6. Insomnia

6K 362 1
                                    

Anna termenung di kamarnya sendiri entah kenapa ia jadi teringat dengan cerita Bi Tina tadi pagi. Bahwa Arkana pria itu alergi udang, ia jadi teringat dulu pernah memasakan pria itu udang namun terlihat Arkana sangat lahap memkannya bahkan habis tak tersisa.

Setelah itu apa yang terjadi dengan pria itu ia tak yakin bahwa pria itu baik-baik saja kata Bi Tina alergi udang Arkana sampai membuatnya sesak nafas tapi waktu itu pria itu baik-baik saja di depannya.

"Aneh, sebenarnya apa yang sudah aku lewatkan?" Ucapnya pada dirinya sendiri.

Anna mencoba mengingat-ingat adegan dimana dulu ia memberi makanan itu kepada Arkana. Ia menjadi merasa bersalah jika efeknya sangat buruk untuk Arkana.

Flashback on

Masa SMA telah usai dan perjodohan antara Arkana dan Anna telah di tetapkan. Anna tak percaya bahwa pria terkaya dan tertampan di sekolahnya itu di jodohkan dengannya dan bahkan pria itu tak menentang perjodohan itu sama sekali.

Udang balado adalah kesukaan dirinya, Anna belajar memasak dan hari ini rencananya akan bertemu dengan Arkana dan memberikan makanan kesukaannya itu kepada Arkana sebagai bentuk pendekatannya kepada Arkana. Melihat pria pendiam itu membuat Anna ingin mengawali pendekatan kepada Arkana.

Masakannya pun sudah jadi Anna pun langsung bergegas menuju apartemen pria itu karena Arkana yang menyuruhnya untuk kesana. Kenapa apartment? Entalah Anna juga tidak tau karena pria itu sepertinya tidak begitu dekat dengan keluarga. Padahal jika dilihat-lihat keluarganya cukup baik.

Sesampainya di apartemen Arkana, pria itu langsung mempersilahkan dirinya untuk masuk. Tentunya Anna senang melihat sikap baik Arkana, ia juga berharap hubungan keduanya juga baik.

"Aku memasak ini untukmu semoga kamu suka"ucap Anna sambil membuka bawaannya tepat di depan pria itu.

Arkana pun langsung mencobanya dan ia memakan makanan itu dengan lahap" kamu menyukainya? Apa enak?"tanya Anna.

"Enak"ucap pria itu disela makannya, Anna menjadi senang karena kesukaannya sama dengan Arkana terlihat sekali Arkana memakan makanan itu dengan sangat lahap bahkan tak ada sisa sama sekali.

Setelah itu tak ada yang terjadi apapun diantara mereka Anna pun pulang dengan senang karena Arkana suka dengan masakannya.

Flashback off

Jika diingat-ingat pun tak ada masalah pada tubuh Arkana. Namun 1 Minggu kemudian pria itu tak ada kabar dan tak menemuinya katanya dia menjalani bisnis atau pelatihan bisnis. Anna juga tidak tau pada saat itu pria itu tidak dapat di temui.

"Apa karena 1 Minggu dia menghilang pada saat itu dia sakit" Anna membekap mulutnya tak percaya.

Bisa-bisanya pria itu memakan makanan yang tak bisa di makan bahkan sampai habis, kenapa pria itu tidak menolaknya. Sulit di percaya jika semua itu terjadi, Anna harus mencari tau lebih dalam tentang itu apakah dugaannya salah apa benar. Banyak fakta yang harus ia ketahui tentang Arkana.

Jam sudah menunjukan 11 siang pasti saat ini sudah masuk jam makan siang Anna pun bergegas keluar kamar dan menyiapkan beberapa makanan untuk ia bawa Arkana. Cukup banyak makanan yang ia bawa karena mengingat disana bukan hanya Arkana tapi ada Setya walaupun tak mengenal Setya secara personal tapi pria itu cukup dekat dengan suaminya.

Tentu saja Anna tak mengendari mobil sendiri karena ia tak bisa menjalankan mobil, Pak Supri yang selalu mengatarnya kemana pun.

Sesampainya di kantor tentu saja repsesonis langsung membiarkan ia masuk ke ruangan suaminya karena hanya orang tertentu yang tau tentang dirinya. Hampir saja ia ingin membuka namun sayup-sayup ia mendengar percakapan sepertinya Setya yang sedang berbicara dengan Arkana.

"Minumlah obat tidurmu, kau harus tidur "

"Diamlah, Anna memintaku untuk pulang waktu"

"Tapi kau tidak tidur dari semalam, insomiamu bisa semakin parah"

Begitulah percakapan keduanya Anna pun segera membukanya membuat keduanya terdiam menatap Anna dengan tatapan tak percaya karena jarang sekali perempuan itu datang ke kantor kalau tidak ada urusan yang penting.

"Insomia?? Kamu tidak tidur dari semalam" ucap Anna yang menghampiri Arkana tak lupa Meletakkan bekalnya di meja.

Arkana hanya diam menatap Anna, entahlah selanjutnya akan terjadi apa?? Arkana tak tau. Setya ya melihat keadaan yang sudah tidak baik-baik saja ia pun dengan hati-hati keluar dari ruangan.

"Tunggu kau mau kemana?"ucap Anna membuat Setya memberhentikan langkahnya dan menghela nafas berat semoga saja ia baik-baik saja kali ini.

"Bawa semua makanan itu, aku membawanya untukmu dan Arkana tapi sepertinya aku harus membawa pria ini sekarang" ucap Anna menjeda sedikit perkataannya" jika bisa tolong urus pekerjaan Arkana mungkin pria ini tak kembali ke kantor"lanjutnya.

Tak menunggu lama Setya pun langsung membawa makanan-makanan tersebut dan tak memperdulikan Arkana yang terpenting kali ini ia selamat dulu. Arkana menatapnya tajam tapi ia tak perduli, yang harus ia pikirkan hari ini jika lain waktu Arkana marah maka urasannya adalah besok.

Anna menggenggam tangan Arkana"Ayo pergi"ucap Anna.Pria itu pun langsung menyetujuinya dan mengikuti arah kemana Anna akan membawanya. Semua memperhatikan interaksi keduanya namun Anna tak memperdulikannya masa bodoh dengan itu karena statusnya tidak di pentingkan sekarang tetapi Arkanalah pria itu harus cepat di tangani.

Sesampainya di dalam mobil Anna menatap tajam ke Arah Arkana. Pak Supri masih di luar kini hanya ada mereka berdua.

"Kita harus kerumah sakit!!"ucap Anna dengan nada perintah, ia jadi berpikir berarti selama setahun belakangan ini pria itu tidur tapi tidak tidur di rumah??? Dan alasan tidak pulang bukan karena lembut tapi obat tidur. Bisa gila Anna mengetahui semua fakta tentang Arkana mungkin ini hanya setengah dari fakta tentang Arkana.

"Untuk apa??"pria itu masih bertanya untuk apa? Anna menghembuskan nafasnya hari ini rasanya banyak fakta yang ia ketahui tentang Arkana dan itu cukup menguras tenaganya. Namun renspon pria itu bisa sesantai itu.

"Kamu tidak tidur dari semalam Arkana!! Dan bahkan kemari kamu pasti tau apa yang aku lakukan dan katakan"ucap Anna sambil menutup mulutnya syokk campur malu karena perbuatannya semalam yang mengecek kondisi kesehatan pria itu.

Anna menangis ia sudah lelah dengan semua nya ini dari makan udan dan sekarang tidur, ia tak percaya bagaimana pria ini bisa hidup sampai sekarang. Sementara Arkana kini sedang bingung sendiri kenapa Anna Samapi menangis segitunya padahal tadi perempuan itu sangat marah padanya.

"Apa yang kamu mau Annatasya?" Tanya pria itu sambil mendekap ke arah Anna dan menghapus air mata pria itu sambil menatap mata Anna yang penuh dengan kesedihan. Sebenarnya apa yang sudah terjadi kenapa perempuan itu bisa segitunya?

Anna menatapnya juga mereka cukup lama bertatapan" kesehatanmu,kita kerumah sakit ya"ucap Anna yang masih tetap memintanya kerumah sakit. Arkana menjadi heran kenapa perempuan ini sepeduli ini kepadanya??

Tak ada jawaban dari Arkana, perempuan itu membelai lembut pipi membuat Arkana menatapnya"dari kapan?Apa sudah lama?"tanya Anna yang dijawab anggukan oleh Arkana pria itu tak tau lagi harus berbicara apa? Karena sikap Anna yang kali ini sangatlah berbeda dan bahkan ia tak tau ada apa dengan perempuan ini.

"Aku sudah berobat dan itu tidak ada perkembangan, sia-sia saja"ucap Arkana membuat Anna tersadar kenapa pria itu tak mau ia ajak kerumah sakit. Seharusnya ia sadar bahwa pria di depannya ini tak bodoh.

"Kita pulang saja"ucap Anna sudah cukup memaksa pria didepannya ini juga sia-sia dan mungkin Anna harus mencari cara baru agar pria itu tak mengidap insomia lagi. Untuk membawa pria itu kerumah adalah jalan yang terbaik adalah menyuruhnya untuk pulang dan beristirahat di rumah.

Anna pun segera memanggil pak Supri untuk segera mengendarai mobilnya. Pak Supri pun datang dan mengendarai mobilnya. Selama perjalanan Anna memperhatikan Arkana pria itu nampak lelah. Anna membawa kepala pria itu di bahunya" pejamkan matamu"ucap Anna sambil menggenggam erat tangan pria itu.

Sementara Arkana menikmati semua perilaku Anna kepadanya. Matanya terpejam, dan ia mencoba menghirup aroma wangi perempuan itu. Ia sangat suka Aroma Anna, apalagi jika berdekatan seperti ini.

Bersambung...

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang