1

428 36 0
                                    

Byuuuurrr

"Hah..."

"Akhirnya bisa langsung berendam di air panas setelah perang.. kemarin itu luar biasa sekali!"

"Ku harap hal ini tidak terjadi lagi."

"Oh, hei, Sakura, dada mu.. terlihat membesar berbeda dari sebelumnya," celetuk Ino menunduk kearah dada Sakura.

Sakura menurunkan pandangannya kearah dadanya, Hinata, Tenten dan Ino memperhatikan dada Sakura lekat membuat Sakura menenggelamkan seluruh tubuhnya ke dalam air karena malu.

"Eih.. tidak perlu malu-malu begitu..." cibir Tenten terkekeh.

Sementara itu, Sakura menatap kakinya yang seperti berubah warna menjadi hijau di dalam air, Sakura membuka mulutnya, ia tak merasa sesak, Sakura seolah bisa bernafas disana.

"Sakura? Hei, teman-teman, kenapa Sakura tidak muncul juga?" Tanya Ino sedikit panik.

Ino berjalan kearah Sakura dan tiba-tiba Sakura berdiri dengan nafas yang terengah-engah, bukan karena dirinya merasa sesak di dalam air, tapi karena Sakura memikirkan sesuatu yang tak masuk akal.

"Sakura, kau tak apa-apa?"

"Ino..."

Mata Sakura terbuka lebar, jelas ia tak baik-baik saja, Sakura pernah membaca sejarah klan keluarganya, klan Haruno. Tapi itu sudah sangat lama, tidak mungkin Sakura malah tiba-tiba berubah seperti ini.

Sakura menggaruk pahanya yang terasa gatal, ia kemudian merasakan tangannya menggenggam sesuatu setelah menggaruk, Sakura menatap horor, ia kemudian berjalan pergi mengabaikan teman-temannya yang memanggilnya dengan bingung.

"Sakura, ada apa?" Ino menepuk bahu Sakura.

Sakura menepis pelan tangan Ino. "Maaf, Ino, aku harus pulang sekarang.

Ino menatap heran punggung Sakura yang menjauh, Sakura memasuki ruang ganti, ia membuka kepalan tangannya dan melihat sisik besar berwarna hijau disana. Sakura menggelengkan kepalanya sambil menyimpan sisik itu ke dalam saku celananya.

"Ini tidak mungkin..."

Sementara itu, di dalam pemandian air panas khusus laki-laki yang berseberangan dengan pemandian perempuan. Naruto dan teman-temannya tampak bersenang-senang dengan berendam di air panas.

Naruto memperhatikan Kiba yang sejak tadi mengendus kearah ruangan pemandian perempuan, itu terlihat mesum dan menjijikkan untuk dilihat. Semua orang akan berpikiran aneh jika melihat tingkah Kiba saat ini.

"Dasar mesum," celetuk Naruto.

"Eh?"

"Kiba, apa yang kau lakukan?" Tanya Shino menatap tak percaya.

"Eeeehh.. bukan begitu, aku hanya mencium sesuatu yang sangat wangi, aromanya lebih enak daripada semua ikan yang pernah ku cium."

"Aroma ikan?" Tanya Chouji. "Aku jadi lapar..."

"Ku rasa bukan aroma ikan, tapi.. sesuatu yang seperti itu! Ya! Itu.. apa ya? Aku tidak pernah mencium aroma ini, terlalu wangi."

"Haaaaah? Apa yang kau bicarakan?" Tanya Naruto bingung.

Kiba mendengus. "Hah.. sudahlah, aku mau memastikannya sendiri."

"Hei, awas saja jika kau mengintip Sakura-chan dan yang lainnya," peringat Naruto.

"Iya, iya..." Kiba keluar dari bak air panas dan berjalan keluar.

Setelah berganti pakaian, Kiba langsung keluar dari pemandian air panas dan mengendus keluar. Kiba memejamkan matanya mencium aroma yang begitu wangi di penciumannya.

Mermaid Cherry Blossom{✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang