21. Cemburuan

4.6K 233 4
                                    

Kini Anna merasa benar-benar tak pantas bersama Arkana, sepertinya perselingkuhannya dengan Dika sudah di ketahui pria itu sejak lama dan seharusnya Arkana juga mencerikannya. Dari tadi Anna hanya diam saja dan Arkana cemas melihatnya.

"Mama hanya marah sesaat saja, nanti aku akan bicara sama mama jangan khawatir"perkataan Arkana hanya kebohongan semata, Anna bisa melihat bahwa mertuanya tadi berkata dengan keseriusan dan kemungkinan itu adalah kenyataanya.

Anna tersenyum menanggapi perkataan Arkana, sekarang bukan waktunya untuk membahas itu"kamu mau harus makan Ar"tangan Anna mengambil makanan di nakas rumah sakit dan membukanya.

Lalu menyuapkan makanan tersebut kepada Arkana, pria itu meneriama suapannya sangat baik. Perasaan Anna sangat tidak baik-baik saja ternyata selama ini Annalah yang sudah menyakiti Arkana, cintanya yang sudah menyakiti pria itu.

"Jangan memikirkan perkataan mama, aku mencintaimu dan aku ingin bersamamu"Anna hanya diam saja mendengar perkataan Arkana, pikirannnya sangat kacau sekarang, ia tak tau harus bersikap apa sekarang. Mendengar perkatan mama mertuanya tadi membuat otaknnya blank.

Anna hanya tersenyum menanggapi suaminya, ia tak ingin menanggapi apapun saat ini karena disinilah dia yang salah dan Anna mengakuinya. rasanya Anna tak memiliki muka lagi di depan Arkana tetapi kenapa pria itu sangat mempertahankanya padahal keburukannya sudah terbongkar.

Selesai menyuapi Arkana Anna hanya memandang pria itu yang juga memandangnya, ia bingung harus bersikap apalagi kepada Arkana"Lain kli jangan seperti ini lagi, jika marah kepadaku jangan pergi seperti ini aku tak suka kamu terluka" Anna meluapkan ketidaksukannya atas sikap Arkana tadi malam.

Mereka sejenak melupakan permasalahan sebelumnya tentang mama Tania yang tak menyukainya, walaupun begitu Anna tak bisa melupakan begitu saja.

"Aku tak siap mendengarkan permintaanmu seperti sebelum-sebelumnya, lebih baik aku pergi dari rumah berhari-hari dari pada mendengarkan kata perceraian dari mulutmu"jujur saja Arkana adalah pria ter green flag yang ia temui, pria di depannya ini hampir sempurna menjadi suaminya. Pria mana yang mengetahui perselingkuhan istrinya tetapi masih tetap mempertahankan istrinya yang tak tau diri dan bahkan pria itu pura-pura tak tau atas perbuatannya.

"Tidak ada yang akan menceraikamu Arkana, jika pun terjadi seharusnya kamu yang meminta itu kepadaku"seharusnya memang begitu, Anna lah yang salah disini seharusnya Arkanalah yang menceraikannya dan meninggalkannya sekarang bukanlah dirinya.

Mustahil sekali bagi Arkana akan menceraikan istrinya melihat sebagaimana Arkana mempertahankan Anna disisinya dan bahakan pria itu merelakan banyak hal untuk bersama Anna"Aku tidak akan meminta hal itu, sangat mustahil Anna aku melakukannya"

"Istirahatlah, aku akan selalu disini menemanimu"Anna mengangkat selimut Arkana untuk melindungi tubuh pria itu agar tetap hangat.

Arkana menggenggam tangan Anna"Terimakasih untuk semuanya" dia pun tertidur sambil memegang tangan Anna.

Melihat Arkana yang sudah tertidur, Anna pun dengan pelan melepaskan tangannya dari pria itu lalu dengan pelan meninggalkan ruangan Arkana. Ia mengaktifkan ponselnya yang sendari tadi ia diamkan karena sebelum perjalanan kesini Dika selalu menghubunginya dan ia tak mau Arkana tau hal itu. Maka ia pun mematikan ponselnya.

Anna membaca pesan beruntun dari Dika.

From Dika:

Suamimu sangat marah tadi

Sebaiknya kita bekerja sama untuk membunuh pria itu lalu menikah dengaku

Bagaimana apa sekarang suamimu baik-baik saja?Apa pria itu mati?

Membaca pesan terakhir Dika membuatnya curiga karena bagaimana bisa pria itu mengetahui kecelakan Arkana? Mungkin saja semua ini adalah perbuatan pria itu. Anna tak bisa membiarkan itu terjadi.  Anna pun langsung menelpon pria itu.

"Kau melakukan ini semua?"tanpa basa-basi Anna langsung berbicara langsung ke intinya, ia tak ingin lama-lama berbicara kepada Dika bisa gila.

"Tentu saja, pria itu sudah melakukan kesalahan dan harus mendapatkan hal yang sama atas yang pria itu lakukan"

"Apa maksudmu?"

"Apa kau yakin kematian Dion hanya kecelakaan?"

"Jangan bertele-tele "

Namun tak ada jawaban apapun dari Dika "Hallo....Hallo"ucap Anna frustasi karena Dika memutuskan panggilan telpon mereka.

Dion, pria itu selalu menyinggung Dion di pembicaraan mereka. Sebenarnya apa hubungan dengan kematian Dion dan Arkana. Kematian Dion dulu sangat membuatnya terpukul tetapi bisa dia pastikan bahwa kematian Dion adalah kecelakanan biasa. Pihak polisi pun sudah menyampaikan kronologinya dan bahkan keluarga Dion tak mengusut semuanya.

"Jangan berhubungan  dengan Dika"Tiba-tiba saja Setya datang dan duduk di sebelahnya membuat Anna menatap pria itu.

"Sudah terlambat, aku sudah berhubungan denganya" perkataan peringatan Setya sudah terlambat karena Dika sudah masuk kedalam hidupnya dan menghancurkan semuanya rencananya yang ingin membangun kebahagian sendiri bersama Arkana. 

"Belum, pria itu belum menghancurkan semuanya"Setya berbicara seperti mengetahui banyak hal tentang hubungannya dengan Arkana. Setya sudah lama bersama Arkana dan pastinya pria itu tau banyak hal tentang Arkana.

"Dion, Dika selalu menghubungan masalah ini dengan Dion"entah kenapa Anna membahas ini dengan Setya, ia berharap pria itu mengetahui sesuatu tentang masalah yang ia alami sekarang.

"Sayang"pembicaraan mereka terputus saat mendengar suara Arkana  yang memanggil namanya. Anna melihat Arkana yang sulit berjalan sambil memegang infusnya untuk keluar.

Dengan terbur-buru Anna dan Setya pun menghampiri Arkana dan membantu pria itu"kenapa kamu keluar?"taya Anna

"Karena kamu tak ada"jawab enteng Arkana membuat Setya mual mendengarnya, Arkana benar-benar sudah jatuh hati kepada Anna dan bahkan sepertinya Arkana tak tanggung-tanggung untuk memperlihatkan ke romantisannya kepada Anna. Hubungan mereka sepertinya sudah sangat jauh. Anna dan Setya pun membantu Arkana untuk berbaring kembali di ranjang rumah sakit 

"Kenapa kau kesini"Kini Arkana bertanya kepada Setya dengan kesal karena Setya sudah bersama istrinya berduan saja membuat Arkana kesal setengah mati dengan sahabatnya itu. Seharusnya kalau ingin berbicara dengan Ann sahabatnya itu harus menyeretnya juga agar tak membuatnya berpikir negatif sekarang.

"Aku tidak akan merebut Anna darimu" Setya sangat tau pikiran sahabatnya itu sekarang, pikiran Arkana sangat negatif entang hal apa pun.

Satu hal yang baru Anna ketahui kalau Arkana adalah sosok yang pecemburu berat bahkan dengan pria yang ntabenya adalah sahabat dekatnya, seharusnya pria itu tak marah karena mengetahu bagaimana Setya. 

Bersambung....

Jagan lupa komen dan vote !!!!









TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang