AXENDRA-15

19 2 0
                                    


      Semoga suka jgn lupa tinggalkan jejak vote dan komen oke.

                           ✧༺♥༻✧

    Di sinilah mereka sekarang saling bertarung melawan para musuh mereka.

BRAK

BRUGH

BRUGH

KRAK

ARGGHHH

    Begitulah suara para geng motor itu tawuran tanpa ada yang mau mengalah walau sudah babak belur akibat lawan mereka masing masing.

   Tanpa para inti Elevator geng sadari salah satu anggota dari dari dark dragon, mengeluarkan senjata tajam dan bersiap menikam sang ketua Elevator.

     Akan tetapi....

  JlEB

DEG

  Sontak saja semua mata terbelalak kaget akibat aksi yang menurut mereka berbahaya itu.

   Setelah tersadar mereka melihat kembali pada tubuh gadis itu, yang sekarang sudah berada dalam pangkuan ketua Elevator geng.

   Dan di sana dapat mereka lihat, prut ramping gadis ber masker itu tertusuk benda tajam tadi.

  'Quen' pikir mereka bertanya, bagaimana bisa gadis itu berada di sini.

     Dan juga banyak sekali pertanyaan yang bersarang di kepala mereka, dan semua itu di sebabkan oleh gadis yang belakangan ini menggangu ketua elevator.

    "Siapkan mobil" Titah Xavier, yang sukses menyadarkan mereka kembali.

  Mendengar titah sang ketua salah satu dari mereka menelpon seseorang, untuk membawakan mobil.

  "Dan jangan lupa urus mereka" Titah Xavier kembali, lalu membawa sang gadis menuju mobil miliknya.

                               ⋇⋆✦⋆⋇ 

   Disini lah Xavier sekarang dalam perjalanan menuju rumah sakit, dgn Quen yang berada di samping nya.

  "Gue mohon bertahan" Mohon Xavier dgn mata yang sudah berkaca - kaca.

  "Aku nggak bi... Sa huh.. Ma... Af" Ujar Quen dgn terbata bata akibat kekurangan nafas.

  "Gue mohon lia hiks... " Keluar sudah air mata yang sudah tak bisa di bendung ya.

  Melihat itu tangan Quen dgn sigap menghapus air mata orang yang di cintai nya.

  "Aksa nggak papa kan? "

   Pertanyaan Quen sukses membuat Xavier tak habis pikir, bagaimana bisa gadis ini  menanyakan keadaannya di saat keadaannya tak baik baik saja.

   Sungguh apakah sebesar itu cinta Quen padanya, bahkan sampai rela menyerahkan nyawanya sendiri hanya demi menolongnya.

   "Aksa" Panggil Quen yang di Jawab gumaman oleh sang empu dan jgn lupakan isakan tangis yang masih ada.

  "Litzen huh... Maaf udah bu... At Aksa risih, dan juga ma.. Af sudah ganggu kehi... dupanya Aksa, seka.. Rang Aksa nggak akan bisa Lia ganggu lagi sete... Lah huh... Lia mati" Seru Quen.

  "Nggak hiks... " Geleng Aksa tak Terima.

"Aku ng... Gak kuat lag... Gi huh... " Itulah ucapan terakhir dari Quen sebelum kehilangan kesadarannya.

  "Lia... Hiks... Wake up... Hiks WAKE UP LIA!!!...., argghhh"
 
   Ia memang mengatakan pergi darinya, tapi bukan untuk selamanya.

   Pecah sudah tangis seorang, ketua geng motor yang terkenal seantero jakarta, menangisi sang tunangan yang sudah tiada.

  Jika ada seseorang yang melihatnya pasti ia akan berfikir jika Xavier yang terkenal cuek dan berhati dingin sebenarnya adalah seorang lelaki yang cengeng.

  Dan pasti mereka akan mengatakan, "sungguh apakah itu 'aksara Xavier Danendra ' yang terkenal dingin itu atau hanya lelaki kecil yang nyasar, dan ini sungguh keajaiban bagi seorang Xavier yang menangisi seorang gadis" Begitu lah pemikiran mereka pada pemuda itu.

    Karena tak fokus pada jalanan yang sedang di lewati nya, pemuda itu tak mengetahui sebuah truk melaju kearahnya.

  BRUK

   Dan kecelakaan itu terjadi begitu saja, tanpa bisa di hindari. Banyak warga yang berdatangan dan berusaha membantu korban mobil dan truk itu.

  Kecelakaan kecelakaan

Tolong woi tolong

Telpon polisi

Bantu mereka.

   Suara keributan warga dapat di dengar oleh Xavier, saat masih seutuhnya mempunyai kesadaran, apalagi ia bisa mendengar suara sirine polisi dan ambulance yang terdengar di telinganya.

  Ia menoleh kesamping dan mengambil tangan gadis pujaannya, lalu memeluknya menyalurkan segala kegelisahan nya pada semuanya.

  Apalagi ia masih ingat perkataan sang gadis ketika di rooftop tadi, yang sempat ia dengar sebelum pergi.

  'Hiks... Gue juga nggak mau kayak gini... Hiks...Aksa, hiks... Kalo bisa milih gue juga nggak mau... Hiks... Nerima perjodohan ini... Hiks....'

   Ternyata gadis ini  juga sama dgnnya, bedanya Quen mecintai nya dan dia tidak. Dan mungkin sekarang juga?.

   'Ya Allah maafkanlah hambamu ini,berikanlah hamba kesempatan, aku datang lia, dan maaf atas segalanya' batin Xavier setelahnya tak sadarkan diri meninggalkan semua warga yang masih berusaha membantu nya.

Flashback of

      "Yah ingatan kehidupan pertama yang paling gue benci" Ujar seorang pemuda.

  Saat ini pemuda itu berada di balkon kamar miliknya . Menikmati keindahan bukan ciptaan Allah.

  "Akan tetapi di kehidupan kedua ini, gue nggak akan pernah sia sia in" Gumam pemuda itu lagi.yang tak lain dan tak bukan Xavier.

  Ia berbalik dan berjalan menuju ranjang miliknya dan disana terdapat seorang gadis cantik yang sudah membuka masker miliknya, ia bahkan tak bisa berkata kata saat gadis itu membuka masker miliknya tadi.

   Sungguh ciptaan yang sangat sempurna di mata pemuda itu. Sial ia tak tahan dgn pemandangan yang indah sang gadis.

   Ia dgn segera membaringkan dirinya di samping sang gadis, dan membawa tubuh mungil itu ke dalam dekapan hangat miliknya.

  Eghhh

   Lenguhan gadis itu sontak membuat Xavier dgn sigap mengelus lembut punggung dan rambut halus sang gadis.

   Dapat Xavier rasakan jika sang gadis tengah menduselkan wajahnya pada dada bidang miliknya.

  Cup

  Akibat terlalu gemas pemuda itu mengecup berulang kali rambut halus gadis itu, dan terakhir mengecup singkat kening sang gadis. Lalu mendekap tubuh itu begitu erat.

  'Good night and sweet dream my -Lia' Gumam Xavier lalu menyusul sang gadis menuju alam bawah sadar miliknya.





  Tbc

  Semoga suka semuanya maaf ya dan ingat jgn plagiat apalagi nggak tinggalkan jejak ingat do Sa loh apalagi anda sudah membacanya. Oke jumpa di bab selanjutnya dadar.

AXENDRA(pindah Ke Fizzo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang