3

205 27 0
                                    

"Rokudaime-sama? Hah... panggil aku seperti biasanya saja, Isha-sama."

Sakura terkekeh. "Anda sama sekali tidak berubah, Kakashi-sama"

"Jangan terlalu formal kata ku," tegur Kakashi.

"Hahaha.. baik, baik.. aku tahu kau sudah terlalu bosan berada disini, kan?"

"Ya, padahal baru beberapa hari. Ku rasa aku tidak cocok berada disini, apalagi Tsunade-sama meninggalkan banyak pekerjaan, dia sengaja melakukannya karena tahu ini akan terjadi."

"Astaga.. jangan banyak mengeluh begitu, sensei. Dokumen yang ada di meja mu itu mengenai perang, itu merupakan suatu kehormatan, bersyukurlah karena kau mendapatkan dokumen seperti itu, sensei," omel Sakura.

Kakashi menghela nafas panjang, memang benar apa yang Sakura katakan. Namun gadis itu terlalu banyak bicara dan membuatnya merasa semakin lelah, Kakashi ingin istirahat dari ini semua.

"Dan aku juga punya hadiah untukmu."

"Apa?" Tanya Kakashi.

Sakura tersenyum dan menunjukkan tiga lembar kertas yang ia gulung tadinya, membuat mata Kakashi melotot, ia tiba-tiba murung dan sama sekali tidak bersemangat dengan itu.

"Sensei?"

"Aa, Shikamaru akan membacanya."

"Shikamaru?" Sakura mengerutkan keningnya. "Bacalah dulu, sensei, aku ingin kau langsung mengatakan persetujuan mu."

"Persetujuan?"

Sakura mengangguk dan menyerahkan kertas itu pada Kakashi, Kakashi membacanya sekilas setiap lembar dari kertas itu, dan tentunya Kakashi mulai paham dengan isinya.

"Pembangunan panti asuhan ya..."

"Ya, untuk anak-anak yang kehilangan orang tuanya di medan perang, untuk orang tua yang sudah tidak kuat dan tidak memiliki anak untuk mengurus mereka, dan untuk mereka yang trauma setelah perang. Untuk mereka yang trauma aku tidak akan menyarankan mereka langsung pulang ke rumah mereka masing-masing karena ada kemungkinan hal buruk akan terjadi, kau mengerti, kan?"

Kakashi mengangguk. "Aku sudah menandatangani dan akan ku kirim ke bagian pembangunan, lalu mengurus berkas-berkas untuk panti asuhan itu sendiri."

"Terimakasih, sensei."

"Jadi, ada lagi yang ingin kau sampaikan?"

"Ingin makan bersama malam ini?" tawar Sakura.

Kakashi melirik jam dinding di sampingnya, Kakashi meregangkan tubuhnya yang terasa kaku karena duduk seharian disana. Sakura datang disaat yang tepat, ia menyelamatkannya dari kerja lembur.

"Ayo."

Sakura mengangguk sambil membuat dua klon bayangan. "Aku akan memanggil mereka berdua."

Sakura dan Kakashi kini berjalan beriringan keluar dari ruangan Hokage, saat mereka berada di koridor sebelum keluar dari kantor Hokage, mereka berpapasan dengan Shikamaru yang membawa cukup banyak berkas.

"Yo, Shikamaru."

"Shikamaru, kita baru bertemu setelah perang, kan," sapa Sakura.

"Aa, Sakura," balas Shikamaru yang lalu menatap Kakashi. "Anda tidak memberitahu kalau akan pergi, Kakashi sensei."

"Maaf soal itu, Shikamaru. Kau bisa pulang dan beristirahat juga, ini masih terlalu awal bagi kita untuk kerja lembur tiap hari."

Shikamaru menghela nafas panjang, ia tahu Kakashi akan seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, lagipula sebenarnya Shikamaru biasanya tidak mau terlalu lelah, ia hanya berusaha untuk merubah dirinya.

Mermaid Cherry Blossom{✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang