18. Semakin Dekat

3.9K 221 1
                                    

Tak ada rasa penyesalan memberikan kehormatannya kepada suaminya sendiri, sela 1 tahun pernikahan mereka baru kali ini Anna memberikan hak Arkana. Ia pikir Arkana tak berniat bercinta denganya, karena selama pernikahan mereka Arkana sama sekali tak memintanya dan baru kali ini Arkana memintanya.

Siang ini Arkana masih tertidur dalam pelukanya, kemarin malam mereka bermain berualang kali. Namun, anehnya sama sekali tak ada yang mengetuk pintu mereka pagi ini biasanya Gina akan hebo mengetuk pintu untuk memanggilnya sarapan. sepertinya dia tak menyadarinya.

Anna tersenyum saat melihat wajah tampan suaminya yang tertidur memeluknya, hari ini sepertinya Arkana meninggalkan pekerjaannya. tak mungkin juga ia membangunkannya karena percuma juga sdah terlambat.

Drett

Suara ponsel Anna yang berada di nakas membuat Anna menggapai ponselnnya dan melihat pesan yang ia dapat.

From Dika:

Apa kau sudah bahagia dan melupakan selingkuhanmu ini?

Anna sama sekali tak menjawab dari kemarin pria ini terus mengganggu hidupnya padahal dia sudah memutuskan hubungan mereka. Seharusnya ia memblokir saja nomer Dika, agar pria itu tak menggangunya lagi. 

Saat dia ingin membelokir nomer Dika, tiba-tiba pria itu mengetik dan membuat Anna penasaran dengan pesannya karena memang cukup lama pria itu mengetik .

From Dika:

Apakah aku harus menemui suamimu sambil menunjukan foto ini dan mengatakan bahwa kau milikku sayang?

Kali ini sepertinya pria itu tak main-main karena Dika mengirimkan foto kebersamaan mereka dan pastinya adalah bukti perselingkuhan mereka. Anna tak bisa membiarkan Arkana mengetahui, hubungan mereka baru saja terjalin dengan bagus ia tak ingin merusaknya.

"Ada apa?"Suara serak bangun tidur Arkana membuat Anna tersadar mematikan ponselnya lalu meletakan kembali ke laci pinggir ranjangnnya mengabaikan pesan tersebut dan menatap suaminya dengat tersenyum manis, ia tak ingin Akana menaruh curiga kepadanya.

"Sepertinya hari ini kamu melupakan pekerjaanmu"

"Aku sudah menghubungi Setya tadi pagi bahwa aku tak berangkat kerja"jelas Arkana membuat Anna tersenyum karena itu berarti hari ini mereka akan menghabiskan waktu lebih lama. Untung saja Arkana sama sekali tak menaruh curiga padanya.

Tangannya membelai lembut wajah Arkana, pria itu pun ikut menatapnya dan menikmati usapan lembut tangan Anna"Arkana aku ingin kau tetap hidup"tanpa Anna sadari ia mengucapkan kata-kata itu otaknya teringat bahwa hari kematian Arkana sebentar lagi dan kemungkinan itu akan terjadi sesuai garis takdir. 

Apakah dia bisa merubah takdir Arkana? Ia sedikit tak yakin bahwa Arkan bunuh diri karena sepertinya pria ini baik-baik saja di kehidupan kali ini.

Arkana terlihat menyerngit bingung atas perkataan Anna yang tiba-tiba membahas kematian. Anna yang tersadar perkataannya pun nampak berpikir mengatakan apa untuk menjelaskan ucapannya karena bukan maksudnya membahas kematian Arkana di depan pria itu"Hidup di sampingku selamanya, hari ini waktumu untukku"

Akhirnya dia mendapatkat kata-kata yang tepat terlihat sekali pria itu tersenyum atas perkataanya"Apakah kita harus melakukannya lagi"pelukan Arkana mengerat dan wajah pria itu mengendus di dadanya, jangan lupakan tubuh mereka yang masih telanjang di bawah selimut sekarang. 

Anna tertawa geli saat pria itu menggesekkan wajahnya di payudaranya" Stopp Ar, kita harus mandi dan makan perut kita harus terisi"mereka sudah mengabaikan makan pagi mereka dan Anna tak boleh mengabaikan makan siangnya. Perutnya sudah sangat lapar sekarang dan ia juga ingin mandi.

 "Bagaimana kalau kita mandi bersama?"tawaran pria itu membuat Anna tersenyum Arkana sama sekali tak memberinya jeda dan terus mencari kesempatan.

"Ide bagus"Anna sama sekali tak menolak ajakan Arkana dan sepertinya pria itu sangat bahagia dengan ucapannya.

Tubuhnya tiba-tiba terangkat siapa lagi kalau pelakunya bukan Arkana. Arkana membawanya ke kamar mandi dan tentu saja aktivitas mereka tidak hanya mandi saja.

Sementara disisi lain Dika menggeram kesal saat pesannya dari kemarin di abaikan Anna, akhir-akhir ini sikap perempuan itu berubah denganya. Pesan terakirnya yang Dika kirim bukan main-main. ia sama sekali tak takut untuk menemui suami Anna dan membongkar hubungan mereka.

Dengan begitu Dika akan mengetahui sikap apa yang akan diambil Arkana saat mendengar istrinya  berselingkuh denganya. Apa nasibnya akan sama dengan saudaranya Dion? Dia sama sekali tak takut dan bahkan dia berniat membalaskan dendamnya atas kematian Dion.

Walaupun itu kecelakaan tetapi Dika yakin seratus persen Arkana ada dibalik semua itu, dia tak bisa melaporkannya karena tak ada bukti yang akurat.

"Aku sungguh tertarik dengan responmu Arkana"ucapnya sambil tersenyum miring mengingat sikap tantrum Arkana jika mengenai Anna

Bersambung....


TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang