بسم الله الرحمن الرحيم
belajar menerima sesuatu yg tidak sesuai dengan maunya kita.
Allah tau kita maunya apa, tapi Allah lebih tau kita butuhnya apa.~Arkhanza Malik Al Qayyum
Happy Reading
"Ar, tunggu Ar. " Seorang pemuda menggunakan helm berwarna biru itu berteriak memanggil Arkhanza yang telah berlalu pergi meninggalkan nya. "Ya Allah... Ni orang telinganya yang budek atau hatinya? Ninggalin saya sendiri di sini. Awas aja ya, kalau minta bantuan ke saya lagi. Eh, tapi tunggu, emang Arkha pernah minta bantuan saya? " Ilham, ia bertanya-tanya sendiri sembari mengecek mesin motornya yang tiba tiba mati.
Tiba-tiba ia merasakan sesuatu menempel di punggungnya. "Apaan nih? " tanyanya. "
"Meow.. "
"MashaAllah... Lucunya... "
🌷🌷🌷
"Ilham? Napa lo baru dateng? Tadi lo kemana aja? " seorang pemuda dengan ransel di punggungnya mulai menerjunkan beberapa pertanyaan kepada Ilham yang sudah memasang raut wajah datar penuh pasrah atas apa yang terjadi tadi pagi.
"Bintang,kamu diam. Jangan banyak tanya. " jawab Ilham ketus yang setelah itu langsung berlalu pergi meninggalkan pemuda bernamakan Bintang itu.
"Lah? Tu orang kenapa? "
"Kak Arkha... "Arkhanza menoleh tatkala mendengar seseorang menyebut namanya. Saat Arkhanza menyadari bahwa yang memanggilnya adalah seorang perempuan, spontan ia mengalihkan pandangannya ke lain arah.
" iya, ada yang bisa saya bantu? "Tanya Arkhanza dingin.
Kedua gadis itu tak menjawab, namun dengan lancang salah satu dari mereka langsung menyentuh punggung tangan Arkhanza dan ia genggam tangan itu dengan erat. "Fotbar yuk kak. " tanya gadis itu dengan suara yang di imut imut kan.
Arkhanza yang mendapati tangannya sudah digenggam oleh mereka langsung menepis dengan kuat. "Astagfirullah." ia terus beristighfar, sungguh betapa kagetnya ia dengan sikap lancang kedua gadis itu.
"Apa yang kalian lakukan. " bentak Arkhanza dengan nafas yang sudah sesak. Arkhanza kemudian langsung pergi meninggalkan kedua gadis itu.
"Cih, lebay amat. Orang cuma minta fotbar aja. " kedua gadis itu merasa kesal saat Arkhanza menolak ajakan mereka.
Arkhanza tiba-tiba merasa lapar, ia langsung menuju kantin dimana ternyata disana ada Ilham yang sedang asik mengunyah kerupuk singkong. "Assalamu'alaikum, ham. " sapa Arkhanza.
"Wa'alaikumussalam, abis kuliah langsung ke dokter tht ya. " ucap Ilham sembari mengunyah kerupuknya lagi. Tentu hal itu membuat Arkhanza merasa aneh.
"Tunggu, apa? " tanya Arkhanza masih tak mengerti dengan apa yang diucapkan Ilham.
"Telinga lo udah budek soalnya. " bukan Ilham, melainkan Bintang. Ia ikut menimbrung percakapan sembari membawa makanan dan langsung duduk di samping Ilham.
"Good." Ilham menjentikkan jarinya.
"Kapan telinga saya budek? Orang tiap hari saya bersihin. " balas Arkhanza tak terima.
"Eh? Udah jelas jelas kamu budek? Buktinya ni ya, pas tadi pagi. Udah dipanggil 100 kali dan udah teriak teriak juga masih gak denger. Sampai bikin warga marah karena bikin kebisingan. Kan, itu namanya budek? " jelas Ilham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Arkhanza (On Going)
Ficção AdolescenteSEBELUM BACA... FOLLOW AKUN @wp.cici_vanilla GAK PAKAI DESKRIPSI, LANGSUNG KE CERITA AJA!!!