Bagian 13 - Pengawalan

0 0 0
                                    

Diratukan tidak harus oleh pasangan!

-Sntwdy


***

Kini sema anggota inti BRIZONE sudah berada tepat di depan gerbang KUSBAS, mereka memutuskan untuk mengawal ratunya itu setiap hari, ingat SETIAP HARI. Walau hari ini sebenarnya Shinta sudah memberi tahu mereka bahwa dia akan pulang bersama Erika, tetapi ketujuh remaja tersebut bersih keras untuk mengawal Shinta kemanapun dia pergi.

Mereka tidak memberi tahu alasannya, mengenai surat tadi, mereka juga telah sepakat untuk menutupi hal tersebut dari Shinta agar wanita itu tidak khawatir dan tidak membatasi dirinya. dengan begini Shinta tidak akan membatasi dirinya sendiri karna ketujuh lelaki itu yakin dengan pengawalan mereka dan menjamin keamanan Shinta.

Sekolah sudah sepi sejak sepuluh menit yang lalu, tetapi mereka tetap menunggu shinta karena mereka tahu hari ini adalah hari terakhir Shinta berlatih beladiri di sekolahnya ini. Ya selain memutuskan jabatan sebagai kapten silat, Shinta juga memutuskan untuk mengundurkan diri dari keanggotaan, toh sudah kelas 12 juga lambat laun pasti dia akan sibuk dengan segala urusan akademiknya.

Shinta berjalan ke arah arah parkiran, tetapi saat dia melihat ke arah gerbang sekolah dia menyipitkan matanya, disana sudah ada beberapa motor sport hitam dengan helm yang tetap setia terpasang di kepalanya masing masing. Tetapi Shinta bisa mengenali mereka meski wajah mereka tertutup seluruhnya.

"bentar Er" kata Shinta pada Erika yang berjalan menuju motornya.

"gue ambil motor ya" jawab Erika lalu di acungi jempol oleh Shinta yang sudah berjalan menuju gerbang sekolah.

"woy pada ngapain ? perasaan gue udah ngasih lo semua kabar" kata Shinta saat sudah berada tepat di samping Darren.

"mulai hari ini kita semua bakal kawal lo kemanapun lo pergi" kata Darren sambil membuka helmnya, menampilkan wajahnya yang sempurna dengan senyuman manisnya.

"untuk pengawalan dalem sekolah gimana Za?" tanya Angga pada Reza yang berada di belakangnya.

"oke buat di dalem sekolah gue udah suruh tiga junior kita yang sekolah disini" jelas Reza yang diangguki Angga.

"wait wait! kenapa nih? ko pake pengawal pengawal segala, gue bisa sendiri kali gausah lebay lo pada ah" kata Shinta tak terima dengan seluruh pernyataan daru sahabatnya.

"ini perintah!" tegas Angga. Lalu dia memakai helmnya dan menyalakan motornya.

"Naik!" suruh Angga pada Shinta yang masih berdiri mematung di sampingnya.

Shinta tidak habis pikir, tidak biasanya mereka posesif seperti ini. Apa ini semua karna dia yang kelepasan menghajar Aurel? tapi apa harus sampai di kawal meski di dalam sekolah? what? gila ini gila dia bukan anak konglomerat yang harus di kawal kemanapun dia pergi, dan ingat Shinta menyukai kebebasan, dan sekarang dia harus di ikuti orang orang ini, shit.

"engga, gue udah bilang kan sama lo semua hari ini gue sama Erika. Gue ada tugas dan bakal ngerjain di rumah Erika. Lo semua ga lupa kan?" kata Shinta panjang lebar berharap semua temannya tidak melupakan apa yang dia katakan di roomchat mereka.

"ok kita ke rumah Erika" kata Angga dan diangguki semua temannya di belakangnya.

Erika datang dengan motor maticnya dan helm bogo polos berwarna merah muda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A & STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang