10. Permintaan Anna

5.4K 316 3
                                    

Anna dan Arkana memutuskan untuk menginap di rumah mertuanya. Kini disinilah mereka kamar Arkana yang di dominasi emas dan putih mirip dengan interior rumah ini. Bisa di baca bahwa pria ini tak memiliki keinginan khusus saat memiliki kamar , monoton sekali kehidupan Arkana.

Anna sudah mengganti bajunya dengan piama, beberapa bajunya memang sudah berada disini karena setiap sebulan sekali atauduakali mereka memang sering menginap disini.

Melihat pintu kamar mandi yang sudah terbuka pun membuat perempuan itu tersenyum karena melihat Arkana sudah selesai mengenakan piamannya. Arkana menaiki ranjang pria itu tidur menghadap Anna yang kini sedang tersenyum menatapnya.

"Lama sekali, sini biar aku memelukmu pasti hari ini sangat lelah"ucap Anna sambil mendekat ke Arkana dan memeluk pria itu seperti malam-malam kemarin.

Mata Anna menatap kuping suaminya yang tadi di jewer ibu mertuanya untung saja kuping itu baik-baik saja. Jika di ingat-ingat itu sangat lucu melihat Arkana menjerit kesakitan seperti anak kecil.

"Hahahahah"Anna tertawa saat mengingatnya membuat Arkana bingung kenapa perempuannya ini tiba-tiba tertawa saat memeluknya apa ada hal lucu pada dirinya.

"Kenapa?"tanya Arkana dengan menatap Anna yang tertawa sambil menatapnya. Sungguh Arkana baru kali ini melihat Anna tertawa sedekat ini, apa ini hanya mimpi? Karena memang Arkana sering memimpikan ini.

"Lucuuu banget, aku gak nyangka mama bakal jewer kamu hahahahha"ucap Anna membuat Arkana mendengus kesal mendengarnya.

Namun ia juga senang karena Anna bisa tertawa dengannya padahal kejadian itu sudah berlalu namun perempuan itu masih tertawa membayangkannya. Itu berarti Anna sedang memikirkannya sekarang.

"Arkana"

"Hmm"jawab Arkana sambil memejamkan matanya menikmati pelukan dan usapan lembut dari Anna.

"Mama minta kita tinggal disini, bagaimana menurutmu?"tanya Anna membuat Arkana seketika menatap perempuan itu aneh, bukannya Anna dulu tak menginginkan tinggal bersama orang tuannya?kenapa perempuan itu sekarang malah mengusulkannya? Apa Anna lupa dengan kemauan perempuan itu sendiri saat ingin menikah.

Pada saat itu Arkana menyetujui saja memang karena bisa berduaan dengan Anna toh rumah tangga memang harus terpisah dari orang tua. Arkana menjadi berpikir apakah Anna tak nyaman tinggal berdua saja dengannya di rumah?atau perempuan itu bosan dengannya?

"Memang kenapa?"tanya Arkana, memang dulu ia tak suka tinggal dengan mertua karena ia takut seperti di TV-TV kekanakan bukan? Tapi sekarang ia sadar bahwa mertuanya sangat baik bahkan dari dulu sangat baik. Namun, dirinya saja yang parnoan dan mengingat tanggal kejadian kematian Arkana membuatnya sadar jika berada di rumah besar itu berdua saja tidak cukup untuk membantunya jika itu terjadi.

Jika berada di sini kemungkinan kecil kejadian itu menimpa Arkana karena banyak orang di sekitarnya pria itu pasti tidak depresi karena banyak teman.

"Aku bosan dirumah besar itu, kau pergi bekerja dan aku sendirian disana"kata-kata bosan membuat Arkana kesal sendiri kenapa perempuan itu bosan dirumah mereka bukankah Anna bisa menelponnya kapan pun saat di rumah? Arkana akan menghampiri perempuan itu juika perempuan itu yang memintanya.

"Terserah mu, asal kau tidak bosan denganku saja"ucapan Arkana membuat Anna menjadi berpikir apa pria itu salah mengartikan maksudnya? Memang dulu ia sangat bosan tinggal bersama Arkana tapi setelah mengenal pria itu lebih dekat lagi membuat Anna tersadar bahwa bersama pria itu tak membosankan.

"Tidak akan"ucap Anna mencoba membuat pria itu percaya bahwa ia tak akan pernah bosan dengan Arkana.

Arkana pria itu memejamkan matanya sementara Anna terus membelai lembut rambut Arkana agar pria itu tertidur dan sepertinya ini akan menjadi kebiasaannya sekaran berpelukan saat tidur bersama Arkana.

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang