💫 BAB 5 - Love Language

100 62 1
                                    

FOLLOW DULU, YUK. BIAR CERITANYA BISA DI BUKA + DAPAT NOTIF UPDATE.
Eka_Mayri

.
.

IG : @hai.ekaaaa
Tiktok : @hai.ekaaaa

.
.

Kalau ada kata yang salah, tolong komen yang baik, ya 😊

📸

Tokkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tokkk ... Tokkk ... Tokkk ...

Ketukan pintu tanpa jeda begitu nyaring di telinga Venus yang baru saja keluar dari kamar mandinya. Entah, siapa yang mengetuk pintu apartemennya dengan brutal.

Venus yang masih mengenakan jubah mandinya lantas melangkah lebar menuju sumber suara. Ia melihat dari door viewer lubang intip apartemennya untuk mengetahui orang tersebut.

Venus menghela napas kasar kala mengetahui seseorang di balik pintu itu adalah Viola. Dia pikir, fans fanatiknya yang waktu itu sempat menerobos masuk ke apartemennya.

Venus langsung membuka pintu apartemennya dengan kasar, hingga tak sadar Viola yang masih mengetuk kencang pintu tersebut malah terhuyung kedepan dan menubruk dada bidang Venus yang hanya terbalut jubah mandinya.

"Arghhh, jidat gue!" pekik Viola merasakan sakit pada keningnya seperti menghantam batu besar.

Venus menegakkan tubuhnya yang tadi di tubruk oleh Viola. Ia membenarkan juba mandinya yang terbuka menampilkan perutnya yang seperti roti sobek.

Sambil mengelus keningnya yang terasa berdenyut, Viola seketika melotot kaget. Susah payah ia menelan salivanya tatkala melihat pemandangan indah di hadapannya yang tidak pernah ia lihat secara langsung sebelumnya.

"Astagfirullah, mata gue."

Menyadari itu, Viola reflek menutup matanya dengan tangan dan langsung berbalik badan.

"Ya Allah, tolong! Selamatkan hamba-Mu ini dari godaan setan penggoda syahwat," ucap Viola seraya menormalkan detak jantungnya yang saat ini berdegup kencang tidak karuan.

Venus memutar bola matanya malas. Ia meraih pundak Viola dan memutar tubuhnya, hingga mereka saling berhadapan dengan Viola yang masih menutup kedua matanya.

Venus sedikit mencondongkan tubuhnya, menyejajarkan dengan Viola yang hanya debatas dada bidangnya.

"Heh, bocil! Lo kira gue setan, ha? Buka mata lo!"

Viola menggeleng cepat. "Enggak, lo terlalu bugil untuk gue lihat," balas Viola.

Venus menjentikkan jarinya ke bibir Viola, sampai Viola mengaduh kesakitan dan membuka matanya. Viola menghela napas pelan melihat dada bidang Venus yang sudah tertutup tertutup kembali oleh jubah mandinya.

The Difference Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang