10. Kenzo Sebastian Aldevaro

28 6 8
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"𝑩𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝑨𝒓𝒄𝒉𝒊𝒎𝒆𝒅𝒆𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏 𝒕𝒂𝒌𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒊𝒐𝒏-𝒊𝒐𝒏 𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒂𝒃𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒃𝒖𝒓 𝒅𝒊 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒔𝒆𝒏𝒚𝒖𝒎 𝒎𝒖. "
~𝑨𝒓𝒌𝒉𝒂𝒏𝒛𝒂 𝑴𝒂𝒍𝒊𝒌 𝑨𝒍 𝑸𝒂𝒚𝒚𝒖𝒎

🌷

"𝑷𝒂𝒅𝒂𝒉𝒂𝒍 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓 𝒌𝒊𝒎𝒊𝒂, 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒑𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒅𝒂𝒓 𝒈𝒖𝒍𝒂 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒔𝒆𝒏𝒚𝒖𝒎𝒂𝒏𝒎𝒖? "
~𝑵𝒂𝒊𝒍𝒂 𝑨𝒌𝒊𝒍𝒂𝒉 𝒁𝒆𝒏𝒂𝒕𝒂 𝑬𝒍𝒎𝒆𝒆𝒓𝒂

🌷🌷🌷

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

Tak bisa dipungkiri, kebakaran yang terjadi sangat besar. Belum diketahui penyebab kebakaran itu. Mengakibatkan jalanan macet dengan disertai teriakan para warga. Beberapa mobil damkar dan ambulans telah tiba dan terus berusaha memadamkan si jago merah. Semua yang terluka juga sudah ditangani dan dibawa ke rumah sakit terdekat.

Namun, belum dengan Naila. Ia bersama Kenzo dan anak kecil tadi masih terjebak di dalam salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Bandung itu.

"Caaa.. Gue takut, caaa. " Qonita, Ia yang sedari tadi terus memejamkan mata dengan memegang paperback berisi novel Naila itu, terus berlari sembari menggenggam erat tangan Lesyana yang berada di depannya.

"Dikit lagi kita bisa keluar dari bangunan ini. "

Sampai pada akhirnya mereka sampai di pintu masuk utama, dimana sudah ada beberapa anggota medis yang menyambut mereka.

Dan, saat itulah mereka baru menyadari.

"Alhamdulillah... Qonita... Naila.. " ucap syukur Lesyana dengan menoleh ke arah belakang.

"Loh? Naila mana? " Tanya Lesyana dengan hati dan pikiran yang sudah mulai gelisah.

"Ha? Bukannya tadi sama lo di depan? " jawab Qonita.

Seketika hening sebentar.

"ASTAGFIRULLAH.. NAILAAAA.. "

Sementara itu...

"NAILAAA... AWASS.. "

Penyangga besi itu menghantam tubuh Kenzo dengan sangat keras. Membuat dirinya merasakan sakit yang luar biasa.

Naila yang merasakan ada orang dibelakangnya itu pun, langsung menoleh.

"Astagfirullah.. Ka-kamu.. "

"Cepat, lari dari sini. " Kenzo, pemuda dengan pahatan wajah yang bisa dibilang hampir sempurna itu berusaha untuk tidak menunjukkan rasa sakit yang ia rasakan di hadapan Naila.

Naila langsung menggendong anak kecil itu dan berlari ke arah tangga evakuasi, terlihat disana sudah tidak ada lagi orang. Menandai bahwa memang hanya mereka bertiga saja yang belum berhasil keluar dari bangunan ini.

Dia Arkhanza (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang