian, ayok keluar keburu mereka dateng nanti" lerai Alvira, ia malas melihat keributan.

Silvi menatap Alvira sebelum berucap "Bentar dulu Ra"

Lalu membalikan badan kembali menatap Anita yang berada dibelakangnya "Btw Ta lo tau gak?"

Anita tampak mengerutkan dahinya "Apaan?" tanyanya terlihat seperti orang dongo.

"Berita si Sisil lo gak tau?"

"Sisil? Anak IPS 3?"

"Iya nyet"

"Kenapa dia?"

Alvira yang melihat kedua sahabatnya hanya memutar bola mata malas. Si Silvi sialan mulai lagi ghibahnya.

"Dia katanya tekdung anjir"

"Lo serius? Kata siapa jir jangan bercanda" Anita menatap tak percaya kearah Silvi.

"Monyet lo gak percayaan"

"Gue kaget anj--"

"LO BERDUA GUE TINGGAL KALO MASIH GHIBAH" teriak Alvira kesal tepat didepan mereka berdua. Kemudian melenggang pergi meninggalkan kedua manusia menyebalkan itu yang sialnya mereka berdua adalah sahabatnya.

"Woii Alvira tungguin" teriak mereka berdua.

•••••

makasih yang udah baca!!

@stjnxxhhh08

AL (Alvian & Alvira) | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang